Arsenal bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Newcastle United 2-1 pada pekan keenam Liga Inggris 2025/26, berkat gol-gol di menit-menit akhir dari Mikel Merino dan Gabriel Magalhaes. Kemenangan ini menegaskan ketangguhan dan semangat The Gunners dalam persaingan gelar juara.
Arsenal menunjukkan keberanian dan semangat pantang menyerah mereka saat bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Newcastle 2-1 di St James’ Park, dalam pertandingan menegangkan pada pekan keenam Liga Inggris musim 2025/26.
Tim tamu memulai pertandingan dengan penuh tekad, tetapi harus menelan kekalahan di menit ke-34, ketika Nick Woltemade melompat tinggi untuk menyundul bola dan membuka skor bagi Newcastle. Para pemain Mikel Arteta kemudian menciptakan banyak peluang, tetapi digagalkan oleh kiper Nick Pope, termasuk tembakan Trossard yang membentur tiang gawang dan tendangan voli berbahaya dari Eberechi Eze.
Dalam kebuntuan tersebut, Arteta terus menunjukkan kemampuan para pemain penggantinya. Mikel Merino, mantan pemain Newcastle, menjadi pahlawan ketika ia menyamakan kedudukan pada menit ke-84 melalui sundulan akurat dari tendangan sudut yang diinisiasi oleh Declan Rice.
Mantan kiper Joe Hart mengatakan kepada BBC Sport bahwa itu adalah “langkah berani di saat yang tepat” dan memuji kreativitas Rice dalam situasi tersebut. Gol tersebut mengembalikan kepercayaan diri Arsenal, dan segera setelah merayakan gol, para pemain bergegas kembali ke area pertahanan mereka sendiri, mati-matian mencari gol lagi.
Keyakinan itu menjadi kenyataan di menit keenam injury time. Berawal dari umpan Martin Odegaard, bek tengah Gabriel melompat tinggi dan menyundul bola ke gawang Pope, memastikan kemenangan 2-1 yang mendebarkan. Momen itu membuat tribun penonton tim tamu bergemuruh, dan Arteta tak kuasa menahan gejolak emosinya, merayakan kemenangan dengan meriah di pinggir lapangan.
Usai pertandingan, sang ahli strategi asal Spanyol mengatakan: “Menang dengan cara ini sungguh luar biasa. Ini kesempatan besar bagi kami untuk membuktikan karakter dan kelas kami.” Sementara itu, Merino juga menekankan: “Yang penting adalah terus percaya pada apa yang kami lakukan, hingga detik terakhir.”
Kemenangan ini berarti lebih dari sekadar tiga poin. Kemenangan ini tidak hanya membantu Arsenal mengakhiri tiga kekalahan beruntun di St James’ Park, tetapi juga memperkecil selisih poin dengan Liverpool menjadi dua poin, memanfaatkan sepenuhnya kekalahan sang juara melawan Crystal Palace.
Ini merupakan penegasan kuat bahwa The Gunners memang menjadi pesaing serius untuk gelar Premier League musim ini. Mereka telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya pandai menguasai bola dan membangun permainan, tetapi juga memiliki ketahanan untuk mengatasi kesulitan dan memanfaatkan setiap momen berharga.
Perlu diingat bahwa Arsenal juga menjadi korban gaya bermain fisik Newcastle. Arsenal bahkan menderita kekalahan pahit di St James’ Park. Namun, musim ini, situasinya berbeda.
Kesulitan demi kesulitan muncul dan klub London Utara tertinggal hingga menit ke-84. Namun, berkat usaha seluruh tim, mereka berhasil bangkit dengan berani.
Apakah ini yang membedakan Arsenal yang lebih matang, setelah 3 tahun berturut-turut harus finis di posisi kedua?
Scr/Mashable