Profil Alexander Zwiers, Direktur Teknik Baru PSSI yang Pernah Jadi Rekan Johan Cruyff

27.08.2025
Profil Alexander Zwiers, Direktur Teknik Baru PSSI yang Pernah Jadi Rekan Johan Cruyff
Profil Alexander Zwiers, Direktur Teknik Baru PSSI yang Pernah Jadi Rekan Johan Cruyff

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengambil langkah strategis dengan menunjuk Alexander Thijs Jetse Zwiers sebagai Direktur Teknik baru pada Senin, 25 Agustus 2025. Pria asal Belanda kelahiran 15 Juni 1975 ini membawa pengalaman internasional yang mumpuni dan rekam jejak impresif, termasuk kolaborasi dengan legenda sepak bola dunia, Johan Cruyff, di Chivas Guadalajara, Meksiko.

Dengan kehadiran Zwiers, PSSI berharap dapat membangun fondasi kokoh untuk masa depan sepak bola Indonesia, dari pengembangan pemain muda hingga pembentukan identitas permainan khas Tanah Air.

Kiprah Alexander Zwiers

Alexander Zwiers bukan nama asing di dunia sepak bola internasional. Karirnya yang telah berlangsung lebih dari dua dekade membawanya melintasi berbagai benua, dari Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.

Ia memulai perjalanan kepelatihannya di Belanda, menangani akademi klub ternama seperti SC Cambuur (1997–1999) dan FC Groningen (2000–2002). Langkahnya kemudian membawanya ke Timur Tengah, di mana ia menjabat sebagai pelatih Timnas Qatar U-15 (2002–2006) serta akademi klub Al Garafa (2006–2008) dan Al Ahli (2008–2012) di Arab Saudi.

Puncak pengalaman Zwiers yang menarik perhatian adalah kolaborasinya dengan Johan Cruyff di Chivas Guadalajara, Meksiko, pada 2012–2013. Saat itu, Cruyff menjabat sebagai penasihat teknis, sementara Zwiers mengisi posisi Manajer Teknis untuk tim U-14, U-15, dan U-16, sekaligus Asisten Direktur Teknik klub.

Dalam peran ini, Zwiers membantu menerapkan filosofi sepak bola modern yang menekankan pengembangan pemain muda dan gaya bermain yang terstruktur, sesuai dengan visi Cruyff yang terkenal dengan konsep “Total Football.”

Setelah pengalaman di Meksiko, Zwiers melanjutkan karirnya di Kazakhstan bersama FC Kairat (2013–2014) sebagai Manajer Teknis Akademi U8–U13 dan mengelola lima pusat pelatihan untuk kelompok usia U6–U15. Ia kemudian bergabung dengan Al Shabab Dubai (2014–2015) sebagai Manajer Teknis dan Asisten Direktur Teknik, sebelum menjabat sebagai Direktur Teknik Akademi U8–U18 di Al Wahda FC, Abu Dhabi (2015–2018).

Puncak karirnya terjadi di Yordania, di mana sejak 2019 ia menjabat sebagai Direktur Teknik Jordan Football Association (JFA). Di bawah kepemimpinannya, Yordania mencatatkan sejarah dengan mencapai final Piala Asia 2023 dan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya.

Selain itu, Timnas Putri Yordania juga meraih gelar Arab Women’s Cup 2021, menunjukkan kemampuan Zwiers dalam mengembangkan sepak bola di berbagai kategori.

Kualifikasi dan Pengalaman Internasional

Zwiers memiliki kualifikasi yang menjadikannya salah satu profesional sepak bola terkemuka. Ia memegang lisensi UEFA A, AFC-Pro, dan sertifikasi sebagai instruktur AFC-Pro. Lebih dari itu, ia termasuk dalam 25 Direktur Teknik dunia yang mengikuti program TD-Diploma, jenjang tertinggi dalam pendidikan direktur teknis yang diselenggarakan FIFA.

Kualifikasi ini menggarisbawahi kemampuannya dalam merancang strategi jangka panjang, mengembangkan gaya bermain, mengidentifikasi talenta, serta meningkatkan standar kepelatihan dan pembinaan klub.

Visi Zwiers untuk Sepak Bola Indonesia

Dalam pernyataannya usai ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI, Zwiers menegaskan komitmennya untuk membangun sistem yang berkelanjutan.

“Saya merasa terhormat dengan kepercayaan yang diberikan PSSI kepada saya,” kata Alexander Zwiers, seperti dikutip dari laman resmi PSSI.

“Prioritas saya adalah menyiapkan struktur yang jelas untuk piramida sepak bola dan mengeksekusi rencana tersebut agar sepak bola Indonesia dapat terus berkembang secara konsisten,” ucap pria berusia 50 tahun itu.

Ia juga berencana memulai tugasnya dengan observasi selama 100 hari pertama untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan sepak bola Indonesia, sebelum merumuskan langkah strategis.

Zwiers memiliki keunggulan tambahan: ikatan personal dengan Indonesia. Ia menikah dengan seorang wanita Indonesia dan telah tinggal di Karawaci, Tangerang, selama empat tahun. “Saya menikah dengan orang Indonesia dan sudah berumah tangga selama 25 tahun. Putri kami juga sudah berada di sini sejak Juli lalu,” ungkapnya dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta. Kedekatan ini diyakini akan memudahkan adaptasinya dengan budaya dan dinamika sepak bola Tanah Air.

Harapan Erick Thohir

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut penunjukan Zwiers dengan optimisme.

“Alexander membawa pengalaman puluhan tahun dalam membangun jalur pengembangan pemain, mengembangkan sistem usia muda, dan meningkatkan standar teknis baik di level klub maupun federasi. “

Dengan latar belakangnya di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika Latin, kami percaya ia adalah sosok yang tepat untuk membantu sepak bola Indonesia naik ke level berikutnya,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025.

“Kehadirannya akan memperkuat pertumbuhan pemain muda, sepak bola putri, pendidikan kepelatihan, serta pembinaan Tim Nasional di semua level, sekaligus membentuk gaya bermain khas Indonesia.”

Erick juga menyoroti pentingnya peran Zwiers dalam mendampingi struktur kepelatihan yang kini diisi oleh figur-figur Belanda, seperti penasihat teknis Jordi Cruyff dan pelatih kepala Patrick Kluivert. Kombinasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi untuk mewujudkan visi PSSI: membawa Timnas Indonesia bersaing di level global, dengan target utama lolos ke Piala Dunia 2026.

Tantangan dan Harapan

Penunjukan Zwiers mengakhiri kekosongan posisi Direktur Teknik PSSI yang sebelumnya diisi sementara oleh Indra Sjafri. Dengan pengalaman lintas budaya dan prestasi di Yordania, Zwiers diharapkan mampu merancang sistem pembinaan yang terintegrasi, mulai dari grassroots hingga level profesional.

Tantangan besar menantinya, termasuk meningkatkan kualitas kompetisi usia muda, memperbaiki koordinasi dengan klub dan daerah, serta membangun identitas permainan yang mencerminkan karakter Indonesia. Dengan rekam jejak dan visi yang jelas, Alexander Zwiers memiliki modal kuat untuk membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia. Publik Tanah Air kini menanti gebrakan nyata dari pria yang pernah bekerja bersama Johan Cruyff ini.

Scr/Mashable