Erick Thohir Tanggapi Tudingan Malaysia soal Sanksi FIFA

30.09.2025
Erick Thohir Tanggapi Tudingan Malaysia soal Sanksi FIFA
Erick Thohir Tanggapi Tudingan Malaysia soal Sanksi FIFA

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membantah keterlibatan Indonesia dalam hukuman FIFA terhadap Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM).

Setelah FIFA memutuskan untuk menghukum FAM atas skandal naturalisasi 7 pemain, banyak spekulasi muncul di jejaring sosial dan media daerah bahwa Indonesia “mempengaruhi” atau “memberikan informasi” kepada FIFA.

Rumor tersebut semakin menyebar ketika Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di New York (AS) baru-baru ini.

Namun, Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, menegaskan bahwa pertemuan ini hanya membahas rencana pengembangan sepak bola Indonesia, bukan membahas negara lain. Bapak Thohir menekankan bahwa tujuan pihak Indonesia adalah bekerja sama dengan FIFA untuk meningkatkan kualitas sepak bola usia muda dan membangun strategi jangka panjang.

Salah satu isi pentingnya adalah pendirian Akademi FIFA di Indonesia untuk membina bakat-bakat muda dari tingkat akar rumput.

Erick Thohir juga membantah tuduhan keterlibatan Indonesia dalam investigasi FIFA terhadap Malaysia.

“Kami tidak intervensi, tidak ikut campur isu-isu negara lain,” ucap Erick, Senin 29 September 2025.

“Kami sendiri dari Kemenpora atau saya pribadi, kita tentu harus menghargai semua negara di Asia Tenggara ketika ingin olahraganya maju. Kita harus hargai,” sambungnya.

FIFA sedang menyelidiki FAM atas dugaan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain Amerika Selatan untuk bermain di tim nasional. Kasus ini dianggap sebagai skandal paling serius dalam sepak bola Malaysia sejak tahun 1990-an, dan menimbulkan kontroversi besar di Asia Tenggara.

Dihukum FIFA, Federasi Sepak Bola Malaysia Konfirmasi Kesalahan dalam Proses Naturalisasi

Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) sedang menunggu putusan lengkap dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sebelum mengajukan banding sesuai dengan prosedur dan peraturan yang benar.

Dalam pernyataan yang dirilis pada malam 28 September, FAM mengakui adanya kesalahan teknis dalam proses aplikasi naturalisasi yang dilakukan oleh departemen administrasi. Namun, organisasi tersebut menegaskan: “Semua pemain yang dinaturalisasi adalah warga negara Malaysia yang sah.”

“FAM menanggapi masalah ini dengan serius. Kami ingin menekankan bahwa para pemain yang dimaksud semuanya adalah warga negara Malaysia yang sah secara hukum,” tegas Sekretaris Jenderal FAM Datuk Noor Azman Hj Rahman.

Sanksi FIFA mengguncang sepak bola Malaysia. Tujuh pemain kunci diskors selama 12 bulan, FAM didenda sekitar Rp7,3 miliar, dan reputasi sepak bola negara ini tercoreng.

Banyak kalangan di tanah air, mulai dari politisi hingga penggemar, meminta FAM mengambil tindakan drastis untuk melindungi hak-hak pemain, dan sekaligus memulihkan citra sepak bola Malaysia di mata kawasan dan dunia.

Dalam skenario terburuk, Malaysia bisa tersingkir dari kualifikasi Piala Asia 2027; atau bahkan dilarang mengikuti turnamen internasional selama bertahun-tahun.

Saat ini, Malaysia berada di puncak Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan 6 poin setelah 2 pertandingan. Sementara itu, tim Vietnam tertinggal dengan selisih 3 poin.

Scr/Mashable