Striker Inter Milan, Mehdi Taremi telah melarikan diri dari zona perang di Iran menyusul serangan udara Amerika Serikat akhir pekan lalu.
Gazzetta mengatakan pemain berusia 32 tahun itu melakukan perjalanan darat kembali ke kampung halamannya di Bushehr, hampir 1.000 km selatan Iran, di mana ia bertemu kembali dengan keluarganya dan terus berhubungan dengan pelatih Inter Cristian Chivu.
Taremi juga meyakinkan rekan-rekannya di Inter yang akan berlaga di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 ™ bahwa dirinya baik-baik saja dan aman. Akomodasi Taremi saat ini cukup jauh dari zona perang yang baru-baru ini dilanda serangan udara di Iran.
Taremi tidak dapat terbang dari Iran ke Amerika Serikat untuk menghadiri Piala Dunia Antarklub FIFA™ 2025 bersama rekan-rekannya karena meningkatnya konflik antara Israel dan Iran. Bandara-bandara di Iran masih ditutup.
Taremi kembali ke tanah air untuk menerima penghargaan Pemain Terbaik Iran Tahun Ini dan berencana terbang ke Los Angeles untuk bergabung dengan rekan-rekannya. Ia juga pernah bermain untuk Iran dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Qatar dan Korea Utara, dan mencetak gol di Korea Utara.
Taremi bisa meninggalkan Inter musim panas ini menyusul kepergian manajer Simone Inzaghi. Menurut Sky Sports, klub Liga Inggris, Nottingham Forest dan Fulham tertarik untuk merekrut pemain internasional Iran tersebut.
Inter Milan Kalahkan River Plate di Piala Dunia Antarklub 2025
Sementara itu, Inter Milan sukses mengalahkan River Plate 2-0 pada matchday terakhir penyisihan Grup E Piala Dunia Antarklub 2025 di Lumen Field, Kamis 26 Juni 2025 dini hari WIB. Kemenangan ini meloloskan Nerazzurri ke 16 besar.
Dua gol Inter Milan dicetak oleh Francesco Esposito 72’) dan Alessandro Bastoni (90+3’). Hasil ini juga sekaligus memulangkan La Banda dari Piala Dunia Klub 2025!
Pertandingan berjalan panas dengan wasit mengeluarkan dua kartu merah untuk pemain River Plate, yakni Lucas Martinez Quarta (66′) dan Gonzalo Montiel (90+5′).
Ketegangan dari kedua belah pihak juga sempat terjadi antara pemain River Plate, Marcos Acuna, dengan pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, pada tengah-tengah pertandingan.
Situasi justru semakin panas usai wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Keributan terjadi dalam perjalanan pemain kedua tim menuju lorong ruang ganti.
Inter melaju ke puncak Grup E dengan 7 poin, River Plate terdorong ke posisi ke-3 dengan 4 poin setelah kekalahan telak tersebut. Sementara itu, Monterrey menang telak atas Urawa Reds 4-0 dan meraih posisi kedua di grup dengan 5 poin.
Tentu hasil ini sangat mengejutkan. Pasalnya sebelum matchday terakhir Grup E, River Plate memimpin klasemen dengan 4 poin, sama dengan Inter tetapi berada di peringkat lebih tinggi karena selisih gol yang lebih baik. Di posisi ketiga adalah Monterrey dengan 2 poin sementara Urawa sudah terlebih dahulu tersingkir.
Scr/Mashable