Jutaan mil dari Bumi, sebuah rover bertenaga nuklir seukuran mobil sedang mendaki gunung di Mars.
Rover Curiosity milik NASA, yang sedang menyelidiki masa lalu Mars, telah mengambil lebih dari 683.790 foto saat menjelajahi lebih dari 21 mil medan gurun yang keras sejak 2012. Baru-baru ini, ia mengirimkan pemandangan luas dari lanskap Mars yang menakjubkan.
Sekitar 3,7 miliar tahun lalu, sebuah benda besar menghantam Mars, menciptakan Kawah Gale yang berdiameter 96 mil seperti yang kita lihat sekarang.
Ketika permukaan kawasan itu kembali naik setelah tabrakan dahsyat, terbentuklah puncak di tengah, Gunung Sharp, yang menyimpan lapisan-lapisan sejarah Mars yang penuh air dan misterius.
Dari posisinya di kaki gunung setinggi 3,4 mil ini, terlihat hamparan dataran luas yang disebut Aeolis Palus, dan di kejauhan, dinding berbukit Kawah Gale. Di latar depan, bukit-bukit Mars tampak diselimuti bayangan cahaya matahari yang rendah.
Pemandangan ini, yang diabadikan pada 18 Maret 2025, adalah hari ke-4.484 atau Sol bagi Curiosity di Planet Merah. (Satu Sol di Mars sedikit lebih panjang dari satu hari di Bumi, yakni 24 jam 39 menit.)
Saat ini, dunia Mars yang kita lihat 1.000 kali lebih kering dibanding gurun paling kering di Bumi. Namun, bukti yang dikumpulkan oleh rover dan wahana luar angkasa NASA serta badan antariksa lainnya menunjukkan bahwa kondisi ini tidak selalu demikian.
Dahulu, samudra luas mungkin pernah menutupi sebagian besar Mars, dan danau-danau pernah mengalirkan air ke sungai serta aliran deras.
Saat Curiosity mendaki Gunung Sharp, ia menemukan batuan dengan mineral sulfat yang menunjukkan kapan Mars mulai mengering. Rover ini juga menemukan formasi gelombang kecil di permukaan tanah, yang menjadi bukti kuat bahwa ombak kecil pernah menerpa tepi danau miliaran tahun lalu.
Pengamatan ini mengindikasikan bahwa Mars pernah menjadi tempat yang hangat, basah, dan mungkin layak huni sebelum akhirnya berubah menjadi gurun yang sangat kering dan membeku seperti sekarang.
“Jika dilihat secara keseluruhan, bukti menunjukkan bahwa Kawah Gale (dan Mars secara umum) adalah tempat di mana kehidupan, jika pernah ada, mungkin bisa bertahan selama beberapa waktu,” jelas NASA.
Hingga kini, belum ada bukti pasti bahwa kehidupan mikroba pernah ada di Mars. Namun, rover Perseverance, saudara robotik Curiosity, telah menemukan sampel batuan yang berpotensi menunjukkan jejak aktivitas mikroba di masa lalu. (Sampel ini harus dibawa kembali ke Bumi secara robotik untuk dianalisis lebih lanjut.)
Saat ini, Curiosity sedang menuju tujuan baru di Gunung Sharp, sebuah area dengan formasi ‘boxworks’ yang luas dan menarik. Dari luar angkasa, formasi ini tampak seperti jaring laba-laba.
“Formasi ini diyakini terbentuk ketika mineral yang terbawa oleh air terakhir di Gunung Sharp mengendap di celah-celah batu permukaan lalu mengeras,” jelas NASA.
“Seiring waktu, bagian batuan terkikis, meninggalkan mineral yang telah menyemen dirinya dalam celah, membentuk pola boxwork seperti jaring.”
Apa lagi yang bisa diungkap oleh boxworks ini? Semoga berhasil, Curiosity!
Scr/Mashable