Frank Ilett – penggemar setia Manchester United yang tinggal di Spanyol, harus menunda kariernya nazarnya lagi.
Tim kesayangan Frank Ilett ditahan imbang 2-2 oleh Nottingham Forest di putaran ke-10 Liga Premier pada malam 1 November, mengakhiri harapannya untuk menyelesaikan “janji 5 kemenangan berturut-turut” yang ia tetapkan lebih dari setahun yang lalu.
Semuanya berawal pada Oktober tahun lalu, ketika Manchester United mengalami awal musim yang sulit. Ilett muncul dengan ide untuk hanya memotong rambutnya ketika tim memenangkan 5 pertandingan berturut-turut – sebagai cara untuk meningkatkan moral di masa-masa sulit. Tak disangka, lelucon itu menjadi fenomena. Setelah hampir 12 bulan, rambut keritingnya menarik perhatian di komunitas penggemar “Setan Merah”.
“Perjalanannya gila banget. Saya nggak nyangka rambut saya – atau pengikut saya – bakal sebesar ini,” ujar Ilett kepada BBC Radio Manchester.
Selama hampir setahun, MU telah membantunya hampir potong rambut berkali-kali. Terakhir, rentetan 3 kemenangan melawan Sunderland, Liverpool, dan Brighton, tampaknya membuka peluang. Namun, hasil imbang yang kurang beruntung melawan Nottingham Forest membuat rencana potong rambut tersebut ditunda tanpa batas waktu.
Ilett tetap optimistis, mengakui: “Saya harap saya bisa potong rambut sebelum akhir tahun.” Namun dengan jadwal yang padat, harapan itu mungkin masih lama.
Man United ditahan imbang 2-2 oleh Forest di pekan ke-10 Liga Inggris 2025/2026, Sabtu 1 November 2025 malam WIB, Casemiro membuka skor, tetapi Forest mencetak dua gol cepat di babak kedua untuk memimpin 2-1. Dalam pertandingan yang berlangsung imbang tanpa gol, MU menyamakan kedudukan melalui tendangan voli berkelas dari Amad Diallo di menit ke-81.
“Setan Merah” kehilangan rentetan kemenangan mereka dan hanya meraih 1 poin melawan lawan yang berada di peringkat ke-18. Setelah 10 pertandingan, Manchester United untuk sementara berada di peringkat ke-5 dengan 17 poin.
Amorim Bantu Manchester United ‘Berkembang’
Perubahan cara MU memanfaatkan bola mati di bawah asuhan Ruben Amorim terlihat jelas saat bermain imbang 2-2 melawan Nottingham Forest.
Momen di menit ke-33 di City Ground dengan sempurna mencerminkan transformasi Amorim sebagai manajer United. Ketika “Setan Merah” mendapatkan tendangan sudut yang kontroversial, para pemainnya dengan cepat mengatur formasi dan mengatur bola mati, yang memungkinkan Casemiro melompat tinggi dan menyundul bola ke gawang untuk membuka skor.
Gol ini adalah demonstrasi jelas dari filosofi baru yang diterapkan Amorim: Manchester United yang lebih kuat, lebih pragmatis, dan lebih efektif dalam situasi bola mati ala Premier League.
Sebelum pertandingan, Amorim mengatakan ia ingin “menunjukkan lebih jelas identitas sepak bola Inggris” dalam gaya bermain MU. Dan faktanya, evolusi itu telah terlihat, seiring “Setan Merah” semakin menekankan duel udara, serangan sayap langsung, dan memaksimalkan bola mati, sesuatu yang kurang dimiliki klub selama beberapa musim.
Namun, keterbatasan gaya bermain ini perlahan terungkap saat melawan Forest, ketika tim tuan rumah aktif bertahan rendah dan menutup celah di antara lini pertahanan. Ketika tidak ada lagi ruang untuk serangan balik, MU tampak kebingungan dan kesulitan menciptakan peluang dari lini belakang maupun sayap.
Langkah selanjutnya dalam pengembangan Amorim adalah membantu tim mengendalikan dan mendikte permainan, alih-alih hanya mengandalkan kekuatan fisik, kecepatan, atau bola mati. Jika ia mampu menyempurnakan aspek ini, United bisa menjadi pesaing serius untuk memperebutkan tempat di Liga Champions musim depan.
Scr/Mashable










