Kylian Mbappe Membuka Era Baru Bersama Real Madrid, Melampaui Cristiano Ronaldo

22.09.2025
Kylian Mbappe Membuka Era Baru Bersama Real Madrid, Melampaui Cristiano Ronaldo
Kylian Mbappe Membuka Era Baru Bersama Real Madrid, Melampaui Cristiano Ronaldo

Bintang timnas Prancis, Kylian Mbappe menjalani hari-hari termanis sejak bergabung dengan Real Madrid.

Hanya dalam 35 hari, ia mencetak 10 gol—sebuah penampilan gemilang yang menggemparkan seluruh Eropa. Dan jika ia mempertahankan ritme ini, bintang Prancis ini dapat menutup musim dengan jumlah gol yang belum pernah terjadi sebelumnya: 76 gol, jauh melampaui rekor musim Cristiano Ronaldo di Bernabéu.

Dari “Artis Nomor 10” Menjadi “Pembunuh Nomor 9”

Hal yang paling luar biasa tentang Mbappe bukan hanya jumlah golnya, tetapi juga perubahan perannya. Sebelumnya, ia adalah pemain sayap, simbol kecepatan dan ledakan. Namun, di bawah arahan Xabi Alonso, Mbappe “berkembang” menjadi penyerang tengah modern.

Melawan Marseille, Real Madrid melepaskan 28 tembakan, dengan Mbappé sendiri menyumbang 10. Ia juga memimpin dalam hal tembakan tepat sasaran (5), peluang yang diciptakan (6), dan umpan ke sepertiga akhir (20). Dalam pertandingan yang tidak terlalu gemilang, Mbappé tetap meninggalkan lapangan dengan dua gol. Itulah DNA seorang “predator”.

Di usia 26 tahun, Mbappe sedang memasuki puncak kariernya. Kombinasi kecepatan, teknik, dan insting penyelesaian akhir menjadikannya pemain No. 9 yang lengkap, meskipun masih berstatus pemain No. 10.

Jika bicara soal Real Madrid dan rekor gol mereka, Cristiano Ronaldo selalu menjadi nama pertama yang disebut. Pada musim 2014/15, CR7 mencetak 61 gol—rata-rata 1,13 gol/pertandingan—sebuah pencapaian yang membuat seluruh dunia angkat topi. Namun kini, Mbappe mencatatkan rata-rata 1,2 gol/pertandingan, melampaui Ronaldo di puncak kariernya.

Perbandingan ini tentu saja agak kurang tepat, karena mempertahankan performa seperti itu sepanjang musim sangatlah sulit. Namun, fakta bahwa Mbappe melampaui rekor performa Ronaldo hanya dalam waktu sebulan sudah cukup untuk menciptakan antusiasme. Ini seperti sebuah penegasan: Real Madrid tidak hanya memiliki legenda masa lalu, tetapi juga ikon masa kini dan masa depan.

Jika mereka mampu mencapai babak final, Real Madrid bisa memainkan 63 pertandingan musim ini: 38 di La Liga , 6 di Copa del Rey, 17 di Liga Champions, dan 2 di Piala Super Spanyol. Rata-rata, bahkan jika dua pertandingan play-off Liga Champions tidak dihitung , Mbappe masih bisa mencetak 73 gol. Angka itu, secara teori, masih dalam jangkauan.

Ya, mempertahankan performa seperti itu memang sangat sulit. Namun, hanya dengan menyebutkannya saja sudah menunjukkan bahwa Mbappé berada di level yang berbeda. Jika Ronaldo pernah dianggap sebagai mesin gol yang sempurna, Mbappé bisa menjadi versi selanjutnya – mesin modern, dengan kemampuan menciptakan peluang, bergerak taktis, dan memberikan pengaruh di luar gawang.

35 hari – 10 gol: Hujan Gol Pembuka Musim Ini

Performa gemilang Mbappe dimulai dengan lawatan ke Tyrol pada 12 Agustus, di mana ia mencetak dua gol. Ia kemudian terus mencetak gol secara teratur: dua gol melawan Osasuna, dua gol melawan Oviedo, satu gol melawan Sociedad, dan dua gol melawan Marseille. Di antaranya, satu gol untuk Prancis dan hanya satu pertandingan “tanpa gol” melawan Mallorca.

Total: 6 gol untuk Real Madrid di kompetisi resmi, 8 jika pertandingan persahabatan melawan Tyrol dihitung, dan 10 jika tim nasional Prancis ditambahkan – semuanya dalam 35 hari. Tempo yang mengingatkan orang pada Lionel Messi di tahun 2012 atau Ronaldo di tahun 2014 – tahun-tahun ketika mereka jauh melampaui konsep “manusia normal”.

Menariknya, di tengah kemarahannya, Mbappe tetap tenang: “Saya tidak terlalu memikirkan apakah saya seorang pemimpin atau bukan. Saya hanyalah Kylian Mbappe,” ujarnya setelah pertandingan melawan Marseille.

Jawabannya sederhana, tetapi senyumnya mengungkapkan segalanya: ia menikmati sepak bola terbaik dalam kariernya. Dan meskipun ia ingin menyembunyikannya, angka 76 gol musim ini masih menggantung di udara, seperti tantangan bagi dirinya sendiri dan sejarah sepak bola.

Real Madrid membangun citra global mereka melalui Cristiano Ronaldo, yang mengubah Bernabéu menjadi stadionnya sendiri dengan ratusan gol. Kini, bersama Mbappé, mereka tak hanya menciptakan kembali citra tersebut, tetapi mungkin membawanya ke level yang lebih tinggi.

Mbappe bukanlah burung atau pesawat, melainkan mimpi buruk bagi setiap bek. Ia mengenakan nomor punggung 10, tetapi bermain layaknya pemain nomor 9 yang serba bisa. Dan jika ia terus mempertahankan ritmenya, musim 2025/26 bisa tercatat dalam sejarah, bukan hanya bagi Real Madrid, tetapi juga bagi sepak bola dunia.

Sebab ketika angka 10 menjadi angka 9 yang transenden, semua rekor dapat dipecahkan.

Scr/Mashable