Dari 90 klub yang memulai perjalanannya dari babak kualifikasi pertama turnamen UEFA pada musim panas 2024, hanya satu nama yang mampu mengatasi berbagai kesulitan untuk melaju ke perempat final.
Klub itu adalah NK Celje. Tim kecil Slovenia membuat sejarah dengan menjadi perwakilan pertama dari negara tersebut yang mencapai delapan besar kompetisi Eropa, mencapai perempat final Liga Konferensi 2024/25.
Perjalanan yang Luar Biasa
Ketika Spanyol mengalahkan Prancis 2-1 di semifinal Euro pada 10 Juli 2024, ada pertandingan lain yang berlangsung pada waktu yang sama, juga di kompetisi UEFA, tetapi hampir tidak ada yang memperhatikan. Itu adalah kemenangan Celje 5-0 atas Flora di babak kualifikasi pertama Liga Konferensi 2024/25. Musim Celje resmi dimulai Juli lalu dan berlanjut hingga sekarang. Mereka adalah salah satu tim paling awal yang bermain di Piala Eropa musim ini.
Tim Slovenia itu juga menjadi satu-satunya klub yang bermain dari babak kualifikasi pertama, tetapi masih mencapai perempat final kompetisi Piala UEFA musim ini. Sebuah pencapaian yang luar biasa.
Jalan Celje menuju perempat final Liga Konferensi 2024/25 juga istimewa. Di babak 16 besar, mereka menghadapi Lugano, tim yang lebih bergengsi dari Swiss. Setelah menang tipis 1-0 di kandang sendiri pada leg pertama, Celje memasuki leg kedua dengan sedikit keuntungan.
Namun, di Swiss, keadaan berubah menegangkan dan menyesakkan karena mereka kalah 4-5 dalam 120 menit yang emosional. Skor total setelah dua pertandingan adalah 5-5, yang memaksa kedua tim untuk memainkan adu penalti untuk menentukan pemenang.
Dalam adu penalti yang menegangkan, Celje mengalahkan Lugano 3-1 dan meraih tiket ke perempat final. Sekitar 40 penggemar Celje di tribune bersorak kegirangan, menikmati momen paling berkesan dalam sejarah tim.
Ini bukan hanya kemenangan bagi para pemain, tetapi juga kebanggaan para pecinta sepak bola di kota kecil Celje, atau bahkan masyarakat Slovenia.
Penting untuk diingat bahwa di Slovenia, Celje bukanlah tim raksasa atau tim dengan tradisi panjang. Maribor atau Olimpija Ljubljana adalah tim-tim kuat dan tamu tetap arena bermain Eropa. Namun, musim ini Celje tampil mengesankan.
Performa yang Mengesankan
Celje telah menunjukkan kekuatan luar biasa dengan 17 gol di Liga Konferensi sejak awal musim. Pencapaian ini hanya tertinggal dari dua tim besar, Chelsea dan Fiorentina, yang memimpin daftar pencetak gol di turnamen tersebut.
Serangan eksplosif Celje adalah senjata yang membantu mereka mengatasi serangkaian lawan tradisional dan berperingkat tinggi untuk melaju jauh ke dalam turnamen.
Meski hanya tim kecil di peta sepak bola Eropa, Celje membuat semua orang berpindah dari satu kejutan ke kejutan lainnya. Prestasi ini menandai pertama kalinya tim Slovenia mencapai perempat final Piala Eropa.
Sebelum Celje, tidak ada perwakilan negara ini yang pernah melakukan hal serupa. Pelatih Albert Riera, orang di balik keajaiban ini, tidak dapat menyembunyikan kebanggaannya. “Kami ingin membawa Celje ke peta sepak bola Eropa,” ungkapnya.
Sebagai pemain, Riera hanyalah pemain sayap menengah yang bermain untuk Liverpool. Namun, sebagai pelatih, ahli strategi asal Spanyol ini meninggalkan jejaknya.
Memasuki babak perempat final, Celje akan menghadapi tantangan lebih besar saat bertemu Fiorentina, tim tradisional Italia dan kandidat terdepan untuk kejuaraan.
Namun, dengan semangat juang yang tangguh dan performa yang mengesankan, tak seorang pun berani meremehkan tim kecil ini. Dari tim yang kurang mendapat perhatian, Celje kini siap terus memberikan kejutan di kancah Eropa.
Prestasi Celje merupakan bukti betapa tidak terduganya kompetisi piala, di mana bahkan tim terkecil pun dapat memimpikan keajaiban.
Scr/Mashable