Wasit asal Meksiko, Marco Antonio Ortiz Nava telah dihukum berat atas dugaan pelanggaran kode etik di lapangan. Dia mendapatkan sanksi dari CONCACAF setelah meminta tanda tangan megabintang Inter Miami, Lionel Messi.
Insiden kontroversial itu terjadi di Children’s Mercy Park, setelah pertandingan antara Sporting Kansas City dan Inter Miami di Piala Champions CONCACAF pada tanggal 20 Februari. Wasit Marco Antonio Ortiz Nava terlihat meminta tanda tangan kepada Messi untuk anggota keluarganya yang memiliki kebutuhan khusus.
Tindakan ini mendorong para pemimpin CONCACAF untuk turun tangan dan meluncurkan penyelidikan terhadap Ortiz. Menurut laporan dari ESPN, wasit ini dilarang berpartisipasi dalam pertandingan yang diselenggarakan oleh CONCACAF selama setengah tahun.
Pengakuan kesalahan dan permintaan maaf Ortiz tidak mengurangi keseriusan insiden tersebut. Media Amerika Selatan mengatakan bahwa jika ia mengulangi pelanggarannya, wasit akan dilarang bertugas tanpa batas waktu.
Meskipun dilarang mengikuti kompetisi CONCACAF, Ortiz dapat terus menjadi wasit di Liga MX, liga teratas Meksiko.
Ini bukan pertama kalinya wasit menunjukkan kekaguman berlebihan terhadap Messi. Sebelumnya, PRO (Profesional Referees Organization) terpaksa mengganti wasit yang bertugas pada pertandingan Inter Miami setelah wasit asal Brasil Guilherme Ceretta de Lima mengunggah foto dirinya mengenakan kaus Messi di media sosial.
Kembali ke Messi, superstar asal Argentina itu tak bersuara usai terlibat skandal dengan wasit Ortiz. Ia dan rekan-rekannya akan menjalani pertandingan leg kedua melawan Sporting Kansas City pada tanggal 26 Februari. Inter Miami mempunyai keunggulan setelah menang 1-0 pada leg pertama.
Jersey Messi Masih ‘Terjual Habis’ Meski Sudah Lama Meninggalkan Barcelona
Lionel Messi meninggalkan Barcelona pada tahun 2021, tetapi masih mendominasi penjualan kaus klub, membuktikan cinta abadi yang dimiliki penggemar terhadapnya.
Pengaruh Lionel Messi di Barcelona tidak berkurang meskipun 4 tahun telah berlalu sejak ia meninggalkan tim. Faktanya, selain dua pemain tim utama saat ini, kaus Messi dengan nomor punggung legendaris 10 masih menjadi salah satu model terlaris di Barcelona.
Tidak sulit menebak dua pemain mana yang penjualan kausnya lebih tinggi daripada Messi di Barcelona. Pertama adalah Lamine Yamal, talenta muda yang diharapkan mewarisi posisi yang ditinggalkan Messi. Robert Lewandowski, striker veteran dan juga bintang paling cemerlang di lini serang Barcelona, adalah nama tersisa yang melampaui Messi dalam hal penjualan kaus.
Barcelona tidak dapat secara resmi menjual kaus Messi atau memberi lisensi pada gambarnya sampai ia pensiun, tetapi hal itu tidak menghentikan permintaan besar dari para penggemar. Banyak pengunjung toko resmi klub membeli kaos polos dan meminta agar nama Messi dan nomor 10 tercetak di kaos tersebut.
Faktanya, Messi belum pernah mengenakan jersey Barcelona musim ini, tetapi penjualan kostumnya jauh melampaui sebagian besar pemain dalam skuad, hanya di belakang Lewandowski dan Yamal.
Persaingan untuk posisi berikutnya juga ketat. Raphinha dan Gavi bersaing ketat di posisi ketiga dan keempat. Gavi, salah satu pemain yang paling dicintai di Camp Nou, berada di posisi kelima.
Frenkie de Jong, yang pernah menjadi salah satu nama terlaris, kini turun ke posisi ketujuh. Hal ini mencerminkan menurunnya popularitas dan kecintaan gelandang asal Belanda itu di kalangan penggemar.
Selain itu, permintaan terhadap kaus Neymar juga meroket, karena banyak penggemar yang mengadopsi metode yang sama dalam mencetak nama mereka seperti Messi. Patut dicatat, Andres Iniesta masih menjadi pemain Spanyol dengan cetakan kaus yang paling banyak diminta.
Scr/(mashable)