Justinus Lhaksana, yang lebih dikenal sebagai Coach Justin, baru-baru ini membagikan cerita kocak tentang pengalamannya diblokir oleh bintang sepak bola Chelsea, Mykhailo Mudryk, di media sosial.
Dalam wawancara santai bersama komedian Raditya Dika di kanal YouTube-nya, Coach Justin mengungkapkan kronologi lucu di balik insiden tersebut, yang ternyata berawal dari candaan ringan yang berujung pada “blokir” dari sang pemain.
“Lo tahu gak, gue di-block sama Mudryk?” ujar Coach Justin dengan nada penuh tawa kepada Raditya Dika.
Raditya, yang tampak terkejut, langsung menimpali, “Serius, kok bisa?”
Dengan gaya bercerita yang khas, Coach Justin pun memulai kisahnya. Ia menceritakan bahwa Mudryk, pemain muda asal Ukraina, sempat menjadi incaran panas Arsenal sebelum akhirnya bergabung dengan Chelsea pada Januari 2023 dalam transfer senilai €70 juta (sekitar £62 juta), yang bisa mencapai €100 juta dengan bonus.
“Jadi gini, Mudryk itu dulu diincar Arsenal, kan kelihatan betapa tol*l Arteta ini gak bisa ngeliat pemain kayak Mudryk,” kata Coach Justin, setengah bercanda.
Ia menjelaskan bahwa Arsenal sempat mengajukan tawaran sekitar £60 juta, tetapi Chelsea datang dengan tawaran lebih besar, £80 juta, dan berhasil mengamankan tanda tangan Mudryk.
“Padahal dia sebelumnya bilang, ‘Iya, saya mau ke Arsenal, saya fans Arsenal,’ tapi akhirnya ke Chelsea,” lanjutnya sambil tertawa.
Namun, candaan Coach Justin tidak berhenti di situ. Ketika Mudryk bergabung dengan Chelsea, performa klub sedang tidak konsisten. Coach Justin mengaku sering mengomentari unggahan media sosial Mudryk dengan nada bercanda.
“Gue sering posting tag dia, ‘Terima kasih gak jadi gabung Arsenal’ kayak gitu-gitu. Nggak ada kata-kata kasar, ya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa ia kerap memuji gol Mudryk dengan cara yang sarkastik, seperti, “Gol lu luar biasa,” padahal tendangannya dianggap biasa saja atau gagal berbuah menjadi gol.
“Bully-bully soft aja, ngerti nggak? Kayaknya lama-lama kesel dia, diblock lah gue,” tutur Coach Justin sambil tergelak bersama Raditya Dika.
Cerita ini menjadi sorotan karena menunjukkan sisi ringan dari interaksi antara penggemar sepak bola dan pemain, meskipun berujung pada “blokir” di media sosial. Namun, di balik candaan ini, perjalanan karier Mykhailo Mudryk sendiri penuh dengan lika-liku yang menarik untuk disimak.
Karier Mykhailo Mudryk: Dari Harapan Tinggi hingga Kasus Doping
Mykhailo Mudryk, lahir pada 5 Januari 2001 di Berestyn, Ukraina, memulai kariernya di akademi Metalist Kharkiv sebelum pindah ke Dnipro dan akhirnya bergabung dengan Shakhtar Donetsk pada 2016. Debut profesionalnya bersama Shakhtar terjadi pada Oktober 2018, saat ia masih berusia 17 tahun, dalam pertandingan Piala Ukraina melawan Olimpik Donetsk. Namun, karena sulit mendapatkan menit bermain, ia dipinjamkan ke Arsenal Kyiv dan Desna Chernihiv untuk mengasah kemampuannya.
Pada musim 2021–2022, Mudryk mulai menunjukkan potensinya di bawah asuhan pelatih Roberto De Zerbi di Shakhtar. Penampilannya di Liga Champions, termasuk saat melawan Real Madrid, membuatnya menjadi incaran klub-klub besar Eropa. Chelsea akhirnya memenangkan perburuan tanda tangannya pada Januari 2023, mengalahkan Arsenal dalam transfer yang menjadikannya pemain Ukraina termahal sepanjang sejarah.
Namun, di Chelsea, Mudryk kesulitan menemukan performa terbaiknya. Dalam 73 penampilan di semua kompetisi, ia hanya mencetak 10 gol, jauh dari ekspektasi besar yang menyertai transfernya. Gol pertamanya untuk Chelsea tercipta pada Oktober 2023 dalam kemenangan 2-0 atas Fulham, diikuti gol spektakuler dari jarak jauh melawan Arsenal. Meski begitu, ia belum mampu menjadi starter reguler di bawah pelatih Enzo Maresca.
Sayangnya, karier Mudryk kini dihantui oleh kasus doping. Pada Desember 2024, ia diskors sementara oleh FA setelah tes urin rutin menemukan zat terlarang meldonium dalam tubuhnya. Pada Juni 2025, FA secara resmi mendakwanya atas pelanggaran aturan anti-doping, dengan ancaman larangan bermain hingga empat tahun. Mudryk membantah keras tuduhan tersebut, menyatakan bahwa ia “tidak pernah sengaja menggunakan zat terlarang” dan sedang bekerja sama dengan tim hukumnya untuk menyelidiki kasus ini.
Menurut laporan, zat meldonium kemungkinan masuk ke tubuhnya saat ia berada di luar Inggris, mungkin saat membela timnas Ukraina pada November 2024. Mudryk bahkan dikabarkan telah menjalani tes poligraf untuk membuktikan bahwa ia tidak sengaja mengonsumsi zat tersebut. Namun, hasil tes “B” sample yang positif membuat situasinya semakin rumit.
Chelsea, melalui pernyataan resmi, menyatakan dukungan penuh terhadap Mudryk sambil tetap menghormati proses hukum FA. Pelatih Enzo Maresca juga menegaskan kepercayaannya pada sang pemain, meskipun Mudryk belum bisa berlatih bersama tim dan terakhir bermain pada 28 November 2024 melawan Heidenheim di Conference League.
Kasus ini menjadi pukulan berat bagi Mudryk, yang masih terikat kontrak hingga 2031. Jika hukuman maksimal empat tahun diterapkan, kariernya bisa terhenti hingga 2029, saat usianya sudah 28 tahun. Namun, ada harapan bahwa banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), seperti yang dilakukan Paul Pogba yang berhasil mengurangi hukumannya dari empat tahun menjadi 18 bulan, bisa memberikan jalan keluar bagi Mudryk.
Scr/Mashable