Hari Bersejarah Bagi Kairat Melawan Raksasa Sebesar Real Madrid

26.09.2025
Hari Bersejarah Bagi Kairat Melawan Raksasa Sebesar Real Madrid
Hari Bersejarah Bagi Kairat Melawan Raksasa Sebesar Real Madrid

Tiket terjual habis dalam hitungan jam, Almaty gempar saat Kairat bersiap menghadapi Real Madrid dengan kekuatan 200%.

Sementara Real Madrid hanya punya 72 jam istirahat setelah derby yang menegangkan, Kairat Almaty punya keuntungan besar dengan delapan hari persiapan penuh. Dan bagi tim Kazakhstan, pertandingan melawan “raja” Liga Champions bukan hanya sebuah tantangan olahraga, tetapi juga sebuah tonggak sejarah.

“Los Blancos” akan tiba di Almaty dalam kondisi kelelahan fisik. Setelah derby di Metropolitano pada 27 September, Xabi Alonso dan timnya harus segera menempuh jarak lebih dari 8.000 km untuk memasuki putaran kedua Fase Liga, Liga Champions.

Sebaliknya, pertandingan putaran ke-24 Kairat dengan Zhetysu ditunda oleh Federasi Sepak Bola Kazakhstan, sehingga seluruh tim punya waktu lebih dari seminggu untuk “mengisi ulang” dan mempelajari lawan dengan cermat.

Pelatih Rafael Urazbakhtin tak menyembunyikan kekagumannya kepada rekannya di lini depan: “Saya dulu mengikuti jejak Bayer Leverkusen saat Xabi Alonso masih bekerja di sana. Saya belajar banyak dari cara dia mengelola tim.”

Jadi minggu Kairat dihabiskan untuk analisis video, studi taktis, dan kamp tertutup di pusat pelatihan canggih – yang mereka sebut sebagai “Valdebebas” mereka sendiri.

Ini adalah pertama kalinya Kairat bermain di kandang sendiri di Liga Champions. Jika kekalahan 1-4 dari Sporting Lisbon di babak pertama merupakan pembelajaran yang berharga, maka pertandingan melawan Real Madrid adalah festival sepak bola bagi seluruh Kazakhstan. Bagi para pemimpin Kairat, pertandingan ini juga merupakan kesempatan untuk membuktikan kapasitas organisasi mereka dan mengukuhkan posisi klub di kancah benua.

Tak hanya para pemain, seluruh kota Almaty pun “mendidih”. Tiket mulai dijual pada hari Selasa dan ludes terjual hanya dalam beberapa jam. Stadion Sentral Almaty yang berkapasitas 23.800 tempat duduk mencatat 150.000 reservasi dalam 90 menit pertama, menyebabkan sistem tiket kewalahan beberapa kali.

Patut dicatat bahwa harga tiket berkisar antara 46,75 euro hingga hampir 400 euro—jumlah yang tidak sedikit mengingat upah minimum di Kazakhstan hanya sekitar 155 euro/bulan. Namun, penonton tetap bersedia membayar, karena penampilan Real Madrid bukan sekadar pertandingan, melainkan sebuah peristiwa bersejarah.

Tiket menjadi aset berharga, kesempatan bagi para penggemar untuk menyaksikan sang juara Eropa 15 kali bermain di tanah air mereka. Bagi mereka, momen itu tak terlupakan seumur hidup.

Sementara Real Madrid memiliki tekanan untuk melindungi citra mereka sebagai kandidat juara, Kairat memasuki bentrokan tersebut dengan pola pikir yang berbeda: mereka memiliki cukup waktu persiapan, semangat tinggi, dan keinginan untuk menulis dongeng.

Seperti yang ditegaskan media lokal: “Kairat akan bermain dengan kekuatan 200%”.

Bagi penggemar Almaty, menghadapi Real Madrid saja sudah merupakan kemenangan iman, dan hasil akhirnya hanya akan menambah semarak festival sepak bola bersejarah ini.

Scr/Mashable