Empat tahun setelah kesalahan fatal yang menyebabkan Flamengo gagal di final Copa Libertadores 2021, Andreas Pereira mengira ia punya kesempatan untuk “membayar utangnya” saat kembali ke partai puncak bersama Palmeiras.
Namun, tragedi sepak bola kembali menghantui mantan bintang MU tersebut. Flamengo mengalahkan Palmeiras 1-0 di final Copa Libertadores 2025 di Stadion Monumental, Minggu 30 November 2025 dini hari WIB.
Kembali ke tahun 2021, ketika gelandang Brasil itu bermain untuk Flamengo dengan status pinjaman dari Manchester United.
Klub Inggris tersebut meminjam Flamengo selama satu musim sejak Agustus 2021, dengan biaya sebesar 1,1 juta dolar AS. Andreas Pereira bermain apik untuk klub Brasil tersebut, membantu Flamengo mencapai final Copa Libertadores, setara dengan Liga Champions di Eropa, pada musim itu.
Namun, Pereira melakukan kesalahan fatal di final, yang menyebabkan Flamengo kalah 1-2 dari Palmeiras. Pada menit ke-95 perpanjangan waktu, ketika skor imbang 1-1 dan semua orang mulai memikirkan adu penalti, Pereira kehilangan bola secara berbahaya, yang menyebabkan Flamengo menelan kekalahan telak.
Ia pingsan, hampir menangis saat itu. Kesalahan itu tak hanya merugikan Flamengo, tetapi juga menghantui Pereira sepanjang kariernya. Ia dikritik habis-habisan oleh para penggemar, bahkan menghadapi reaksi keras setelah pertandingan, ketika bus tim diserang, dan rumahnya diancam.
Empat tahun kemudian, Pereira berpindah-pindah klub. Ia kembali dari Flamengo ke MU, lalu pindah ke Fulham, ke Lyon, dan kembali ke Brasil untuk bermain bagi Palmeiras pada awal 2025.
Di sini, Pereira dengan cepat berintegrasi dan menjadi andalan di lini tengah. Takdir kemudian mempertemukan Palmeiras dan Flamengo kembali di final Copa Libertadores 2025, untuk kedua kalinya dalam sejarah turnamen tersebut.
Final yang mendebarkan ini membawa kegembiraan bagi Flamengo, saat mereka menang 1-0 berkat sundulan dari tendangan sudut pada menit ke-67 oleh bek Danilo.
Flamengo memenangkan gelar keempat mereka dalam sejarah (setelah 1981, 2019, 2022), dan menjadi tim Brasil pertama yang memenangkan Copa Libertadores empat kali.
Ini juga merupakan kekalahan ketiga Palmeiras di final Libertadores, dan pertama kalinya mereka kalah dari Flamengo sejak kemenangan mereka tahun 2021.
Bagi Andreas Pereira, kekalahan ini bukan hanya kegagalan kolektif, tetapi juga tragedi pribadi. Ia bermain penuh 90 menit, memberikan kontribusi positif, tetapi tidak mampu mengubah situasi.
Apa yang akan dipikirkan Andreas Pereira ketika melihat mantan rekan setimnya di Flamengo mengangkat trofi? Pada tahun 2021, ia kehilangan trofi bersama Flamengo ke Palmeiras.
Pada tahun 2025 kebalikannya, Andreas Pereira kehilangan trofi bersama Palmeiras ke Flamengo. Sejarah terulang kembali, tetapi dengan cara yang paling kejam bagi pesepak bola berusia 29 tahun itu.
Scr/Mashable










