Sejumlah pebulu tangkis Indonesia yang memeluk agama Islam, diketahui memilih berhijrah dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, tak terkecuali Maria Febe Kusumastuti.
Mendengar namanya, Maria Febe Kusumastuti melekat dengan predikat sebagai salah satu atlet bulu tangkis Indonesia. Torehan tinta emas terbaiknya pernah ada di top 18 ranking BWF.
Beberapa gelar juara yang telah diraih oleh mantan atlet kelahiran Boyolali 30 September 1989 itu adalah Bitburger Open 2008 hingga Australia Open 2009. Prestasi dan perjalanan karier Maria Febe Kusumastuti yang berliku, memang akan selalu menarik untuk dibahas satu persatu.
Hanya saja, bukan melulu soal prestasi dan perjalanan kariernya saja yang menarik untuk dibahas. Kisah hidup Maria Febe Kusumastuti di luar lapangan juga kerap jadi sorotan.
Seperti cerita perjalanan spiritualnya yang memutuskan untuk memeluk agama Islam sampai keinginan mendalam khatam Al-Qur’an.
Sejak kecil, ia sudah merasa nyaman mendengar adzan. Namun, ia tak segera masuk Islam karena kedua orang tuanya beragama Kristen. Dia kemudian mengambil keputusan menjadi seoranf mualaf dengan pindah ke agama Islam pada tahun 2013.
Maria Febe baru mengungkap informasi dirinya mualaf ke publik pada tahun 2017, ketika dirinya berada di Ontario, Kanada, melalui video conference call. Setelah masuk Islam, ia pun mengganti namanya menjadi Aisyah Febe dan juga mengenakan hijab di kehidupan sehari-hari.
Saat memasuki bulan puasa Ramadan-nya yang kedelapan sejak dia memeluk agama Islam, Maria Febe mengungkapkan pengalamannya mendapat berkah di bulan puasa.
Hal ini diungkapkan dirinya melalui akun Instagram, di mana pengalaman ajaib itu dia alami saat menjalani ibadah puasa pada Ramadan tahun 2020 lalu.
“Puasa 2020 mengingatkanku tentang keberkahan dan keajaiban. Aku ingin berbagi pengalaman di mana aku berikhtiar. Hanyalah suami dan Allah yang Maha Mengetahui setelah menjalankan suluk lebih 40 hari,” tulis Maria Febe.
Suluk, yang dimaksud Maria Febe ini, mengacu pada istilah seseorang menjalankan ibadah agama Islam sepenuhnya tanpa putus, mulai dari amalan wajib dan sunnah.
Maria Febe menjelaskan suluk yang dia lakukan itu meliputi berdoa bersungguh-sungguh, menjalankan ibadah puasa tanpa bolong, salat sunnahwuchu, salat sunnah taubat sebelum menjalankan salat fardhu.
Selain itu, Febe juga menjalankan salat fardhu lima waktu tanpa bolong, selalu salat tarawih selama 30 hari di bulan Ramadan, dan wirid setelah tarawih.
Tak disangka, Maria Febe merasakan momen keajaiban itu di minggu ketiga, yakni dia dan suami diberi rezeki keturunan lagi. Hal ini menjadi suatu kebahagiaan tersendiri karena dulu dia sempat mengalami keguguran.
“Alhamdulilah minggu ke-3, dikasih rezeki keturunan lagi (hamil), karena dulu pernah keguguran dan lahirlah putri kami diakhir tahun 2020, Sofya,” lanjut Maria Febe.
Kehamilan itu pun berlanjut hingga Maria Febe melahirkan seorang putri pada akhir tahun 2020. Putrinya yang diberi nama Sofya itu kini tumbuh sebagai anak yang sehat, cantik dan pintar.
“Kami sangat bersyukur diberi putri yang sangat SEHAT, yang cantik, yang pintar, yang murah senyum, penghibur suka duka kami didalam keluarga,” pungkas Maria Febe.
Scr/(mashable)