Kemunduran Marcus Rashford: Dari Andalan Manchester United Kini Menjadi Pemain Buangan

12.02.2025
Kemunduran Marcus Rashford: Dari Andalan Manchester United Kini Menjadi Pemain Buangan
Kemunduran Marcus Rashford: Dari Andalan Manchester United Kini Menjadi Pemain Buangan

Performa Marcus Rashford menurun drastis setelah musim 2022/23 yang sukses. Dari andalan Manchester United, ia kehilangan posisi awalnya dan harus terlempar ke Aston Villa dengan status pinjaman.

Marcus Rashford pernah menjadi harapan besar Manchester United dan sepak bola Inggris, tetapi kariernya telah menurun serius selama lebih dari setahun. Dari seorang bintang top dengan penampilan gemilang, Rashford kini menjadi pemain yang tercela, kehilangan posisinya di MU dan terpaksa hengkang dengan status pinjaman.

Kemunduran karier Rashford terjadi bukan hanya karena masalah profesional tetapi juga karena faktor disiplin dan kebisingan di luar lapangan.

Musim 2022/23 menandai periode paling cemerlang dalam karier Rashford. Striker Inggris itu mencetak 30 gol di semua kompetisi, membantu MU memenangkan Piala Liga dan mencapai final Piala FA. Performa apik Rashford diharapkan terus melejit dan menjadi faktor kunci kebangkitan MU di bawah asuhan Erik ten Hag.

Akan tetapi, keadaan mulai memburuk setelah musim itu. Rashford tidak dapat lagi menjaga stabilitas, kekuatan fisik dan semangat kompetitifnya menurun, menyebabkan dia kehilangan posisi awalnya dan secara bertahap dikeluarkan dari rencana tim.

Memasuki musim 2023/24, Rashford menunjukkan tanda-tanda penurunan yang jelas. Dia hanya mencetak 8 gol di semua kompetisi setelah lebih dari setengah musim, jumlah yang terlalu rendah dibandingkan harapan.

Penyelesaian, kecepatan dan ketajaman Rashford telah menurun secara signifikan, sementara sikapnya juga kontroversial. Tidak lagi memiliki akselerasi spektakuler atau tembakan berbahaya, Rashford sering bermain buruk, kurang determinasi dan antusiasme di lapangan.

Di bawah pelatih Ruben Amorim, Rashford secara bertahap kehilangan posisi awalnya. Amorim adalah pria yang menghargai disiplin dan semangat tim, sementara Rashford terus-menerus menunjukkan kurangnya profesionalisme.

Rashford absen dari beberapa sesi latihan dan bahkan terlihat berpesta di Belfast sebelum sesi latihan penting. Hal ini menyebabkan dia didenda berat oleh pelatih Amorim dengan denda hingga 650.000 pound dan dikeluarkan dari daftar kompetisi.

Pelatih asal Portugal itu juga tidak ragu mengkritik Rashford di depan publik: “Dia punya potensi besar, tetapi yang penting adalah memiliki sikap yang tepat. Jika dia tidak berubah, saya tidak akan menggunakannya.”

Dengan pelatih baru, Rashford dipaksa membuktikan kemampuannya, tetapi alih-alih berusaha mengembalikan performanya, ia malah terjerumus dalam masalah di luar lapangan. Selain penampilannya yang buruk, kehidupan pribadi Rashford juga menjadi fokus kritik.

Gambaran dirinya tampil di klub malam dan berpesta sepanjang malam membuat penggemar kecewa. Kisah perselingkuhannya dengan seorang bintang TV realitas juga menjadi berita utama. Banyak pakar dan mantan pemain MU meyakini Rashford kehilangan konsentrasi yang dibutuhkan seorang pemain top.

Mantan penyerang Manchester United, Dwight Yorke berkomentar: “Rashford memiliki segalanya untuk menjadi bintang, tetapi dia tidak fokus pada sepak bola. Jika dia tidak segera berubah, kariernya akan segera berakhir.”

Perbandingan antara Rashford dan pemain Inggris berbakat lainnya seperti Bukayo Saka atau Phil Foden juga menunjukkan penurunan yang nyata dari sang striker. Sementara nama-nama di atas terus berkembang dan menjadi pilar di klub dan tim nasional, Rashford tengah berjuang untuk menemukan jati dirinya lagi. Setelah dikeluarkan dari rencana MU, Rashford pindah ke Aston Villa dengan status pinjaman pada Januari 2025.

Ini dianggap sebagai kesempatan terakhirnya untuk menyelamatkan kariernya. Jika ia bisa kembali menemukan performa terbaiknya, Rashford masih bisa kembali ke MU atau mencari destinasi yang lebih cocok di masa depan. Namun, jika ia terus menunjukkan kinerja yang buruk, Aston Villa mungkin tidak ingin mempertahankannya lama-lama. Saat itu, Rashford akan menghadapi prospek harus mencari tim tingkat menengah atau bahkan pergi bermain ke luar negeri, sesuatu yang tidak dapat dibayangkan siapa pun ketika melihat kembali puncaknya dua tahun lalu.

Kemunduran Marcus Rashford adalah kisah menyedihkan tentang seorang talenta yang tidak mampu mempertahankan performa puncaknya karena masalah disiplin dan psikologis. Dulunya merupakan salah satu pemain terbaik Inggris, ia sekarang berjuang untuk menemukan tempatnya di Aston Villa. Jika ia tidak segera berubah, Rashford bisa menjadi salah satu kasus klasik dari karier yang hancur karena kurangnya profesionalisme.

Scr/(mashable)