Kontroversi Uang di Piala Dunia Antarklub 2025

16.07.2025
Kontroversi Uang di Piala Dunia Antarklub 2025
Kontroversi Uang di Piala Dunia Antarklub 2025

Hadiah uang yang sangat besar dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menimbulkan pertanyaan tentang ketimpangan keuangan, karena hal itu memperkuat dominasi beberapa tim papan atas, alih-alih mengangkat sepak bola global.

Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 bukan hanya turnamen yang menentukan juara dunia sepak bola antarklub, tetapi juga mesin ekonomi besar, dengan dana hadiah sebesar $1 miliar dan dampak yang mendalam pada liga-liga domestik di seluruh dunia.

Uang Adalah Motivasi Utama

Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 akan ditutup dengan rekor hadiah sebesar $1 miliar, yang didistribusikan berdasarkan performa dan partisipasi. Chelsea, yang menjuarai turnamen setelah menang 3-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) di final di Stadion MetLife, akan menerima total hadiah sebesar $114,6 juta (sekitar £90 juta).

PSG, runner-up, membawa pulang $109,6 juta , sementara tim-tim seperti Fluminense (Brasil) menerima $60 juta dan Botafogo $26,7 juta . Menurut FIFA, klub-klub Eropa menerima biaya partisipasi berkisar antara $12,81 hingga $38,19 juta , sementara tim-tim Amerika Selatan menerima $15,21 juta , dan tim-tim Afrika, Asia, Amerika Tengah Utara, dan Karibia menerima $9,55 juta .

Kasus Chelsea menggambarkan daya tarik finansial liga. Setelah didenda UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play, kesuksesan The Blues di Amerika Serikat musim panas ini akan membantu mereka memperbaiki situasi secara signifikan.

Dengan gelar juara tersebut, Chelsea tidak hanya mendapatkan kembali biaya transfer para pemainnya, tetapi juga meraih keuntungan yang signifikan, yang memungkinkan mereka untuk terus berinvestasi dalam skuad mereka. Bagi klub-klub besar Eropa, seperti Borussia Dortmund, Bayern München, Juventus, dan Inter Milan, hadiah uang Piala Dunia Antarklub (sekitar £30 juta untuk Dortmund karena mencapai perempat final) memberi mereka keuntungan finansial, yang membantu mereka mempertahankan posisi mereka.

Menurut direktur pemasaran Dortmund, Carsten Cramer, dana tersebut akan membantu tim meningkatkan skuadnya secara signifikan dibandingkan musim lalu. “Alih-alih pertandingan persahabatan musim panas, turnamen ini membawa manfaat yang signifikan bagi klub,” ujar Cramer.

Di luar Eropa, dampak ekonomi turnamen ini jauh lebih besar. Di Afrika, Mamelodi Sundowns, meskipun gagal lolos dari babak penyisihan grup, tetap menerima $9,2 juta, sementara rival utama mereka, Orlando Pirates, hanya memperoleh $1 juta dari kompetisi domestik Afrika Selatan tahun lalu.

Hadiah uang Piala Dunia Antarklub yang besar, meskipun memberi peluang bagi klub-klub kecil, berisiko memperparah ketimpangan di liga-liga domestik. Di Brasil, Palmeiras, Fluminense, dan Botafogo dapat menggunakan uang tersebut untuk mempertahankan talenta muda, membeli lebih banyak pemain, dan menciptakan kesenjangan yang besar dengan tim-tim liga lainnya.

Argumentatif

Hal ini khususnya terlihat di Afrika Selatan, di mana Mamelodi Sundowns, yang didanai oleh miliarder Patrice Motsepe (Presiden CAF), terus mengukuhkan dominasinya dengan delapan gelar juara berturut-turut. Dengan dana besar dari Piala Dunia Antarklub FIFA, Mamelodi Sundowns diperkirakan akan melanjutkan dominasinya di Afrika Selatan selama beberapa tahun ke depan.

Di Selandia Baru, Auckland City, satu-satunya tim semi-profesional liga, telah terlibat dalam perselisihan dengan Konfederasi Sepak Bola Oseania mengenai alokasi uang hadiah sebesar $4,6 juta dari Piala Dunia Antarklub FIFA.

Pertanyaannya adalah: Akankah uang hadiah Piala Dunia Antarklub FIFA membantu klub seperti Mamelodi Sundowns atau Auckland City mencapai puncak, atau apakah secara tidak langsung menciptakan kesenjangan antara si kaya dan si miskin di liga domestik?

FIFA telah menjanjikan $185 juta dari pendapatan turnamen untuk dana solidaritas guna mendukung klub-klub yang tidak berpartisipasi, dalam upaya mendorong perkembangan sepak bola global. Namun, The Athletic mencatat bahwa FIFA belum merilis detail tentang bagaimana dana tersebut akan dialokasikan, dan bahkan belum jelas apakah keputusan telah dibuat.

Jika dialokasikan dengan tepat, dana ini dapat membantu mengembangkan liga-liga kecil di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Sebaliknya, jika tidak dikelola dengan baik, Piala Dunia Antarklub hanya akan menguntungkan segelintir tim besar, yang akan memperkuat “dinasti” mereka, sebagaimana dicatat oleh The Observer .

Scr/Mashable