Marcus Rashford mungkin tinggal di daerah mewah di Spanyol usai resmi pindah ke Barcelona.
Selama masa pinjaman, Barcelona akan membayar penuh gaji Rashford. Sebelumnya, striker Inggris itu menerima pemotongan gaji untuk mewujudkan impiannya bermain untuk klub Catalan tersebut.
Namun, gajinya di Barcelona masih memungkinkan Rashford untuk tinggal di kawasan mewah, tempat banyak pemain terkenal seperti Lionel Messi dan Ronaldinho pernah tinggal. Bellamar, sebuah resor eksklusif di Castelldefels, dikenal sebagai rumah bagi banyak bintang olahraga dan merupakan tempat menginap bagi Rashford saat bermain untuk Barcelona.
Messi pernah memiliki sebuah rumah mewah senilai lebih dari £12,5 juta di kawasan Bellamar. Ronaldinho juga menyebut kawasan itu “rumahnya” selama bermain untuk Barcelona.
Bellamar hanya berjarak 20 km dari Camp Nou dan memiliki beberapa pantai yang indah. Rashford akan dapat menikmati hari-hari musim panas yang cerah di pesisir Platja de Castelldefels, hanya beberapa menit berjalan kaki dari rumahnya.
Masakan Spanyol juga akan menjadi bagian besar dari kehidupan baru Rashford, dengan bintang-bintang Barcelona sering terlihat di restoran-restoran berbintang Michelin, tempat tim tersebut sering menyelenggarakan pesta Natal.
Soal transportasi, Rashford sudah tidak asing lagi dengan mobil mewah. Di Manchester, ia pernah tertangkap kamera mengendarai Range Rover Velar senilai lebih dari £85.000, di samping Rolls-Royce Cullinan yang mahal.
Rashford gemar mengendarai supercar. Ia juga memiliki McLaren 765 Long Tail (senilai £280.000) dan Lamborghini Urus Performante (£350.000).
Saat pindah ke Barcelona, Rashford bisa saja diberikan mobil senilai £55.000 dari mitra Barcelona SEAT CUPRA, dengan berbagai pilihan interior dan gaya untuk para pemain.
Rashford juga seorang fashionista. Ia rutin tampil di acara-acara mode besar dan pernah menjadi model untuk merek-merek ternama seperti Burberry dan Vogue.
Dengan kecintaannya pada mode, Rashford pasti sering mengunjungi butik-butik mewah di Passeig de Gràcia, yang menaungi merek-merek seperti Prada, Gucci, dan Louis Vuitton.
Dengan keputusan bergabung dengan Barcelona, Rashford tidak hanya mencari kesuksesan di lapangan tetapi juga menikmati kehidupan mewah di Spanyol, sambil berjanji akan memberikan banyak hal menarik bagi para penggemar.
Apa yang Bisa Dibawa Rashford ke Barcelona?
Meskipun tersingkir dari rencana Old Trafford, Rashford masih memiliki kualitas yang dibutuhkan Barcelona: kecepatan yang eksplosif, kemampuan menembus pertahanan kiri, dan fleksibilitas untuk bermain sebagai penyerang tengah atau “false 9”. Di usia 27 tahun, Rashford sedang memasuki puncak kariernya. 138 golnya dalam 426 pertandingan untuk United dan 17 gol dalam 62 pertandingan untuk Inggris merupakan bukti nyata pengalamannya di level tertinggi.
Pada musim 2022/23, saat ia mencapai puncak kariernya, Rashford mencetak 30 gol di semua kompetisi, termasuk 17 gol di Liga Primer. Ia juga mencatatkan rata-rata konversi peluang sebesar 0,42 gol/pertandingan, sebuah performa yang cukup untuk menyaingi bintang penyerang mana pun di La Liga. Bersama Barca, di mana Robert Lewandowski akan berusia 37 tahun dan tidak dapat bermain terus-menerus, Rashford dapat memainkan peran rotasi di lini serang dan bahkan mengisi posisi penyerang tengah saat dibutuhkan.
Rashford tak hanya pencetak gol, tetapi juga unggul dalam pergerakan tanpa bola dan pressing cepat—elemen yang sesuai dengan filosofi Hansi Flick, yaitu mengontrol dan pressing tinggi. Jika ia kembali percaya diri dan terinspirasi, Rashford bisa menambah daya gedor yang kurang dimiliki Barca sejak kepergian Neymar, sekaligus menjadi pesaing langsung bagi Raphinha dan Ferran Torres di sayap kiri.
Perjalanan Rashford di Man United terbilang menyedihkan. Berasal dari akademi Carrington, yang dulu dianggap sebagai “permata cemerlang” tim, ia kini menjadi wajah terbesar dalam “kelompok terabaikan” asuhan Ruben Amorim.
Sejak Desember 2024, Rashford belum pernah bermain dalam pertandingan MU. Amorim tak hanya mencoretnya dari derby Manchester, tetapi juga mengkritik secara terbuka kurangnya antusiasme pemain berusia 27 tahun itu. “Saya lebih suka pelatih kiper berusia 63 tahun di bangku cadangan daripada Rashford tidak memberikan segalanya,” ujar Amorim dengan nada sarkastis.
Masa peminjamannya di Aston Villa telah membantu Rashford mendapatkan kembali kepercayaan dirinya, dengan 17 penampilan dan dua gol di Liga Premier. Meskipun catatannya tidak mengesankan, ia tetap membuktikan kemampuannya untuk dipanggil kembali ke skuad Inggris. Masalah terbesarnya bukanlah keterampilan atau kebugaran, melainkan mentalitas dan motivasi – hal-hal yang telah hilang dari Rashford di Old Trafford.
Scr/Mashable