Klub Liga Inggris, Arsenal menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan peluang dalam serangan, tetapi Mikel Arteta sedang mencari solusi untuk meningkatkannya dengan tujuan transfer dan penyesuaian taktis yang tepat.
Arsenal sedang menjalani musim di mana kemampuan memanfaatkan peluang dalam menyerang menjadi isu yang menonjol. Meski berada di peringkat kedua klasemen Liga Inggris dan masih bersaing di Liga Champions, pertandingan seperti kekalahan 0-2 dari Newcastle di semifinal Piala Carabao telah memperlihatkan batasan terbesar mereka: kurangnya ketajaman dalam serangan.
Mikel Arteta telah membangun Arsenal menjadi tim dengan permainan kuat dan fleksibilitas di lini tengah. Namun terlalu fokus pada pertahanan dan penguasaan bola menyebabkan serangan kurang mampu melakukan terobosan.
Statistik memperjelas hal ini: mulai musim panas 2022, Arsenal menghabiskan hingga 243,8 juta pound untuk posisi bertahan dan lini tengah, sementara hanya 86 juta pound yang dihabiskan untuk penyerang.
Meski Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka sudah matang secara signifikan, minimnya pilihan serangan yang berkualitas membuat Arsenal rentan terbaca permainan.
Laga seperti melawan Brighton atau Newcastle menunjukkan tim besutan Arteta kerap terjebak dalam posisi bertahan setelah unggul, kurang tajam untuk memperlebar jarak. Hal ini tidak hanya mengurangi efektivitas taktis tetapi juga menciptakan tekanan psikologis ketika peluang terlewatkan.
Arteta memahami hal ini dan sedang mencari cara untuk memperbaikinya. Ia bertujuan merekrut striker yang bisa berkembang dan sesuai dengan gaya bermain Arsenal, seperti Evan Ferguson atau Benjamin Sesko. Namun penundaan dan tingginya tuntutan dalam keputusan transfer menyebabkan Arsenal kehilangan banyak peluang untuk merekrut bintang seperti Alexander Isak atau Dusan Vlahovic.
Tak hanya berhenti pada penambahan personel, Arteta juga harus mengembalikan bentuk pilarnya. Martin Odegaard, yang dianggap sebagai pusat setiap serangan, belum mendapatkan kembali stabilitasnya setelah cedera pergelangan kaki. Fakta bahwa tim terlalu bergantung pada gol pertama untuk menciptakan momentum juga menjadi kelemahan yang perlu diperbaiki Arsenal.
Namun, sejarah Premier League telah membuktikan bahwa perubahan yang tepat bisa membawa perbedaan besar. Manchester United pada musim 1992-93 adalah contohnya, ketika Eric Cantona menjadi “kunci” untuk membantu mereka menyelesaikan masalah serangan mereka. Arsenal kini juga membutuhkan pemain yang bisa mengubah hasil pertandingan, membawa terobosan di masa-masa sulit.
Tantangan besar memang dihadapi Arteta, namun ia telah membuktikan kemampuannya membawa Arsenal kembali ke puncak Eropa. Dengan penyesuaian yang masuk akal di bursa transfer dan taktik, Arsenal dapat sepenuhnya mengatasi masa sulit ini dan terus menuju tujuan yang lebih besar.
2 Pemain yang Bisa Bikin Arsenal Meledak di Sisa Musim Liga Inggris 2024/2025
Saat ini, Arsenal kekurangan striker berkualitas karena Kai Havertz dan Gabriel Jesus kurang stabil. Selain itu, penambahan pemain sayap menjadi tugas wajib mengingat Bukayo Saka cedera dan harus istirahat selama 2 bulan. Meriam London membutuhkan pengganti sementara dan siap menjadi eksekutor dengan Saka setelah dia kembali.
Baru-baru ini laman Arsenal menyebutkan dua nama yang bisa segera membantu Arsenal meningkatkan kualitas skuadnya, sehingga mampu bersaing memperebutkan gelar juara Liga Inggris. Pertama, Alexander Isak dinilai menjadi faktor yang sangat cocok untuk The Gunners . Hal inilah yang dikomentari banyak pakar sepak bola.
Isak tidak hanya bermain bagus sebagai striker, tapi juga bisa bermain bagus di sayap. Striker asal Swedia itu sedang dalam performa terbaiknya di Liga Inggris musim ini dengan 13 gol dan 4 assist untuk Newcastle sejauh ini.
Striker kelahiran 1999 ini memiliki banyak elemen yang sesuai dengan gaya bermain yang dibangun Mikel Arteta di Arsenal. Kemampuan Isak mencetak gol secara reguler menjadi nilai tambah yang besar, apalagi saat Arsenal kurang stabil di posisi striker.
Kehadirannya di Emirates Stadium tak hanya membantu memperkuat Arsenal tapi juga meredakan tekanan terhadap Kai Havertz. Sejak awal musim, penyerang asal Jerman ini sering ditempatkan sebagai penyerang tengah, melawan kelebihan yang dimilikinya dan menunjukkan banyak kekurangan. Jika Arsenal menambah penyerang tengah, Kai Havertz bisa kembali ke posisi kuatnya sehingga kemampuannya bisa maksimal.
Selain itu, Mohammed Kudus akan menjadi pilihan yang tak kalah impresifnya bagi Arsenal . Pemain sayap asal Ghana itu saat ini sedang bersinar di West Ham. Dia mencetak 3 gol dan 1 assist di Liga Inggris musim ini.
Kudus bisa bermain di banyak posisi seperti striker sayap, second striker, dan penyerang tengah. Kelebihannya adalah kecepatan dan dribel yang rumit dengan variabilitas tinggi. Ia dinilai bisa menjadi pengganti ideal Bukayo Saka dalam waktu dekat.