PVLETTE dan Dixie Erlangga Merayakan Jeda di “Seribu Cara Untuk Berhenti”
PVLETTE & Dixie Erlangga

PVLETTE dan Dixie Erlangga Merayakan Jeda di “Seribu Cara Untuk Berhenti”

21.11.2025

Dalam lanskap musik rock alternatif yang seringkali menuntut distorsi bising sebagai bentuk kemarahan, PVLETTE memilih jalan yang lebih kontemplatif. Unit rock ini kembali hadir membawa angin segar—atau mungkin lebih tepatnya, sebuah helaan napas panjang—lewat single terbaru mereka, “Seribu Cara Untuk Berhenti”.

Dirilis pada 19 November 2025, trek ini tidak berdiri sendiri. PVLETTE menggandeng Dixie Erlangga dari unit STRANGERS, sebuah kolaborasi yang menyuntikkan lapisan emosional mendalam pada apa yang bisa dibilang sebagai karya paling riil dan telanjang dari PVLETTE sejauh ini.

Secara tematik, “Seribu Cara Untuk Berhenti” menyentuh isu yang sangat relevan dengan kondisi psikologis manusia modern: penyangkalan (denial). Lagu ini memotret kisah seseorang yang terjebak dalam siklus “pura-pura kuat”. Ia terus berjalan, menolak mengakui bahwa batinnya telah lama berteriak lelah.

Artwork: Seribu Cara Untuk Berhenti - PVLETTE
Artwork: Seribu Cara Untuk Berhenti – PVLETTE

Namun, di sinilah letak kecerdasan penulisan lirik PVLETTE. Mereka tidak memosisikan diri sebagai si penderita, melainkan mengambil sudut pandang orang ketiga—sebuah suara pengamat yang penuh empati.

“Lagu ini menjadi bentuk empati terhadap mereka yang berjuang dalam diam, yang sering kali lupa bahwa jeda juga bagian dari perjalanan.”

Melalui narasi ini, PVLETTE mencoba menjadi “teman” yang menepuk bahu Anda dan berbisik bahwa ketakutan akan masa depan yang suram adalah hal yang valid, namun berhenti sejenak bukanlah sebuah dosa.

Dari departemen suara, PVLETTE meracik aransemen yang dinamis. Mereka berhasil memadukan nuansa sendu yang intim dengan kemegahan instrumental khas alternative rock. Dualitas ini sengaja diciptakan untuk menggambarkan konflik batin sang tokoh utama: benturan keras antara ego untuk terus bertahan dan kebutuhan naluriah untuk menyerah sejenak.

Kehadiran vokal Dixie Erlangga menjadi elemen krusial. Karakter suaranya merepresentasikan tokoh utama yang terjebak dalam keletihan, sementara instrumen dan narasi PVLETTE bertindak sebagai pemandu jalan yang mengingatkan bahwa ada banyak cara untuk melepaskan beban dan memulai kembali.

PVLETTE menegaskan bahwa trek ini bukanlah lagu tentang keputusasaan.

“Lagu ini bukan tentang menyerah. Kadang berhenti justru bentuk lain dari bertahan. Semua orang punya caranya sendiri untuk melanjutkan hidup, bahkan jika itu dimulai dari berhenti dulu,” jelas PVLETTE.

Single ini menjadi gerbang pembuka menuju album mendatang mereka yang bertajuk “Semakin Buram dan Percuma”. Album ini digadang-gadang akan menjadi dokumentasi emosional tentang pencarian jati diri, penerimaan atas kekalahan, dan proses berdamai dengan masa lalu.

Bagi Kamu yang merasa lelah dengan hiruk-pikuk dunia, “Seribu Cara Untuk Berhenti” sudah dapat didengarkan di seluruh platform streaming musik digital (DSP) mulai 19 November 2025 lalu.

Music Credits: Performed by PVLETTE | Featuring Dixie Erlangga from STRANGERS | Lyrics by Raka Rayhanza | Composed by Christo Julivan, Diondy Fernando, Raka Rayhanza, Savio Ligina, Vicky Febrinata | Produced by Wisnu Ikhsantama Wicaksana | Mixed by Wisnu Ikhsantama Wicaksana | Mastered by Bill Henderson at Azimuth Mastering | Artwork by Diondy Fernando, Raka Rayhanza

Untuk pengalaman visual yang lebih utuh, video musik resminya juga telah mengudara di kanal YouTube resmi PVLETTE.

Music Video Credits: Produced by PVLETTE | Directed by Adry Bros | Shot by Adry Bros, Diondy Fernando | Edited by Diondy Fernando, Vicky Febrinata

Social Media: Instagram @emotionalpvlette | TikTok @emotionalpvlette