Mantan Asisten Shin Tae-yong Ungkap Faktor Kegagagal Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia

03.11.2025
Mantan Asisten Shin Tae-yong Ungkap Faktor Kegagagal Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia
Mantan Asisten Shin Tae-yong Ungkap Faktor Kegagagal Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia

Mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ricky Riskandi, mengemukakan alasan kegagalan Patrick Kluivert, dengan mengatakan bahwa PSSI melakukan kesalahan dengan memecat pendahulunya, sehingga menghancurkan fondasi yang dibangun dalam 5 tahun.

Ricky Riskandi secara terbuka mengungkap kegagalan Patrick Kluivert. Ia mengatakan, akar permasalahannya berasal dari rusaknya fondasi yang dibangun dengan matang.

Setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026, pelatih Patrick Kluivert langsung dipecat. Menilik proses ini, Ricky Riskandi mengatakan bahwa keputusan pemutusan kontrak dengan pelatih Shin Tae-yong merupakan kesalahan yang terburu-buru dan patut disesalkan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Dalam sebuah postingan di kanal YouTube Bicara Bola, Ricky, yang pernah menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong, mengungkapkan keterkejutan dan penyesalannya

“Saya sangat kaget dan sangat menyayangkan saat Coach STY diberhentikan. Karena, dia yang sudah membangun dari awal. Otomatis pekerjaannya di Timnas Indonesia kan belum tuntas,” kata Ricky.

Menurutnya, mengganti pelatih Shin Tae-yong di saat tim sedang menunjukkan kemajuan yang nyata ibarat “memetik bunga sebelum mekar”, sehingga menyebabkan proses perkembangan terganggu.

Menganalisis kegagalan Patrick Kluivert, Ricky Riskandi mengatakan masalahnya bukan sepenuhnya taktik. Ia mengakui bahwa setiap pelatih memiliki kekuatannya sendiri, tetapi keunggulan terbesar Shin Tae-yong adalah waktu.

“Saya tetap respek, mungkin Patrick punya kelebihan, STY juga punya kelebihan. Tetapi, yang menurut saya disayangkan ialah yang membangun fondasi adalah STY. Dan itu tidak sebentar,” kata pria yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Sriwijaya FC itu.

Ia mengatakan bahwa Kluivert menghadapi tugas yang mustahil: meraih kesuksesan dalam waktu sesingkat itu, sementara pendahulunya membutuhkan waktu 5 tahun untuk membangun fondasi yang kokoh dan memahami setiap pemain.

Faktor-faktor ini telah menunjukkan masalah inti dalam proses transisi, yaitu kurangnya kesabaran dan visi jangka panjang, yang mengarah pada kegagalan yang diprediksi.

Catatan Menyedihkan Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia

Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert mengakhiri masa singkatnya memimpin Timnas Indonesia pada, Kamis 16 Oktober 2025.

Kluivert ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada awal 2025 dengan tujuan membawa tim nasional ke Piala Dunia 2026. Namun, karena performa yang kurang memuaskan dan kegagalan di babak kualifikasi, kontrak kedua belah pihak diputus lebih awal.

Dengan keputusan ini, Kluivert menjadi pelatih dengan masa jabatan terpendek di timnas Indonesia, sejak FIFA mencabut larangan sepak bola Indonesia pada tahun 2016. Meskipun menandatangani kontrak berdurasi dua tahun (dari 2025 hingga 2027), Kluivert hanya memiliki waktu 9 bulan untuk menangani Timnas Indonesia.

Sebelum Kluivert, pelatih Shin Tae-yong memimpin tim Indonesia dari Januari 2020 hingga Januari 2025. Pak Shin juga merupakan pelatih dengan masa jabatan terlama dalam 10 tahun terakhir.

Sebelumnya, pelatih Luis Milla sempat 22 bulan menangani timnas Indonesia, yakni sejak Januari 2017 hingga Oktober 2018. Simon McMenemy, sosok yang tak asing lagi di dunia sepak bola Indonesia, juga sempat menangani timnas Indonesia dari Januari hingga November 2019.

Meskipun keputusan pemecatan Kluivert mendapat dukungan luas dari para penggemar, banyak pihak masih mempertanyakan siapa yang akan menggantikan mantan pemain Belanda tersebut untuk memimpin tim di periode mendatang. Dalam pengumuman tersebut, PSSI tidak mengumumkan identitas pelatih sementara, sehingga membuat publik semakin penasaran.

Scr/Mashable