Ketika Kata-kata Aneh Wayne Rooney Mengubah Marcus Rashford

23.07.2025
Ketika Kata-kata Aneh Wayne Rooney Mengubah Marcus Rashford
Ketika Kata-kata Aneh Wayne Rooney Mengubah Marcus Rashford

Legenda Manchester United, Wayne Rooney pernah berkata kepada Marcus Rashford: “Kamu harus meninggalkan Old Trafford dan memulai kembali.” Enam bulan kemudian, nasihat itu menjadi kenyataan dengan kontraknya dengan Barcelona.

Kepindahan Marcus Rashford dari Manchester United ke Barcelona bukan sekadar transfer, melainkan hasil dari proses panjang yang mengharuskan Rashford sendiri menghadapi kenyataan tentang performa, peran, dan masa depannya. Nasihat dari Wayne Rooney—sang legenda yang menjadi pemimpin Rashford di Old Trafford—bertindak sebagai “pemicu” untuk membantu striker berusia 27 tahun itu menemukan kembali jati dirinya.

Dari Anak Ajaib Menjadi Titik Balik Karier

Hampir satu dekade lalu, Rashford dianggap sebagai penerus “Kelas 92” legendaris Manchester United – David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Neville bersaudara. Pada Februari 2016, pelatih Louis van Gaal, yang dikenal karena kepercayaannya pada pemain muda, menurunkan Rashford yang berusia 18 tahun dalam pertandingan Liga Europa melawan Midtjylland.

Dua gol Rashford di laga debutnya, yang diikuti gol ke gawang Arsenal di Liga Primer, langsung menjadikannya kesayangan baru Old Trafford. Van Gaal berkata dengan penuh semangat saat itu: “Pemain muda memang bisa bersinar di pertandingan pertama, tetapi mempertahankan daya ledak itu di pertandingan kedua membuktikan bahwa mereka adalah talenta istimewa. Dan Marcus adalah talenta seperti itu.”

Memang, Rashford menghadirkan energi dan kecepatan yang membuat pertahanan lawan sengsara, dan penggemar Manchester United memimpikan ikon baru untuk menggantikan Rooney – pemimpin pencetak 253 gol klub.

Namun, sepak bola bukanlah kisah sepihak. Rashford, setelah bertahun-tahun mengalami sublimasi, perlahan-lahan terjerumus dalam ekspektasi yang sangat tinggi.

Pada musim 2024/25, striker Inggris tersebut terus-menerus absen dari rencana taktis pelatih Ruben Amorim dan dicoret dari daftar pemain yang berkompetisi. Hal ini, bagi seorang pemain yang pernah dianggap sebagai “pahlawan” akademi klub, merupakan kejutan mental yang besar.

Saat Rashford sedang berjuang, Wayne Rooney—mantan rekan setimnya—memberinya nasihat yang “aneh” namun ampuh. Pada Januari 2025, Rooney mengungkapkan bahwa ia pernah berkata kepada Rashford secara pribadi: “Kamu harus meninggalkan Manchester United dan memulai dari awal.”

Alasan Rooney jelas. Di usia 27 tahun—puncak kariernya—Rashford tidak bisa terus-terusan terpuruk di zona nyamannya, tetapi ia juga kurang motivasi.

Rooney mengenang sebuah kenangan yang membuatnya menyadari bahwa Rashford sudah tidak cocok lagi dengan lingkungannya saat ini: “Suatu hari saya mengajak anak-anak ke Carrington untuk menonton tim akademi bermain dan Marcus sedang berlatih dengan pelatih kebugaran. Dia berada tepat di area yang dilewati para orang tua. Saya memandang dan bertanya-tanya, sebagai seorang pemain yang pernah menjadi bintang tim utama, betapa tidak nyaman dan tidak percaya dirinya hal itu.”

Rooney juga menekankan: “Di Manchester United, Marcus bukan lagi dirinya sendiri. Jika dia ingin memulai yang baru, dia harus pergi.”

Meninggalkan Old Trafford – Pilihan yang Tak Terelakkan

Memang, Rashford telah bersama Manchester United selama 20 tahun, sejak ia berusia 7 tahun. Namun, komitmen jangka panjang ini tanpa disadari telah menciptakan tekanan dan kelelahan.

Musim lalu, Rashford dipinjamkan ke Aston Villa sebagai ujian untuk melihat apakah lingkungan baru dapat membantunya kembali ke performa terbaiknya. Hasilnya hanya rata-rata, dan Rashford sendiri secara terbuka mengakui: “Saya siap untuk tantangan baru.”

Barcelona datang di waktu yang tepat. Klub Catalan ini sedang membangun kembali tim di bawah Hansi Flick, mencari pemain-pemain menyerang dengan kecepatan dan keterampilan untuk melengkapi skuad muda mereka. Bagi Rashford, Barca menawarkan peluang sekaligus tantangan: lingkungan sepak bola yang kaya dan penuh tuntutan.

Meninggalkan Liga Inggris, Rashford keluar dari zona nyamannya untuk menghadapi sepak bola yang berbeda – dengan persyaratan taktis dan teknis yang agak berbeda. Hal inilah yang disebutkan Rooney ketika ia mengatakan bahwa Rashford perlu “memperbarui” dirinya.

Di usia 27 tahun, Rashford masih berpotensi menjadi pemain top Eropa. Kecepatan, akselerasi, dan penyelesaian akhirnya masih menjadi aset berharga. Tinggal bagaimana ia dapat mempertahankan fokus, hasrat, dan upayanya untuk beradaptasi dengan filosofi sepak bola yang baru.

Bisa dibilang, kisah antara Rashford dan Rooney bukan sekadar hubungan senior-junior, tetapi juga pelajaran berharga tentang karier seorang pemain. Ketika seorang legenda seperti Rooney melihat stagnasi juniornya dan dengan blak-blakan menasihatinya untuk “pergi”, hal itu bukan hanya penyemangat, tetapi juga pengingat untuk berani meninggalkan apa yang sudah dikenal demi melangkah maju.

Rashford kini memulai perjalanan baru di Barcelona—di mana tantangannya tak akan berkurang. Ia perlu membuktikan bahwa keputusannya meninggalkan Manchester United bukanlah akhir kariernya, melainkan awal dari babak baru.

Jika berhasil, Rashford tak hanya akan memuaskan dirinya sendiri, tetapi juga membuktikan bahwa nasihat Rooney benar. Jika gagal, ini akan menjadi pelajaran berharga tentang pilihan-pilihan seorang pemain yang tampaknya “memuncak” terlalu cepat.

Bagaimana pun, perjalanan Marcus Rashford dari Manchester ke Barcelona adalah bukti kebenaran dalam sepak bola: terkadang, untuk menemukan jati diri, pemain harus berani meninggalkan tempat yang dulunya menjadi “rumah” mereka.

Scr/Mashable