Konfrontasi hukum antara Real Madrid dan UEFA belum berhenti, karena tim Kerajaan Spanyol bersiap untuk menuntut ganti rugi jutaan euro.
Real Madrid akan menghadapi pertarungan hukum besar dengan UEFA setelah Pengadilan Tinggi Madrid menolak semua banding yang diajukan UEFA, RFEF, dan La Liga terkait kasus Liga Super. Putusan tersebut menegaskan bahwa UEFA telah menyalahgunakan posisi dominannya dan melanggar aturan persaingan di Uni Eropa.
Di laman webnya, Real Madrid menyatakan dukungannya terhadap keputusan ini dan menegaskan akan mempertimbangkan untuk menggugat UEFA guna menuntut kompensasi atas kerugian “besar” yang dialami klub dalam proses promosi Liga Super.
Real Madrid menyatakan telah mengadakan beberapa diskusi dengan UEFA pada tahun 2025, tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai isu-isu kunci seperti transparansi tata kelola, keberlanjutan finansial, perlindungan kesehatan pemain, atau peningkatan pengalaman penggemar. Real Madrid menekankan perlunya model penyiaran global yang lebih mudah diakses, serupa dengan yang telah diterapkan FIFA untuk Piala Dunia Antarklub.
Klub tersebut mengatakan akan terus bertindak “demi kepentingan sepak bola global dan para penggemarnya” dan mengambil tindakan hukum untuk meminta kompensasi dari UEFA.
Konflik antara dua kekuatan terbesar dalam sepak bola Eropa kemungkinan akan terus berlanjut, karena Liga Super tetap menjadi sarang kontroversi dan Real Madrid terus memimpin upaya untuk mengubah tatanan sepak bola saat ini.
Putusan Real Madrid untuk Vinicius
Di sisi lain, Real Madrid memutuskan untuk tidak memberikan hukuman apa pun kepada Vinicius Junior setelah reaksi kontroversialnya dalam kemenangan 2-1 atas Barcelona pada pekan ke-10 Liga Spanyol 2025/2026.
Bintang Brasil itu sangat kesal ketika pelatih Xabi Alonso menariknya keluar pada menit ke-72, memberi jalan bagi rekan senegaranya Rodrygo, di saat pertandingan di Bernabéu berlangsung sangat menegangkan. Vinicius meninggalkan lapangan dengan gusar dan langsung menuju terowongan, sebelum kembali ke bangku cadangan untuk terlibat dalam beberapa pertengkaran dengan para pemain Barcelona di menit-menit akhir, yang berujung pada kartu kuning.
Menurut media Spanyol, insiden tersebut telah memengaruhi hubungan antara pelatih Alonso dan Vinicius. Mantan pelatih Bayer Leverkusen tersebut diperkirakan akan berbicara langsung dengan sang pemain di pusat latihan minggu ini.
Namun, menurut ESPN , dewan Real Madrid memutuskan untuk tidak menghukum Vinicius, meskipun pelatih Alonso masih memiliki hak untuk mengambil keputusan teknis sesuai kebijakannya. Seorang juru bicara klub mengatakan masalah disiplin akan diselesaikan secara internal.
Vinicius telah tiga kali tidak dimasukkan dalam susunan pemain inti oleh Alonso sejak awal musim. Sementara itu, negosiasi perpanjangan kontrak sang bintang hampir terhenti karena kontraknya saat ini berakhir pada tahun 2027.
Menurut Sport, Real Madrid sedang mendiskusikan secara internal kemungkinan menjual Vinicius jika mereka menerima tawaran sekitar 100 juta euro. Sebagai bintang top di Bernabéu, Vinicius menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya.
Scr/Mashable










