Alvaro Morata resmi melampaui Marc Cucurella untuk menjadi pemain Spanyol termahal sepanjang sejarah. Dengan total nilai transfer sebesar 208 juta euro, ia telah menulis kisah unik di dunia sepak bola.
Alvaro Morata terus membuat gebrakan di bursa transfer dengan bergabung bersama Galatasaray, menandai klub keenam dalam kariernya. Kontrak ini secara resmi menjadikannya pemain Spanyol dengan nilai transfer kumulatif tertinggi sepanjang sejarah dengan angka 208 juta euro.
Perjalanan Morata adalah serangkaian kesepakatan terkenal. Pada tahun 2014, Real Madrid menjualnya ke Juventus seharga 20 juta euro. Dua tahun kemudian, tim raksasa La Liga Spanyol mengaktifkan klausul pembelian kembali senilai 30 juta euro. Pada tahun 2017, Chelsea membuat kesepakatan termahal dalam karier Morata ketika mereka menghabiskan 66 juta euro untuk membawanya ke Liga Inggris.
Pada tahun 2019, Morata pindah ke Atletico Madrid dengan status pinjaman sebesar 18 juta euro, sebelum tim tersebut membelinya secara permanen pada tahun 2020 dengan biaya 35 juta euro. Hanya beberapa bulan kemudian, Morata kembali ke Juventus, kali ini dengan status pinjaman seharga 20 juta euro.
Pada tahun 2024, ia bergabung dengan AC Milan seharga 13 juta euro, tetapi tidak meninggalkan banyak kesan. Dan sekarang, ia melanjutkan perjalanannya untuk menaklukkan Türkiye dengan kesepakatan pinjaman senilai 6 juta euro, dengan klausul pembelian 8 hingga 9 juta euro pada tahun 2026.
Dengan total nilai transfer mencapai 208 juta euro, Morata jauh melampaui nama kedua dalam daftar pemain Spanyol termahal, Marc Cucurella (101 juta euro). Di dunia, hanya empat pemain yang pernah menghasilkan lebih banyak uang darinya: Dembélé (220 juta euro), Cristiano Ronaldo (247 juta euro), Romelu Lukaku (369 juta euro) dan Neymar (400 juta euro).
Meski nilai transfernya mengesankan, performa Morata belum pernah mencapai level superstar. Di AC Milan, ia hanya mencetak 6 gol dalam 25 pertandingan, rata-rata mencetak satu gol setiap 278 menit – angka yang mengecewakan untuk seorang penyerang.
Dalam debutnya di Galatasaray pada, Senin 3 Februari 2025, Morata bermain hampir 25 menit tetapi masih gagal mencetak gol. Namun, dengan kelas dan pengalamannya yang luas, ia tentu akan menjadi faktor penting dalam perjalanan tim raksasa Turki untuk menaklukkan Super Lig dan kancah Eropa.
Alasan Alvaro Morata Tinggalkan AC Milan Lebih Cepat
Kabar hengkangnya Morata dari Milan mengejutkan banyak fans, sebab sebelumnya Rossoneri tengah giat mencari striker baru untuk memperkuat lini serang, alih-alih menjual pemain.
Akan tetapi, fakta bahwa tim yang berada di posisi kedelapan Serie A Liga Italia itu bersedia membiarkan Morata pergi menunjukkan hal lain: mereka tidak lagi percaya pada kemampuannya dalam sistem saat ini.
Milan kesulitan mencetak gol musim ini, terutama melawan lawan dengan pertahanan solid. Dewan klub tampaknya telah menyadari bahwa Morata bukanlah solusi yang tepat untuk masalah serangan yang mereka cari.
Kurangnya konsistensi Morata dalam memanfaatkan peluang, ditambah dengan lambatnya adaptasinya terhadap sistem taktis Milan, telah membuatnya secara bertahap menjadi pilihan kedua dalam penyerangan.
Di dalam tim yang berambisi bersaing memperebutkan gelar juara, penampilan ini jelas belum cukup meyakinkan staf pelatih AC Milan untuk tetap menaruh kepercayaan kepada Alvaro Morata.
Scr/Mashable