Jadi musisi itu keren, bisa manggung, dikenal orang, hidupnya pasti enak. Khak! gak seindah itu, Vroohhh!!!!.
Industri kreatif, khususnya musik dan seni di Indonesia, masih penuh tantangan. Gak semua musisi bisa langsung terkenal atau punya fanbase fanatik yang loyal beli merch. Kadang, buat beli Indomie aja masih mikir dua kali, beli rokok aja ketengan-bahkan modal korek aja. Nah, di sinilah pentingnya punya kerjaan sampingan alias side hustle.
Uang Gak Datang dari Mimpi
Kita semua tahu, seni itu butuh proses dan dedikasi. Tapi, dedikasi aja gak cukup buat bayar kontrakan atau beli senar gitar baru. Kesejahteraan pelaku seni masih menjadi isu krusial. Meskipun data kuantitatif yang dipublikasikan secara terbuka mungkin terbatas. Di era digital, pembajakan dan streaming dengan royalti kecil masih menjadi masalah yang mempengaruhi pendapatan musisi. Isu hak cipta dan perlindungan bagi musisi di ranah digital juga seringkali menjadi sorotan media.
*Side Hustle*
Punya kerjaan sampingan bisa jadi jaring pengaman finansial yang penting banget. Gak peduli loe main musik underground atau mainstream, punya penghasilan tetap dari pekerjaan lain bisa memberikan stabilitas. Misalnya, loe bisa kerja freelance sebagai desainer grafis, penulis, atau bahkan jadi barista di coffee shop hits di kota loe. Fleksibilitas ini penting, biar loe tetap bisa fokus sama musik tanpa khawatir kehabisan duit di akhir bulan.
Side hustle gak cuma soal uang. Ini juga tentang pengembangan diri. Dengan bekerja di bidang lain, loe bisa dapat skill baru, memperluas jaringan, dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Misalnya, dengan bekerja di bidang pemasaran, loe bisa belajar marketing dan promosi, yang nantinya berguna buat mempromosikan musik loe sendiri.
Di era digital, mencari side hustle sangat mudah. Platform seperti Instagram, LinkedIn, dan marketplace online (Tokopedia, Shopee) menawarkan berbagai peluang. Platform freelance seperti Upwork, Fiverr, dan Sribulancer juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Mungkin loe mikir, punya dua pekerjaan bakal bikin capek dan gak punya waktu buat bermusik. Jangan salto. Justru, dengan punya kesibukan lain, loe bisa lebih menghargai waktu yang loe punya buat bermusik. Loe jadi lebih produktif dan termotivasi. Istilahnya mah, “kreativitas dalam keterbatasan”.
Menjalankan dua profesi sekaligus memang menantang. Deadline kantor bisa bentrok dengan jadwal latihan band, dan kerjaan lainnya yang menumpuk bisa mengurangi waktu untuk bermusik. Kunci utamanya adalah manajemen waktu yang baik dan komunikasi yang efektif. Biar gak pusing-pusing banget, ini ada tips dan trik umum untuk duoble job:
- Manajemen Waktu: Bikin jadwal yang jelas dan disiplin. Prioritaskan hal-hal yang penting.
- Komunikasi: Beri tahu atasan atau klien tentang passion loe di musik. Jalin komunikasi yang baik agar tidak terjadi missed communication.
- Cari Pekerjaan yang Fleksibel: Pilih pekerjaan yang bisa diatur waktunya, misalnya freelance atau part-time.
- Jangan Lupa Istirahat: Istirahat itu penting. Jangan sampai loe burnout dan malah gak bisa berkarya.
Sekiranya, Bagi musisi dan pelaku seni, side hustle bukan hanya tentang uang, tetapi juga pengembangan diri dan stabilitas. Ini adalah investasi untuk masa depan dan cara untuk menjaga api kreativitas tetap menyala. Seni memang indah, tetapi hidup juga butuh keseimbangan.