Pernahkah mendengar ungkapan “kesempatan kedua”? Sebuah frasa yang seringkali terdengar indah di ruang-ruang motivasi, namun terasa begitu sulit diwujudkan dalam kehidupan nyata. Bagi Hyenas, band asal Pontianak, kesempatan kedua bukanlah sekadar kata-kata, melainkan sebuah perjalanan panjang yang berujung pada lahirnya album perdana mereka, “And So It Appears”.
Kisah Hyenas dimulai pada tahun 2014. Namun, gelombang perubahan tren musik dan berbagai kendala, baik personal maupun finansial, memaksa mereka untuk vakum pada tahun 2017. Seolah tenggelam ditelan waktu, mimpi-mimpi bermusik mereka sempat terhenti.
Namun, bara semangat yang belum padam dan kerinduan untuk berkarya kembali menyatukan mereka. Kesempatan kedua ini disambut dengan tangan terbuka dan semangat yang lebih membara. Setelah hampir satu dekade, penantian panjang itu akhirnya berbuah manis. Album perdana mereka, “And So It Appears”, resmi dirilis dan siap menggebrak perduniawian musik Indonesia.

“Tujuan awal kami membentuk Hyenas memang untuk menciptakan karya sendiri,” ungkap Dicky Reno, sang bassist. Visi yang sama inilah yang menjadi fondasi kuat dalam proses penggarapan album yang memakan waktu kurang lebih delapan bulan di 411 Studios dan BabaAce Production.
Proses rekaman dan produksi album ini menjadi sebuah petualangan tersendiri bagi para personel Hyenas. “Kami ingin merasakan sendiri bagaimana proses rekaman dan produksi itu,” kata Panji, gitaris Hyenas. Andika, vokalis sekaligus penulis lirik, menambahkan, “Kami benar-benar menikmati setiap prosesnya. Melalui trial and error dan mengikuti intuisi di studio, kami menemukan jati diri musik kami.”
Untuk memastikan kualitas audio yang mumpuni, Hyenas mempercayakan proses mixing dan mastering kepada Pandu Fuzztoni, musisi dan produser yang dikenal dengan sentuhan khasnya dalam mengeksplorasi sound vintage dan psychedelic. Pandu Fuzztoni, dengan keahliannya dalam mengolah elemen fuzz dan reverb, berhasil menciptakan atmosfer suara yang kaya dan unik, selaras dengan visi musik Hyenas.
Album “And So It Appears” memuat delapan lagu, termasuk single perdana “Polystyrene”. Lagu ini menjadi simbol transisi Hyenas, dari band yang masih mencari-cari identitas musikal mereka, hingga menjadi sebuah unit yang solid dan matang.
Kini, “And So It Appears” sudah dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik digital. Informasi mengenai perilisan format fisik dan berita terbaru lainnya dapat diikuti melalui akun Instagram resmi Hyenas.
More Information:
Instagram: @wearehyenas
Tentang Hyenas:
Hyenas terbentuk pada tahun 2014 dan sempat vakum beberapa tahun karena berbagai dinamika kehidupan. Kini, Hyenas kembali dengan formasi solid yang terdiri dari Andika Patrya (vokal), Dzulqarnaen Edo (gitar), Prasetyo Panji Anggono (gitar), Dicky Reno (bass), dan Risman (drum).
(JP)
.