FIFA Umumkan Skuad Terbaik Piala Dunia Antarklub 2025

15.07.2025
FIFA Umumkan Skuad Terbaik Piala Dunia Antarklub 2025
FIFA Umumkan Skuad Terbaik Piala Dunia Antarklub 2025

FIFA baru saja mengumumkan skuad terbaik Piala Dunia Antarklub, dan salah satu nama yang paling mengesankan adalah Gonzalo Garcia – penyerang muda Real Madrid.

Hanya dalam beberapa minggu yang singkat, Gonzalo telah membuat lompatan spektakuler: dari pemain yang tidak dikenal yang bermain di Divisi Ketiga Spanyol (Primera Federacion) menjadi menjadi pencetak gol terbanyak dan bagian dari tim terbaik di turnamen klub terbesar di planet ini.

Bersama bek kiri Chelsea Marc Cucurella, Gonzalo adalah salah satu dari dua pemain Spanyol yang masuk dalam Tim Terbaik FIFA. Pencapaian ini tidak hanya menandai ledakan individu, tetapi juga menunjukkan semakin pentingnya peran pemain muda Spanyol di dunia sepak bola papan atas.

Di lini pertahanan, duo bek tengah yang mendapat penghormatan adalah Thiago Silva (Fluminense) dan Marquinhos (PSG) – dua pemimpin berpengalaman yang bermain bersama selama bertahun-tahun di PSG. Mereka tak hanya menjadi tembok kokoh di depan gawang, tetapi juga teladan stabilitas dan kelas di usia 30-an.

Kedua pemain sayap ini merupakan kombinasi kecepatan dan kemampuan serba bisa: Achraf Hakimi (PSG) di kanan dan Cucurella (Chelsea) di kiri. Cucurella bermain sangat baik di turnamen ini, berkontribusi besar bagi gelar juara Chelsea.

Di posisi penjaga gawang, Bono (Al-Hilal) patut diapresiasi. Kiper Maroko ini tampil gemilang, berkontribusi pada kemajuan tak terduga tim Asia dan menjadi salah satu fenomena besar di turnamen ini.

Lini tengah adalah tempat Chelsea menunjukkan kekuatannya. Trio Enzo Fernandez, Cole Palmer, dan Pedro Neto bermain apik, lincah, dan kreatif. Di samping mereka adalah Vitinha (PSG), gelandang Portugal dengan gaya bermain cerdas dan canggih, sebuah transit penting bagi PSG di lini tengah.

Lini serang dilengkapi oleh dua nama: Jhon Arias (Fluminense) – bintang penyerang Kolombia yang eksplosif, dan Gonzalo – penyerang utama Real Madrid, yang telah mengejutkan dunia dengan efisiensi mencetak gol yang mengesankan dan kemampuan penyelesaian akhir yang tenang di saat-saat menentukan.

FIFA Picu Kemarahan Publik Setelah Melanggar Aturan di Final Piala Dunia Antarklub 2025

Final Piala Dunia Antarklub 2025™ antara Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG) menimbulkan kontroversi sengit ketika FIFA secara terang-terangan melanggar aturan dasar dalam Hukum Sepak Bola.

FIFA memperpanjang waktu istirahat babak pertama menjadi 24 menit, hampir dua kali lipat dari durasi maksimum 15 menit yang diizinkan oleh Hukum 7 IFAB: Waktu Bermain. Perpanjangan waktu tersebut digunakan untuk pertunjukan musik ala Super Bowl, dengan Robbie Williams tampil sebelum babak kedua.

Jurnalis Martyn Ziegler dari The Times menemukan insiden tersebut ketika ia berbicara terus terang di jejaring sosial X: “FIFA mengatakan akan mematuhi Hukum Permainan, tetapi secara sewenang-wenang melanggar aturan waktu istirahat 15 menit hanya untuk melayani pertunjukan Infantino selama 24 menit?”.

Menurut Ziegler, tindakan ini menunjukkan bahwa FIFA mengutamakan kepentingan pertunjukan dan perdagangan di atas martabat aturan sepak bola. Pasal 7.2 dengan jelas menyatakan: “Pemain diizinkan istirahat tidak lebih dari 15 menit antar babak, dan istirahat minum air selama perpanjangan waktu tidak boleh lebih dari satu menit.” Bahkan wasit pun berhak untuk fleksibel dalam batas yang diizinkan, dan tidak dapat secara terang-terangan mengubah 15 menit menjadi 24 menit seperti itu.

Faktanya, FIFA bukan satu-satunya organisasi yang memutuskan Hukum Permainan. Kewenangan untuk mengubah hukum tersebut berada di tangan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), di mana FIFA hanya memegang 4 dari 8 suara, sementara sisanya diberikan kepada Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Pelonggaran hukum yang sewenang-wenang ini dianggap sebagai preseden buruk, terutama karena Piala Dunia Antarklub FIFA 2025™ telah lama dianggap sebagai “skema mencari keuntungan terselubung”.

“Detail kecil seperti jeda tambahan 9 menit mungkin tampak sepele, tetapi hal itu menunjukkan wajah FIFA yang sebenarnya di bawah Infantino. FIFA mengomersialkan sepak bola dengan segala cara, terlepas dari aturan dan semangat fair play, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan untuk Piala Dunia 2026,” tulis Sport Bible.

Scr/Mashable