Diincar Manchester United, Label Harga Carlos Baleba Mengungkap Kegilaan Pasar Bursa Transfer Pemain

25.08.2025
Diincar Manchester United, Label Harga Carlos Baleba Mengungkap Kegilaan Pasar Bursa Transfer Pemain
Diincar Manchester United, Label Harga Carlos Baleba Mengungkap Kegilaan Pasar Bursa Transfer Pemain

Manchester United mempertimbangkan untuk menghabiskan hingga 120 juta euro untuk membawa Carlos Baleba ke Old Trafford.

Pada usia 21, gelandang Brighton ini memiliki kekuatan fisik menyeluruh dan teknik yang mengesankan, tetapi angka yang besar itu juga memunculkan pertanyaan: Apakah MU benar-benar berinvestasi untuk masa depan, atau dia hanya korban baru inflasi Liga Inggris?

Ambisi Manchester United dan Ruben Amorim

Sepak bola Inggris memang tak pernah kekurangan pemain bintang, tetapi angka di atas kertas tidak selalu mencerminkan nilai di lapangan. Kasus Carlos Baleba—bakat muda Brighton yang sedang diincar Manchester United —menjadi bukti paradoks tersebut.

Gelandang berusia 21 tahun dengan 40 penampilan di Liga Inggris ini dibanderol dengan harga €120 juta. Pertanyaannya: apakah ini benar-benar permata atau hanya produk berlebihan dari pasar transfer yang semakin terdistorsi?

Tak dapat disangkal bahwa Rúben Amorim telah membawa wajah baru bagi Manchester United. Ia mengambil alih di pertengahan musim, di tengah klub yang berantakan akibat warisan Erik ten Hag. Amorim tampil gemilang dalam pembenahannya, dan mendapat dukungan penuh dari dewan direksi untuk membangun kembali skuad. Setelah Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko – tiga transfer yang menelan biaya hampir €230 juta – ia kini ingin memperkuat lini tengah, yang ia anggap sebagai fondasi filosofi sepak bola apa pun.

Oleh karena itu, Baleba menjadi incaran nomor satu. Bukan kebetulan Amorim bersedia mengerahkan seluruh upayanya untuk pemain berbakat berusia 21 tahun itu. Dalam gaya bermain yang mengutamakan transisi cepat, dibutuhkan gelandang yang kuat secara fisik sekaligus mampu menghindari tekanan dan mengorganisir serangan, Baleba memiliki semua elemen tersebut.

Lahir pada tahun 2004 di Douala (Kamerun), Baleba adalah tipe pemain yang langka: kuat, keras kepala, namun lembut dan terampil dalam menangani bola. Tinggi badannya tidak terlalu tinggi (1,78 meter), tetapi ia selalu memenangkan banyak duel, memiliki kemampuan untuk menjangkau area yang luas, dan terutama memiliki keseimbangan dan fleksibilitas saat berada di bawah tekanan.

Musim lalu, Baleba berada di peringkat 20 pemain teratas Liga Inggris untuk tekel dan intersepsi – statistik yang menunjukkan pengaruh defensif yang stabil, meskipun usianya masih muda.

Yang membuat Baleba istimewa adalah kemampuannya menguasai bola dan mengembangkannya. Ia tak hanya aman, tetapi juga berani. Akurasi umpannya mencapai 87,4%, banyak dribel sukses (57,9% – 3 besar liga), dan gaya “mencabik bola” di lini serang yang sulit diprediksi lawan. Baleba tidak panik di bawah tekanan; sebaliknya, ia senang mengambil risiko.

Latar belakangnya sebagai pemain sayap juga menjelaskan kecepatan, daya ledak, dan kesadaran spasialnya. Baleba dengan cepat menggiring bola melewati pengawalnya dan kemudian memberikan umpan akurat. Ia adalah tipe gelandang idaman setiap pelatih modern: pemain box-to-box yang cukup komplet untuk mengubah pertahanan menjadi serangan balik dalam hitungan detik.

Bayangan “Gelandang Masa Depan”

Baleba baru bergabung dengan Brighton sejak musim panas 2023, dengan harga €27 juta dari Lille. Dalam dua musim, ia telah membuktikan bahwa ia bukan sekadar “proyek pengembangan”, melainkan pilar sejati. Dengan 40 penampilan musim lalu, dan kemampuannya bermain di berbagai posisi – mulai dari gelandang tengah, gelandang bertahan, bahkan di sayap atau bermain di babak kedua – Baleba tidak hanya serba bisa, tetapi juga andal.

Di usianya yang baru 21 tahun, masih banyak ruang untuk berkembang. Itulah sebabnya Brighton dengan yakin mematok harga 120 juta euro. Mereka tahu bahwa begitu ia meninggalkan “sarang” Amex, nilainya akan semakin meningkat.

Masalahnya terletak pada angka-angkanya. Bagi MU, menghabiskan 120 juta poundsterling untuk Baleba bisa menjadi konfirmasi keseriusan mereka dalam membangun kembali dari nol. Namun di saat yang sama, hal ini juga menunjukkan risiko: Baleba belum terbukti di level Eropa. Ia belum bermain di Liga Champions , belum tersandung di babak sistem gugur yang sengit. Apakah kepastian saat ini cukup berkelanjutan untuk menjadi “jantung” tim yang haus gelar?

Di Liga Inggris, kita telah menyaksikan beberapa kesepakatan kontroversial. Ketika Newcastle menghabiskan €70 juta untuk membeli Alexander Isak dari Real Sociedad pada tahun 2022, semua orang menyebutnya gila. Sekarang, Isak bernilai dua kali lipatnya. Jadi, bisakah Baleba mengikuti jejaknya, atau ia hanya akan menjadi pemain yang kontraknya membengkak akibat demam bursa transfer?

Baleba jelas bukan sekadar produk “gelembung”. Ia memiliki kualitas untuk menjadi gelandang top di Eropa. Namun, 120 juta euro untuk pemain yang masih dalam tahap potensial selalu merupakan pertaruhan. Bagi MU, ini adalah keputusan antara berkomitmen pada proyek jangka panjang dengan Amorim, atau sekali lagi menjadi korban “inflasi Liga Inggris”.

Waktu yang akan menjawabnya. Namun yang pasti, Carlos Baleba menempatkan dirinya di tengah perdebatan: apa sebenarnya nilai talenta muda dalam sepak bola modern?

Scr/Mashable