Dalam perjalanan panjangnya menuju tata surya bagian luar, wahana antariksa Europa Clipper milik NASA melakukan penyimpangan terencana dan memanfaatkan kesempatan untuk menangkap momen foto yang menakjubkan.
Dalam satu bidikan, Europa Clipper yang tak berawak berhasil memotret Mars bersama kedua bulan mungilnya, Phobos dan Deimos, saat mereka ‘menari’ di luar angkasa, semuanya bersinar dalam cahaya inframerah.
Gambar yang ditampilkan ini bukan sekadar pemandangan indah. Potret tersebut memberikan pandangan langka terhadap trio planet dan bulan yang jarang terlihat bersama, sekaligus menjadi kesempatan penting bagi tim insinyur misi untuk menyempurnakan kamera termal wahana saat melintas dekat Planet Merah.
Dari jarak sekitar 900.000 kilometer, lebih dari dua kali jarak Bumi ke Bulan, kamera inframerah Europa Clipper mengambil 200 bingkai gambar dalam 20 menit pada 28 Februari. Rangkaian foto itu kemudian disatukan untuk memperlihatkan tanda panas bercahaya dari Mars, Phobos, dan Deimos.
Hasilnya adalah pemandangan surealis: Mars mendominasi bagian tengah gambar, dikelilingi samar oleh artefak pemrosesan gambar. Di kiri atas, Deimos tampak sebagai titik bercahaya kecil.
Lebih dekat lagi ada Phobos, bulan Mars yang lebih besar dan berada di orbit terdalam. Untuk membuat kedua bulan redup tersebut terlihat, yang masing-masing sekitar 250 kali lebih redup dari Mars, insinyur memperterang hasil gambar.
Terlihat di permukaan Mars ada area gelap di bagian atas yang menandai topi es kutub utara, tempat suhu dapat turun hingga sekitar -190 derajat Fahrenheit. Ada pula area melingkar yang menandakan Elysium Mons, salah satu gunung berapi raksasa di Mars.
Bulan-bulan Mars jarang terlihat bersama, apalagi bersama planet induknya dalam satu gambar. Pertama kali Phobos dan Deimos berhasil difoto bersamaan adalah pada November 2009, ketika wahana Mars Express menangkap momen bersejarah tersebut, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA).
Potret itu, yang memperlihatkan keduanya berjajar, memerlukan bertahun-tahun perencanaan, pengetahuan presisi tentang orbitnya, serta sedikit keberuntungan dalam sudut pandang.
Para ilmuwan masih mengetahui sedikit tentang Phobos dan Deimos, dua bulan terkecil yang dikenal di tata surya. Keduanya “lebih hitam dari batu bara dan bentuknya mirip kentang penyok,” kata ESA.
Phobos adalah yang lebih besar, berdiameter sekitar 22 kilometer, dan mengorbit Mars tiga kali sehari. Deimos, yang hanya berukuran sekitar 11–12 kilometer, mengitari Mars setiap 30 jam.
Asal-usul kedua bulan ini masih menjadi misteri. Ada teori yang menyebutkan bahwa mereka adalah asteroid yang tertangkap oleh gravitasi Mars. Ada pula yang berpendapat keduanya adalah pecahan Mars sendiri yang terlempar akibat tabrakan besar miliaran tahun lalu.
Gambar terbaru Europa Clipper diambil menggunakan salah satu sensor termal wahana yang dirancang untuk mendeteksi panas, bukan cahaya tampak.
Alat ini nantinya akan digunakan untuk menjelajahi Europa, salah satu bulan Jupiter yang membeku dan diyakini memiliki lautan asin di bawah kerak esnya, mungkin dengan kondisi yang mendukung kehidupan.
Instrumen tersebut, bernama Europa Thermal Emission Imaging System atau E-Themis, akan membantu mengidentifikasi lokasi di mana lautan bawah permukaan Europa mungkin berinteraksi dengan lapisan esnya, petunjuk penting dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Europa Clipper memanfaatkan gravitasi Mars pada Maret lalu untuk menyesuaikan jalur terbangnya, manuver yang dikenal sebagai gravity assist, dalam perjalanannya ke tata surya luar.
Perjumpaan dekat ini menjadi kesempatan tepat untuk menguji instrumenm sekaligus mengagumi tetangga kemerahan Bumi. Hanya beberapa hari kemudian, pada 12 Maret, wahana lain juga melakukan manuver serupa dan mengambil foto.
Wahana tersebut adalah bagian dari misi Hera milik Eropa untuk mempelajari asteroid yang sengaja ditabrak NASA tiga tahun lalu.
Europa Clipper diluncurkan dari Florida pada Oktober 2024 dan dijadwalkan tiba di sistem Jupiter pada 2030. Setibanya nanti, wahana ini akan melakukan hampir 50 kali terbang lintas di Europa, mengumpulkan pengukuran detail tentang permukaan, bagian dalam, dan komposisinya.
Jika NASA menemukan bahwa Europa layak huni, misi lanjutan bisa dilakukan untuk memastikan apakah benar ada kehidupan di sana.
Scr/Mashable