Joao Felix meninggalkan Chelsea untuk bergabung dengan AC Milan dengan status pinjaman. Tetapi tampaknya The Blues tidak menyesal melepas pemain asal Portugal itu.
Chelsea mengontrak Joao Felix dari Atletico Madrid pada musim panas lalu dengan biaya hingga 50 juta euro (sekitar Rp843 miliar, termasuk tambahan lainnya). Akan tetapi, ia tidak tampil banyak di Liga Inggris, hanya mencetak 1 gol setelah 12 penampilan dan hanya menjadi starter sebanyak 3 kali.
Karena tidak mendapat tempat, pemain berusia 25 tahun itu didorong ke AC Milan dengan kontrak pinjaman 6 bulan pada hari terakhir bursa transfer musim dingin, tanpa klausul pembelian.
Dengan Chelsea baru saja tersingkir dari Piala FA oleh Brighton dan harus menggunakan Christopher Nkunku sebagai penyerang tengah karena cederanya Nicolas Jackson dan Marc Guiu, banyak yang bertanya-tanya apakah mereka menyesal membiarkan Félix pergi.
Menanggapi isu ini kepada media, pelatih Enzo Maresca menegaskan bahwa Chelsea sepenuhnya merasa nyaman dengan keputusannya: “Saya rasa kami tidak merindukan Joao. Ia bahagia di Milan, dan kami juga senang ia menemukan kebahagiaan.”
Pelatih asal Italia itu mengakui bahwa kehilangan dua penyerang pada hari terakhir bursa transfer sulit bagi timmya, tetapi Maresca tetap pada pendiriannya: “Kehilangan dua pemain pada hari terakhir bursa transfer sangat disayangkan. Nico [Jackson] mungkin akan segera kembali. Terkadang Anda harus memainkan beberapa pertandingan tanpa beberapa pemain penting untuk benar-benar menyadari nilai mereka.”
Sebelumnya, dalam jumpa pers jelang laga melawan Brighton, Maresca juga menegaskan bahwa keputusan melepas Felix bukan karena faktor pribadi, melainkan semata-mata karena Chelsea tak bisa menjamin menit bermain yang cukup baginya.
Berbeda dengan penampilannya yang kurang mengesankan di Chelsea, Joao Felix justru mengawali kariernya dengan oke di AC Milan. Dia mencetak gol pada debutnya, membantu tim mengalahkan Roma 3-1 di Coppa Italia. Baru-baru ini, mantan bintang Atletico Madrid tersebut juga tampil mengesankan ketika ia menjadi starter selama 84 menit dalam kemenangan 2-0 atas Empoli di Serie A Liga Italia 2024/2025.
Dengan penampilannya di Italia, akankah Chelsea menyesal membiarkan Joao Felix pergi? Jawabannya mungkin akan lebih jelas pada akhir musim.
Felix Untungkan AC Milan
Kedatangan Felix memberi Milan pilihan menyerang yang baru dan berpotensi menarik. Pelatih Conceição bisa menggunakan pemain pinjaman Chelsea itu sebagai striker kedua dalam sistem “bintang empat”, terutama saat menghadapi tim kecil.
Akan tetapi, seringnya Felix bermain di sisi kiri dalam beberapa tahun terakhir juga menimbulkan masalah. Rafa Leao akan memiliki pesaing langsung lainnya. Namun, merotasi skuad dapat membantu Leao mendapatkan lebih banyak istirahat, terutama karena ia tidak dalam kondisi terbaiknya dalam beberapa minggu terakhir.
Felix dan Leao tidak hanya lahir pada tahun 1999 tetapi juga memiliki kekuatan yang sama: mereka berdua bermain paling baik di sayap kiri, di mana kreativitas mereka dapat berkembang. Namun, gaya bermain mereka benar-benar berbeda:
Leao mengandalkan kecepatan, keterampilan menggiring bola, dan ledakan semangat. Felix adalah tentang kehalusan, sentuhan lembut, umpan cerdas dan kemampuan bermain tajam.
Jadi bisakah mereka bermain bersama? Ini adalah pertanyaan kunci bagi masa depan Milan. Dan jawaban yang paling masuk akal adalah ya, tetapi dengan beberapa penyempurnaan.
Jendela transfer musim dingin yang eksplosif membuat penggemar Milan gembira dengan prospek Pulisic, Felix, Leao, dan Gimenez tampil bersama di lapangan. Hal ini sepenuhnya mungkin dilakukan dalam formasi menyerang 4-2-3-1, mirip dengan bagaimana Fonseca menggunakannya untuk memenangkan leg pertama derby.
Felix didatangkan dengan tujuan menjadi pemain nomor 10 dalam tim. Meski Conceiçao lebih berhati-hati daripada Fonseca, ia tetap suka menggunakan dua striker, dan Felix adalah pilihan sempurna untuk bermitra dengan Gimenez. Dengan kemampuannya memainkan bola dan menghubungkan permainan, Felix dapat menjadi penghubung, membuka kombinasi yang berbahaya.
Namun, menyeimbangkan skuad akan menjadi tantangan besar. Kuartet itu tidak pandai bertahan, sementara Fofana dan Reijnders tidak dapat memikul sepenuhnya tanggung jawab merebut bola.
Dengan jadwal pertandingan yang ketat, Conceiçao tentu akan merotasi formasinya, mungkin 4-2-3-1 yang lebih solid, dengan Musah di sayap kanan, atau beralih ke 4-3-3 untuk menciptakan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Felix kemungkinan akan digunakan pada posisi familiarnya di sayap kiri, sementara Leao memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat. Leao tidak berada dalam performa terbaiknya dalam beberapa minggu terakhir, dan hal itu semakin terlihat ketika ia dipaksa keluar lapangan tepat setelah turun minum dalam pertandingan melawan Parma.
Apapun formasi yang dipilih Conceiçao, satu hal yang pasti: mulai hari ini, menghadapi Milan akan menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Milan kini tidak hanya memiliki bintang-bintang besar, tetapi juga pilihan taktis yang lebih fleksibel daripada sebelumnya. Felix dan Gimenez membuat San Siro meledak, dan mungkin, ini hanyalah awal dari era ambisius baru bagi Rossoneri.
Scr/(mashable)