Hoang Anh Tuan menilai Vietnam sebagai kandidat kuat peraih medali emas SEA Games 2025, dan juga berkomentar bahwa Timnas Indonesia U-22 adalah lawan paling tangguh, bahkan lebih kuat daripada tuan rumah Thailand.
Sebelum pertandingan di SEA Games ke-33, mantan pelatih kepala U23 Vietnam, Hoang Anh Tuan memberikan komentar tajam tentang situasi turnamen.
Lebih lanjut, Tuan mengatakan bahwa Timnas Indonesia U-22 merupakan lawan yang paling tangguh bagi pelatih Kim Sang Sik dan anak asuhnya dalam perjalanan mempertahankan Medali Emas, bahkan lebih tangguh dibandingkan tuan rumah Thailand.
Seperti dinukil dari Bongda, Tuan menjelaskan bahwa sepak bola muda Indonesia telah berkembang sangat baik akhir-akhir ini, setelah berkali-kali mengalahkan Vietnam di level U-17 dan U-19. Namun, beliau juga menegaskan bahwa ketika melangkah ke kelompok usia U-22, jika mereka mengembangkan kekuatan mereka dengan baik, Vietnam akan sepenuhnya mampu mengatasi lawan ini.
Sebaliknya, meskipun Thailand memiliki keunggulan kandang dan fondasi yang baik, mereka menghadapi masalah kekuatan yang sulit ketika klub-klub Liga Thailand menolak melepas pemain. Sementara itu, timnas U-22 Vietnam menerima dukungan penuh dari liga domestik, memastikan pelatih Kim Sang-sik memiliki pemain-pemain terbaik.
Terkait Malaysia, Tuan menilai lawan ini sedang krisis serius, minim warisan dan bergantung pada pemain naturalisasi, sehingga sulit menghalangi U22 Vietnam lolos babak penyisihan grup.
Jadwal Lengkap Timnas U-22 di SEA Games 2025, Tanpa Marselino Ferdinan
Jadwal tanding Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2025 mengalami perombakan total menyusul keputusan mendadak Kamboja menarik diri dari kompetisi sepak bola putra di Thailand. Perubahan ini secara langsung membatalkan laga perdana Garuda Muda dan menggeser kick-off awal mereka ke pekan depan.
Awalnya, anak asuh Indra Sjafri dijadwalkan turun lapangan pada Jumat, 5 Desember, menghadapi Singapura. Namun, akibat penarikan Kamboja dari Grup A, panitia memindahkan Singapura ke Grup A untuk menyeimbangkan jumlah peserta.
Konsekuensinya, Grup C yang ditempati Indonesia kini hanya dihuni tiga tim yaitu Indonesia, Filipina, dan Myanmar. Timnas U-22 pun mendapat waktu persiapan tambahan, dengan ujian pertama diundur tiga hari.
Laga pembuka Timnas U-22 Indonesia kini resmi bergeser dari Jumat ke Senin. Berikut adalah jadwal baru yang harus dihadapi skuad Merah Putih di Stadion 700 Anniversary of Chiang Mai:
Tanggal | Pertandingan | Waktu (WIB) | Venue |
Senin, 8 Desember 2025 | Indonesia vs Filipina | 18.00 WIB | Stadion 700 Anniversary |
Jumat, 12 Desember 2025 | Indonesia vs Myanmar | 18.00 WIB | Stadion 700 Anniversary |
Untuk mempertahankan medali emas, Indonesia harus mengamankan posisi Juara Grup C agar dapat langsung melaju ke babak semifinal. Babak semifinal akan diikuti oleh tiga juara grup dan satu runner-up terbaik dari keseluruhan fase penyisihan.
Tanpa Marselino
Di tengah perubahan jadwal ini, Timnas U-22 juga dihantam kabar buruk dari sektor pemain. Pelatih Indra Sjafri mengonfirmasi bahwa gelandang bintang, Marselino Ferdinan (AS Trencin), dipastikan absen.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pelatih AS Trencin bahwa Marselino Ferdinan tidak bisa dilepas klubnya karena mengalami cedera hamstring,” jelas Indra Sjafri.
Marselino, satu-satunya pemain abroad yang berpengalaman di dua edisi SEA Games, terpaksa digantikan oleh personel Persik Kediri, Rifqi Ray Farandi, yang dilaporkan segera terbang ke Thailand.
Kendati kehilangan Marselino, Skuad Garuda Muda masih diperkuat tiga pemain yang berkarier di Liga Belanda: Ivar Jenner (FC Utrecht), Dion Markx (TOP Oss), dan Mauro Zijlstra (FC Volendam). Mereka menjadi tumpuan harapan Indra Sjafri untuk menaklukkan persaingan grup yang kini lebih ringkas dan memastikan tiket semifinal.
Penjaga Gawang
Cahya Supriadi – PSIM Yogyakarta
Daffa Fasya – Borneo FC
Muhammad Ardiansyah – PSM Makassar
Pemain Belakang
Dony Tri Pamungkas – Persija Jakarta
Frenkgy Missa – Bhayangkara Presisi
Dion Markx – TOP OSS
Kadek Arel – Bali United
Kakang Rudianto – Persib Bandung
Muhammad Ferrari – Bhayangkara Presisi
Robi Darwis – Persib Bandung
Raka Cahyana – PSIM Yogyakarta
Pemain Tengah
Ananda Raehan – PSM Makassar
Rayhan Hannan – Persija Jakarta
Rivaldo Pakpahan – Borneo FC
Toni Firmansyah – Persebaya Surabaya
Zanadin Fariz – Persis Solo
Ivar Jenner – FC Utrecht
Pemain Depan
Hokky Caraka – Persita Tangerang
Rafael Struick – Dewa United
Jens Raven – Bali United
Rahmat Arjuna – Bali United
Mauro Zijlstra – FC Volendam.
Scr/Mashable










