Hattrick Amad Diallo Mengguncang Old Trafford, Pahlawan Manchester United dari Pantai Gading

17.01.2025
Hattrick Amad Diallo Mengguncang Old Trafford, Pahlawan Manchester United dari Pantai Gading
Hattrick Amad Diallo Mengguncang Old Trafford, Pahlawan Manchester United dari Pantai Gading

Bukan suatu kebetulan jika Amad Diallo disebut sebagai “pria yang memiliki momen-momen besar”. Dari enam gol di Liga Inggris, dua membawa kemenangan, tiga lainnya menjadi penyeimbang penting.

Betapapun suramnya langit Carrington, Amad Diallo selalu tersenyum saat berjalan melewati pusat latihan Manchester United. Amad adalah wajah kejutan terbesar di Liga Inggris musim ini.

“Saya selalu membawa energi positif, berbicara dan bercanda dengan semua orang, selalu tersenyum,” ungkapnya.

Pahlawan Tak Terduga di Old Trafford

Pada musim 2024/2025, Amad menjadi wajah paling berharga di Liga Inggris. Dia tidak hanya menaklukkan penonton dengan gol-gol penting tetapi juga menonjol dengan gaya permainannya yang serba bisa dan semangat antusiasnya. Di bawah bimbingan Erik ten Hag dan kini Ruben Amorim, Amad telah membuktikan dirinya sebagai “senjata rahasia” dalam skema taktis Manchester United.

Hattrick dalam waktu 12 menit melawan Southampton di pekan ke-21 Liga Inggris 2024/2025, Jumat 17 Januari 2025 dini hari WIB, menjadi penampilan yang membuat kagum semua orang. Amad – pencipta 6 gol dan 6 assist – membawa kegembiraan bagi para penggemar, menambah harapan bagi Manchester United yang sangat membutuhkan momen cemerlang.

Manchester United dengan cepat mengikat pemain muda Pantai Gading itu dengan kontrak berdurasi lima setengah tahun. Amorim tampak puas memainkan Amad sebagai bek sayap dalam formasi 3-4-3, menggambarkannya sebagai “bakat besar dalam tubuh kecil”.

Kisah Amad dibawa ke Eropa dengan dokumen palsu yang menyatakan bahwa Traore Hamed Mamadou dan Teher Marina Edwige Carine – dua orang yang bukan orang tua kandungnya – adalah orang tua sahnya sudah banyak diketahui. Berkat itu, ia bisa bermain untuk Boca Barco, tim yang pernah mengenakan seragam Diego Maradona, sebelum bakatnya diketahui Atalanta.

Setelah pindah ke Manchester United, Federasi Sepak Bola Italia mengumumkan denda sebesar 48.000 euro kepada Amad karena palsukan dokumen orang tua. Hal ini menyebabkan dia menjadi korban perdagangan manusia, tapi harus menjalani hukuman yang tidak adil. Jika dia tidak bisa tertawa, mungkin dia hanya bisa menangis.

Orang-orang pernah menyebut Hamed Traore dari Bournemouth adalah “saudara” dalam insiden ini. Keduanya kemudian berangkat ke Inggris dan dipinjamkan untuk mengembangkan karier. Bersama Amad, dia pergi ke Rangers selama 6 bulan, tampil di final Liga Europa, lalu pindah ke Sunderland – tempat dia tumbuh dewasa.

“Bisa bermain setiap pekan sangat penting bagi saya untuk berkembang dan mendapatkan pengalaman sebelum kembali ke Manchester,” ujarnya.

“Liga memiliki kualitas yang sama dengan Premier League, jadi bermain setiap tiga hari telah membantu saya berkembang pesat. Saya sangat senang bermain di sana.”

Saat kembali ke Manchester United awal musim lalu, Amad mengalami cedera lutut dan harus absen separuh musim. Namun, ia tetap meninggalkan jejaknya di penghujung musim, terutama dengan gol penentu ke gawang Liverpool di Piala FA.

Suka Membaur dengan Semua Orang

Tak hanya pemain bertalenta, Amad juga merupakan sahabat karib di skuad Manchester United. Ia pernah bersama Shola Shoretire, menjalin hubungan baik dengan kapten Bruno Fernandes, dan menjadi pendamping terpercaya talenta muda seperti Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund.

Di luar lapangan, Amad menerima kata-kata penyemangat dari legenda Didier Drogba setelah setiap golnya. Ia pun tak segan-segan mengembangkan diri, mulai dari kemampuan teknis hingga kekuatan fisik, untuk menyamai ketatnya persaingan di Liga Inggris.

“Di Atalanta, saya dulu bermain sebagai nomor 10, tapi sekarang saya bisa bermain di mana saja sebagai penyerang. Saya selalu siap untuk tim,” tegas Amad.

Di bawah arahan Amorim, Amad menunjukkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dengan bermain sebagai bek sayap yang terbang tinggi. Tak hanya piawai menahan dan mengoper bola, ia juga sangat berbahaya dalam situasi menembus area terlarang lawan.

Amad pernah mengutarakan keinginannya bertahan lama di Old Trafford. Dan dengan munculnya bakat dari Afrika, para penggemar punya alasan untuk percaya bahwa dia akan menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan Manchester United di masa depan.

Dari bocah korban trafiking hingga bintang yang bersinar di Old Trafford, kisah Amad Diallo bukan hanya sebuah perjalanan sepak bola namun juga simbol hasrat dan kemauan yang luar biasa.

Scr/(mashable)