Kalah dari Newcastle, Arsenal Tak Boleh Lupakan Tugas Penting

14.02.2025
Kalah dari Newcastle, Arsenal Tak Boleh Lupakan Tugas Penting
Kalah dari Newcastle, Arsenal Tak Boleh Lupakan Tugas Penting

Arsenal perlu segera melupakan kekalahan dari Newcastle di Piala Carabao untuk fokus pada perburuan gelar Liga Inggris dan Liga Champions. Mikel Arteta harus mengatasi masalah ke depan ketika skuadnya alami krisis.

Setelah kalah 0-2 dari Newcastle pada leg kedua semifinal Piala Carabao, Arsenal resmi terhenti dengan skor total 0-4 setelah dua pertandingan. Ini adalah ketiga kalinya di bawah asuhan Mikel Arteta, The Gunners berhasil mencapai semifinal kompetisi, tetapi gagal melaju lebih jauh.

Meski ini merupakan kejutan besar, Arsenal tidak boleh terganggu karena masih ada target yang lebih penting ke depannya.

Kekalahan yang Tak terlupakan Melawan Newcastle

Tersingkirnya Arsenal oleh Newcastle bukan sekadar masalah hasil, tetapi juga mengungkap banyak keterbatasan serius dari tim. Serangan The Gunners menemui jalan buntu, gagal mencetak gol di kedua pertandingan, sementara lini pertahanan berulang kali membuat kesalahan yang berujung pada gol. Mikel Arteta secara kontroversial menyalahkan bola pada leg pertama di Emirates, dan ini menjadi bahan tertawaan bagi penggemar Newcastle saat mereka terus menonton Arsenal kalah di St James’ Park.

Namun, hal yang paling mengkhawatirkan adalah Arsenal sedang terjerumus dalam krisis kekuatan. Bukayo Saka mengalami cedera hamstring dan belum bisa memastikan tanggal kembalinya. Gabriel Jesus juga absen jangka panjang karena cedera lutut, sementara Gabriel Martinelli menjadi korban terakhir dengan cedera hamstring lainnya saat melawan Newcastle. Kekalahan ini benar-benar melemahkan serangan Arsenal, dalam konteks di mana mereka membutuhkan skuad kuat untuk bersaing di Liga Inggris dan Liga Champions.

Tidak Ada Pemain Baru di Bursa Transfer Musim Dingin

Saat jendela transfer Januari ditutup, Arsenal tidak mendatangkan pemain baru yang menonjol. Meskipun Arteta telah mengakui timnya perlu memperkuat diri, kehati-hatian dewan direksi telah membuat mereka tidak mengeluarkan banyak uang. Ini berarti Arsenal harus bergantung sepenuhnya pada pemain yang ada dan talenta muda seperti Max Dowman – striker berusia 15 tahun yang dipanggil ke tim utama selama kamp pelatihan di Dubai.

Tidak menambah bala bantuan dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, Arsenal menjaga stabilitas keuangan dan menghindari perekrutan yang tergesa-gesa. Namun di sisi lain, mereka bisa kehabisan tenaga di tahap krusial musim ini, terutama karena Liverpool masih mempertahankan performa mengesankan mereka dan Manchester City siap berakselerasi di tahap akhir.

Pelajaran dari Musim Lalu

Setahun lalu, Arsenal juga memanfaatkan sesi latihan di Dubai untuk memulihkan fisik dan mental setelah serangkaian pertandingan buruk. Hasilnya, mereka bangkit dengan kuat dengan delapan kemenangan berturut-turut dan mencetak 33 gol. Kali ini, Arteta berharap timnya dapat mengulanginya untuk meneruskan perlombaan kejuaraan bersama Liverpool.

Akan tetapi, jika ingin menghindari terulangnya finis di posisi kedua seperti dua musim sebelumnya, Arsenal perlu meningkatkan kemampuannya memanfaatkan peluang dan konsistensi dalam gaya bermain. Mereka tidak boleh kehilangan fokus saat menghadapi kekalahan seperti melawan Newcastle, tetapi perlu mengubahnya menjadi motivasi untuk terus berjuang di sisa musim ini.

Balapan Belum Berakhir

Arsenal masih memiliki banyak agenda penting ke depan. Mereka mengejar Liverpool dalam perlombaan gelar Liga Inggris, dan juga mencapai babak 16 besar Liga Champions. Pada bulan Februari, tim Meriam London hanya memiliki tiga pertandingan domestik sebelum memasuki babak sistem gugur kompetisi Eropa, ini adalah waktu yang penting bagi tim untuk memulihkan kebugaran mereka dan mempersiapkan diri secara matang untuk tahap menentukan musim ini.

Mikel Arteta tentu memahami bahwa, jika ia gagal mempertahankan fokus dan tekadnya, Arsenal berisiko menjadi tim pertama sejak Manchester United yang menerima status runner-up selama tiga musim berturut-turut di Liga Inggris. Ini akan menjadi tekanan besar bagi staf pelatih dan para pemain.

Scr/(mashable)