Perjalanan menuju sebuah album perdana seringkali menjadi fase paling krusial bagi sebuah band. Fase inilah yang kini tengah ditapaki oleh unit musik asal Jakarta, Thirtytree. Tidak ingin membuat pendengar menunggu terlalu lama, mereka resmi melepas single kedua bertajuk “March & June”.
Lagu ini hadir bukan hanya sebagai penanda produktivitas, melainkan sebagai jembatan penting menuju album penuh mereka yang dikabarkan hampir rampung.
Jika dibandingkan dengan materi sebelumnya, “March & June” menandai pergeseran pendekatan kreatif Thirtytree ke arah yang lebih intim. Lagu ini lahir dari proses eksplorasi panjang, menghasilkan sebuah karya yang terasa lebih jujur, reflektif, dan emosional.
Thirtytree mencoba menerjemahkan pengalaman-pengalaman personal yang sulit diungkapkan hanya dengan kata-kata ke dalam bentuk sonik. Aransemennya dibangun dari latar belakang musik yang beragam dari tiap personel, menciptakan tekstur suara yang kaya namun tetap terasa hangat dan ramah di telinga.
“Lagu ini bisa menjadi teman bagi siapa pun yang tengah mengalami perubahan dalam hidup, atau sekadar ingin berhenti sejenak untuk mendengarkan,” ungkap representasi band tersebut.

Narasi Tentang “Pulang”
Meski tidak menyuguhkan pesan verbal yang gamblang, “March & June” memiliki kedalaman filosofis tersendiri. Lagu ini tumbuh dari ruang kontemplasi mengenai keterikatan manusia dengan tempat mereka dilahirkan.
Dengan cara yang halus dan tidak menggurui, Thirtytree mengajak pendengarnya untuk menilik kembali akar mereka, merasakan koneksi yang lebih dalam, dan menemukan celah-celah memori yang mungkin selama ini terlewatkan di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Pondasi lagu ini bermula dari sinergi ide antara Gian van den Bos (komposer) dan Sabrina (penulis lirik). Kerangka dasar tersebut kemudian digodok dan dimatangkan oleh formasi lengkap band: Gian van den Bos: Gitar/Vokal, Indrayadi Ganefi: Gitar, Akira Widyantara: Keys/Piano/Synth Bass, dan Yogi Gerry: Drums.
Untuk menjaga kualitas produksi, Thirtytree kembali mempercayakan kursi produser kepada Ali Akbar Sugiri, dengan Aristyo Setiawan yang bertindak sebagai sound engineer. Sementara itu, interpretasi visual dari “March & June” diterjemahkan dengan apik oleh Bruno Oktavian, melanjutkan kolaborasi artistik mereka.
“March & June” kini sudah dapat dinikmati di berbagai layanan streaming musik digital.










