Adriano Galliani Berpeluang Kembali ke AC Milan

08.08.2025
Adriano Galliani Berpeluang Kembali ke AC Milan
Adriano Galliani Berpeluang Kembali ke AC Milan

Adriano Galliani – yang menghabiskan lebih dari tiga dekade bersama AC Milan – sedang dalam pembicaraan untuk kembali ke klub lamanya musim depan.

Informasi sensasional ini diungkapkan oleh La Gazzetta dello Sport pada pagi hari tanggal 6 Agustus, dalam konteks banyaknya perubahan internal di kantor pusat San Siro.

Galliani dikabarkan bertemu dengan pemilik AC Milan, Gerry Cardinale, melalui dana RedBird Capital miliknya untuk membahas kemungkinan kembali ke struktur eksekutif klub. Pertemuan tersebut kabarnya “diatur” oleh Flavio Briatore, teman dekat Galliani yang juga terkait dengan RedBird melalui perannya di grup investasi Alpine di F1.

Jika kesepakatan ini terwujud, Galliani akan kembali ke peran baru yang dirancang khusus sebagai penasihat strategis, serupa dengan peran yang saat ini dipegang oleh Zlatan Ibrahimovic. Yang terpenting, ia tidak akan menggantikan siapa pun dalam struktur yang ada. Paolo Scaroni akan tetap menjadi ketua, Giorgio Furlani akan tetap menjadi CEO, dan kepemilikan akan dialihkan ke Cardinale melalui RedBird.

Namun, untuk dapat kembali secara resmi, Galliani—yang saat ini menjabat sebagai Presiden Monza Club—perlu menyelesaikan proses transfer tim ini. Ia harus menyelesaikan sisa perjanjian dengan Beckett Layne Ventures (AS), unit yang baru saja mengakuisisi Monza, untuk menjadi pemain bebas di bursa eksekutif.

Galliani bergabung dengan AC Milan pada tahun 1986 sebagai tangan kanan mendiang Perdana Menteri Silvio Berlusconi. Selama lebih dari 30 tahun, ia adalah arsitek utama di balik banyak kesuksesan gemilang, membantu “Rossoneri” bangkit menjadi kekuatan nomor satu di Eropa dengan kontrak-kontrak bersejarah seperti Marco van Basten, Andriy Shevchenko, Kaká, Ronaldinho ,dan Zlatan Ibrahimović.

Setelah Milan dijual kepada investor asal China pada tahun 2017, Galliani kemudian memimpin Monza. Namun, pengaruh dan hubungannya dengan tim merah-hitam tidak pernah sepenuhnya berakhir.

Tidak semua pihak di klub mendukung kembalinya Galliani. Beberapa eksekutif khawatir ia akan mengguncang hierarki yang telah mapan. Namun bagi para penggemar, ini merupakan pertanda positif: seorang ikon yang familiar kembali untuk membantu tim mendapatkan kembali identitas dan statusnya.

Jika semuanya berjalan lancar, Adriano Galliani akan kembali secara sensasional – menandai salah satu kebangkitan paling luar biasa dalam sepak bola Italia dalam beberapa tahun terakhir. AC Milan sedang mengincar kebangkitan, dan mereka bisa melakukannya dengan kembalinya salah satu tokoh terhebat klub.

AC Milan Rekrut Ardon Jashari

Sementara itu, AC Milan resmi merekrut Ardon Jashari setelah menyelesaikan prosedur transfer dari Club Brugge.

Kesepakatan itu melibatkan keterlibatan langsung Zlatan Ibrahimovic – penasihat senior klub dan RedBird Group – yang diyakini telah memainkan peran penting dalam meyakinkan Jashari untuk bergabung dengan San Siro.

Menurut surat kabar Belgia HLN, Ibrahimovic berinisiatif menghubungi pemain internasional Swiss tersebut ketika negosiasi menemui jalan buntu. Percakapan ini tidak hanya untuk mendorong kemajuan, tetapi juga untuk membantu Jashari memahami arah perkembangan dan posisi strategisnya di Milan .

Di situs web mereka, AC Milan mengonfirmasi bahwa mereka telah menyelesaikan perekrutan Jashari dari Club Brugge. Nilai transfernya diperkirakan sekitar 37 juta euro (termasuk biaya tambahan). Pemain berusia 23 tahun ini akan menjadi tambahan berkualitas bagi lini tengah Rossoneri setelah Tijjani Reijnders pindah ke Manchester City awal musim panas ini.

Jashari bergabung dengan Milan setelah musim 2024/25 yang impresif di Belgia. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Musim Ini dan Pemain Muda Terbaik Tahun Ini di Liga Pro Belgia. Dengan 3 gol dan 4 assist, Jashari menjadi andalan di lini tengah Club Brugge, membantu tim mencapai babak 16 besar Liga Champions UEFA.

Tumbuh besar di Luzern, Jashari memiliki gaya bermain modern, kuat dalam menekan, dan mampu menguasai bola dengan jelas. Ia diharapkan menjadi pemain ideal bagi lini tengah AC Milan di bawah asuhan Massimiliano Allegri.

Keterlibatan langsung Ibrahimovic menunjukkan bahwa pengaruhnya lebih dari sekadar penasihat. Ketika Rossoneri perlu mempercepat kesepakatan krusial, legenda Swedia ini masih tahu bagaimana membuat perbedaan – bukan lagi dengan gol, melainkan dengan karisma dan strategi negosiasi yang cerdik.

Scr/Mashable