Pelatih legendaris asal Belanda, Louis van Gaal secara resmi mengumumkan apa yang disebutnya “pengumuman besar” yang telah membuat publik Belanda dan Indonesia penasaran selama berhari-hari, Senin 20 Oktober 2025.
Namun, alih-alih berkaitan dengan sepak bola, berita tersebut justru membuat penggemar Indonesia agak kecewa. Van Gaal akan bergabung dan mengumumkan daftar bintang yang berpartisipasi dalam kampanye amal “3FM Serious Request 2025” – sebuah kegiatan penggalangan dana untuk membantu anak-anak penderita penyakit otot (spierziekte).
“3FM Serious Request” adalah acara amal tahunan yang diselenggarakan oleh stasiun radio publik NPO 3FM dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial Belanda. Acara ini mempertemukan para seniman, atlet, dan selebritas yang tinggal bersama di “Het Glazen Huis” (Rumah Kaca) selama beberapa hari untuk menggalang donasi bagi kegiatan kemanusiaan.
Kehadiran Van Gaal di acara tahun ini dipandang sebagai dorongan besar, karena ketenaran dan pengaruhnya dapat membantu menyebarkan pesan tersebut lebih luas. Sebelumnya, pelatih berusia 74 tahun itu membuat penggemar Indonesia menunggu “pernyataan sepak bola”.
Kabar tersebut sempat menggemparkan karena ia digosipkan akan memimpin Indonesia. Namun, kemungkinan itu kecil. Pakar sepak bola Anton Sanjoyo berbagi di Kompas TV : “Van Gaal dihubungi oleh Indonesia 10 tahun lalu, tetapi ia menolak. Sekarang, kedua belah pihak semakin sulit untuk terhubung, karena ia sudah tua dan jarang memimpin langsung di lapangan.”
Pada 16 Oktober, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontrak lebih awal dengan pelatih Patrick Kluivert. Kehilangan tiket ke Piala Dunia 2026 menjadi alasan pemecatan Kluivert.
Kemampuan Van Gaal Memimpin Timnas Indonesia
Di antara pelatih yang dipertimbangkan untuk menduduki kursi panas tim nasional Indonesia, ahli strategi veteran Louis van Gaal muncul sebagai kandidat kuat.
Kemampuan Van Gaal dalam memimpin tim hampir tak terbantahkan. Terlebih lagi, di staf kepelatihan Indonesia saat ini masih terdapat tiga orang Belanda, yaitu Simon Tahamata, Alexander Zwiers, dan Jordi Cruyff. Hal ini membuat hipotesis tentang kemungkinan Van Gaal datang ke Indonesia semakin kuat.
Namun, kendala terbesar adalah usia dan kesehatan sang pelatih veteran. Van Gaal kini berusia 74 tahun dan secara terbuka berjuang melawan kanker. Setelah Piala Dunia 2022, ia pensiun dari sepak bola papan atas dan hanya mengambil peran sebagai penasihat teknis di Ajax.
Pakar sepak bola Indonesia, Anton Sanjoyo, mengatakan kepada Kompas TV : “Van Gaal dihubungi oleh Indonesia 10 tahun lalu, tetapi beliau menolak. Sekarang, kedua belah pihak semakin sulit untuk terhubung, karena beliau sudah tua dan jarang memimpin langsung di lapangan. Sebagian besar pekerjaannya akhir-akhir ini dilakukan secara jarak jauh, melalui pertemuan daring.”
Namun, Anton juga mengakui bahwa kehadiran Van Gaal akan menjadi dorongan besar bagi sepak bola Indonesia: “Dia berkelas dunia, pernah memimpin banyak tim besar. Tapi kenyataannya, kemungkinannya sangat kecil.”
Selain Van Gaal, media Indonesia juga mengalihkan perhatian mereka ke nama-nama yang lebih mumpuni di staf kepelatihan saat ini, seperti Simon Tahamata atau Jordi Cruyff. Nama-nama inilah yang dipertimbangkan untuk mengisi posisi pelatih sementara hingga Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menemukan sosok yang tepat.
Setelah memecat Kluivert, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa sepak bola Indonesia “akan melanjutkan strateginya menggunakan otak sepak bola dari Belanda” dengan tim yang terdiri dari pemain naturalisasi dan pelatih kelas atas dari negeri tulip.
Scr/Mashable









