FIFA Ungkap Pemalsuan Dokumen Palsu Pemain Naturalisasi Malaysia

19.11.2025
FIFA Ungkap Pemalsuan Dokumen Palsu Pemain Naturalisasi Malaysia
FIFA Ungkap Pemalsuan Dokumen Palsu Pemain Naturalisasi Malaysia

Komite Banding FIFA menemukan kejanggalan dalam catatan tujuh pemain naturalisasi, menolak semua argumen federasi sepak bola Malaysia (FAM) dan bersiap untuk meluncurkan penyelidikan resmi.

Komite Banding FIFA telah resmi menolak banding yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait kasus tujuh pemain naturalisasi yang dituduh melakukan pemalsuan dokumen berdasarkan Pasal 22 Kode Disiplin FIFA. Keputusan tersebut menegaskan bahwa serangkaian dokumen yang sebelumnya diajukan oleh FAM, terutama akta kelahiran kakek-nenek para pemain, telah diubah dan tidak sesuai dengan catatan aslinya.

Grup yang terdiri dari tujuh pemain, termasuk Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui dan Hector Alejandro Hevel Serrano, dianggap oleh FAM berhak bermain untuk Harimau Malaya di kategori “heritage” (asal Malaysia).

FAM sebelumnya menjelaskan perbedaan dalam dokumen tersebut sebagai kesalahan “teknis” saat mengajukan permohonan kepada FIFA. Namun, Komite Banding menyatakan bahwa bukti menunjukkan bahwa dokumen tersebut telah disunting, bukan kesalahan administratif.

FIFA juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan FAM untuk menskors Sekretaris Jenderalnya, Datuk Noor Azman Rahman, pada bulan Oktober. Meskipun FAM menyebut keputusan tersebut sebagai bukti upaya penanganan internalnya, Komite menemukan bahwa penangguhan tersebut tidak jelas, kurang cakupannya, dan tidak ditegakkan secara ketat.

FIFA mengatakan memiliki “sumber tepercaya” yang mengonfirmasi bahwa pejabat yang diskors tersebut telah muncul di banyak acara besar, termasuk yang dihadiri oleh para petinggi FIFA.

Selain menolak petisi tersebut, FIFA juga mengungkapkan nama-nama perwakilan dan individu yang terlibat dalam pemalsuan informasi kelompok pemain tersebut. Hal ini dianggap sebagai langkah pertama dalam penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan siapa dalang pemalsuan akta kelahiran untuk keperluan kompetisi internasional.

Badan sepak bola dunia tersebut mengonfirmasi bahwa mereka akan melakukan investigasi resmi terhadap FAM dalam waktu dekat untuk mengklarifikasi tanggung jawab individu-individu yang terlibat. Jika pelanggaran terbukti, FAM dapat menghadapi berbagai sanksi berat, mulai dari denda hingga larangan terkait aktivitas pendaftaran pemain.

Insiden ini menimbulkan kegemparan di sepak bola Malaysia, karena sejumlah pemain yang berkontribusi bagi tim terjerat tuduhan kecurangan. Keputusan FIFA ini memberikan tekanan besar bagi FAM di tengah ujian serius terhadap kepercayaan para penggemar.

Investigasi FIFA diharapkan dapat menentukan masa depan FAM dan kelompok pemain naturalisasi, dan dapat menyebabkan perubahan besar dalam kebijakan naturalisasi sepak bola Malaysia dalam waktu dekat.

Facundo Garces Minta FAM Bertanggung Jawab

Bek Alaves, Facundo Garces mengakui kesalahan dalam permohonannya untuk kewarganegaraan Malaysia.

Menurut kesaksiannya, Garces mengatakan ia menerima tawaran dari agennya, Federico Raspanti, untuk bermain untuk Malaysia hanya berdasarkan informasi bahwa keluarganya memiliki “hubungan asli” dengan negara Asia Tenggara tersebut. Namun, Garces tidak memverifikasi dokumen apa pun. Ia sendiri mengakui bahwa ia “hampir tidak tahu apa-apa tentang kakeknya” dan bahwa “kedua orang tuanya lahir di Argentina”.

Garces mengklaim ia menyerahkan semua dokumen kepada Raspanti dan tidak meninjau salinan akta kelahiran sebelum menyerahkannya. Bahkan ketika FIFA mulai membuat tuduhan dan memulai penyelidikan, sang pemain tidak secara aktif memeriksa atau menyelidiki ketidaksesuaian dalam dokumen tersebut, yang mengakibatkan dua akta kelahiran kakeknya yang saling bertentangan: satu menunjukkan kelahirannya di Argentina, yang lainnya di Malaysia.

Ketika ditanya tentang tanggung jawabnya dalam proses naturalisasi, Garces menjawab dengan dingin: “Itu bukan tanggung jawab saya.”

Bek tengah tersebut terus menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam pemalsuan dokumen dan bahwa kesalahan terletak pada Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM). Ia menyalahkan pihak Malaysia yang memproses dan memeriksa dokumen-dokumen tersebut, seraya menekankan bahwa ia hanya mengikuti instruksi dari agennya.

Kesaksian Garces mengungkap kelemahan utama dalam proses kualifikasi, dan menimbulkan serangkaian pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas pihak-pihak yang terlibat.

Scr/Mashable