Platform kebugaran sosial terkemuka dunia, Strava, baru saja merilis edisi teranyar yang paling dinantikan dari laporan tahunan mereka, Year in Sport: Trend Report.
Dokumen komprehensif ini tidak hanya sekadar merangkum angka, tetapi benar-benar membedah berbagai tren krusial yang secara fundamental telah membentuk ulang lanskap aktivitas fisik dan kebugaran global sepanjang tahun ini.
Hasilnya menunjukkan adanya pergeseran perilaku yang signifikan, di mana masyarakat, terutama generasi Gen Z yang melek digital, kini melihat aktivitas fisik sebagai jembatan penting untuk menjalin koneksi sosial yang autentik, membangun komunitas, serta membentuk rutinitas kebugaran yang lebih berkelanjutan dan positive vibe.
Fenomena Anti-Doomscrolling dan Revolusi Media Sosial Kebugaran
Salah satu insight paling mencolok dari laporan tahun ini adalah bagaimana Strava dipandang sebagai penawar terhadap fenomena “doomscrolling” yang membuat mata lengket di layar.
Data Strava secara gamblang membuktikan bahwa untuk setiap dua menit waktu yang dihabiskan pengguna melihat aktivitas di aplikasi, mereka rata-rata menghabiskan waktu hingga satu jam penuh untuk beraktivitas di luar rumah.
Angka ini menegaskan posisi unik Strava sebagai media sosial yang benar-benar membawa dampak positif, karena sengaja dirancang untuk mendorong pengguna menjauhi layar gawai mereka dan, sebaliknya, terhubung dengan teman-teman di dunia nyata melalui pergerakan dan keringat bersama.
Jalan Kaki Geser Sepeda dan Dominasi Lifting di Kalangan Anak Muda
Meskipun lari (running) masih memegang takhta sebagai aktivitas yang paling banyak diunggah di platform pada tahun 2025, laporan ini mencatat adanya perubahan dramatis yang patut disoroti: aktivitas jalan kaki (walking) kini melesat ke posisi kedua, bahkan untuk pertama kalinya berhasil mengungguli aktivitas bersepeda dalam hal popularitas unggahan.
Tak hanya itu, tren latihan beban (lifting atau weight training) terus menunjukkan peningkatan konsistensi, terutama di kalangan anak muda.
Data Strava menggarisbawahi bahwa Gen Z kini dua kali lebih mungkin mengklaim bahwa latihan angkat beban sebagai olahraga utama mereka dibandingkan dengan Gen X, menunjukkan pergeseran fokus kebugaran menuju kekuatan dan pembentukan otot.
Prioritas Gear Kebugaran: Gen Z Rela Rogoh Kocek Demi Perlengkapan Terbaik
Perubahan perilaku ini juga tercermin dalam prioritas pengeluaran. Laporan ini mengungkap fakta menarik dan kekinian: sebanyak 64% Gen Z secara tegas menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk mengalokasikan uang mereka demi membeli perlengkapan olahraga terbaru dibandingkan untuk pengeluaran yang bersifat bersosialisasi seperti pergi berkencan.
Fenomena ini sekaligus menandai Tahun Perlengkapan Olahraga, di mana persaingan brand sepatu lari juga memanas. Untuk pertama kalinya, sepatu ASICS Novablast berhasil menembus dan merebut posisi puncak sebagai sepatu lari yang paling banyak diunggah oleh para atlet Strava, menggeser dominasi tradisional dan diikuti ketat oleh Nike Pegasus dan HOKA Clifton.
Seluruh temuan ini, yang didapatkan dari miliaran data aktivitas dan survei global, menjadikan laporan Year in Sport ini sebagai salah satu kajian paling komprehensif dan mendalam yang pernah dirilis oleh Strava hingga saat ini.
Scr/Mashable










