Kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla menarik perhatian dengan tubuhnya yang besar saat berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Lutfalla bermain dalam kekalahan Bahrain 0-2 dari Jepang pada, Kamis 20 Maret 2025. Ia merupakan bintang utama di pihak Bahrain dan telah mendapat perhatian dari media Jepang.
Kiper berusia 32 tahun ini memiliki tinggi 1,82 m dan berat 107 kg. Dia bermain untuk Klub Al-Muharraq di Kejuaraan Nasional Bahrain.
Di level internasional, Lutfalla telah tampil 30 kali untuk Bahrain sejak 2013 dan telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan berkat pengalaman bermainnya yang luas.
Tahun lalu, Lutfalla menerima penghargaan Penjaga Gawang Terbaik Piala Teluk saat ia membantu Bahrain memenangkan gelar setelah final melawan Oman.
Banyak penggemar Jepang yang menonton pertandingan memperhatikan penampilan Lutfalla, dan membandingkannya dengan karakter kartun dengan tubuh besar.
Melawan Jepang, Lutfalla bermain keras tetapi masih kebobolan dua gol. Dia melakukan total 2 penyelamatan pada pertandingan terakhir, dan juga membuat 11 umpan panjang yang akurat. Kekuatan Lutfalla adalah kemampuannya melakukan servis dengan baik.
Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Bahrain berada di peringkat ke-5, poinnya sama dengan Timnas Indonesia tetapi lebih rendah karena selisih gol yang lebih rendah. Ebrahim Lutfalla dan kolega harus memenangi pertandingan tersisa untuk menjaga harapan mencapai final tetap hidup.
Skenario Gila akan Membantu Timnas Indonesia Mengamankan Tempat di Piala Dunia 2026
Sementara itu, Timnas Indonesia dibantai Australia dalam matchday ketujuh Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney, Kamis 20 Maret 2025 sore WIB. Skuad Garuda masih punya peluang lolos ke ajang empat tahunan tersebut.
Timnas Indonesia kini ada di peringkat keempat klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan catatan enam poin. Armada Patrick Kluivert unggul produktivitas gol atas Bahrain dan unggul selisih gol atas China.
Untuk memastikan dapat berpartisipasi dalam festival sepak bola terbesar di planet ini, Timnas Indonesia membutuhkan skenario yang tak terbayangkan. Marselino Ferdinan dan kolega harus memenangkan tiga pertandingan tersisa melawan Bahrain, China, dan Jepang.
Di sisi lain, Timnas Indonesia harus berharap Australia gagal memenangkan satu pun dari tiga pertandingan terakhir mereka, saat mereka menghadapi China, Jepang, dan Arab Saudi. Jika itu yang terjadi, Indonesia akan mengoleksi 15 poin, sedangkan Australia hanya akan berhenti di angka 13 poin (jika bermain imbang di ketiga laga), sehingga membantu Garuda naik ke posisi kedua Grup C dan meraih tiket langsung ke Piala Dunia 2026.
Akan tetapi, prospek ini hampir mustahil, terutama jika melihat kekuatan Australia yang unggul. Pada pertandingan terakhir, Indonesia sempat endapatkan peluang emas lewat tandukan Jay Idzes ketika laga baru berjalan lima menit. Sayang heading keras Idzes memanfaatkan umpan Calvin Verdonk masih bisa ditepis Mathew Ryan.
Scr/Mashable