Patrick Kluivert, mantan striker berprestasi yang pernah bermain untuk Barcelona dan Belanda, resmi menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Dengan segudang pengalaman dan prestasi gemilang, ia membawa harapan besar bagi sepak bola Indonesia, khususnya dalam meningkatkan serangan tim yang tengah menghadapi banyak kendala.
Kluivert dianggap sebagai salah satu striker terbaik di generasinya, dan itu menjadikannya pilihan ideal untuk mengatasi kelemahan serangan Timnas Indonesia. Menurut statistik, legenda Belanda itu telah mencetak 246 gol dalam kariernya, di mana ia memiliki frekuensi yang mengesankan di level internasional, mencetak 40 gol hanya dalam 79 pertandingan untuk tim oranye.
Menurut mantan legenda Timnas Indonesia, Aji Santoso, Kluivert memiliki kemampuan dan pengalaman untuk membantu para striker berkembang secara komprehensif.
“Serangan tim kami saat ini kurang tajam. Patrick, sebagai striker kelas dunia yang tentunya bisa memberikan ilmu bagaimana cara bermain terbaik dalam hal ini,” ujar Aji Santoso.
Mantan pelatih Persebaya Surabaya itu juga menekankan bahwa Kluivert tidak hanya perlu membantu pemain meningkatkan keterampilan individu mereka tetapi juga membawa pemikiran taktis yang efektif dalam menyerang.
“Dia jelas memahami bagaimana menjadi pemain hebat. Ini adalah modal berharga untuk melatih para striker, selama mereka mau. Pelajari dan terapkan pada pertandingan,” sambungnya.
Di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia meski dianggap sebagai calon juara, namun mereka hanya mencetak 4 gol dan tersingkir dari babak penyisihan grup.
Skuad Garuda hanya mencetak 1 gol ke gawang Myanmar, 3 gol sisanya ke gawang Laos, dan tak berdaya sama sekali melawan Filipina dan Vietnam. Kegagalan itulah yang menyebabkan pelatih Shin Tae-yong dipecat, dan Kluivert menggantikannya.
Salah satu tugas prioritas Kluivert adalah memahami karakteristik dan potensi pemain Indonesia. Menurut Aji Santoso, hal tersebut menuntut Kluivert untuk segera mengenal talenta lokal melalui menyaksikan pertandingan Liga Indonesia.
“Pelatih perlu mengamati langsung pemain lokal di turnamen domestik. Penting baginya untuk memahami secepat mungkin karakteristik dan gaya bermain para pemain tersebut,” tegas Aji Santoso.
Patrick Kluivert diharapkan bisa membawa angin segar bagi Timnas Indonesia, tidak hanya membantu meningkatkan performa tetapi juga membangun landasan kokoh untuk masa depan. Fokus dirinya dan jajaran pelatih saat ini adalah perjalanan merebut tiket Piala Dunia 2026.
“Semua pemain dan tim pelatih memiliki tujuan yang sama yakni lolos ke Piala Dunia 2026. Target pertama adalah langsung memberikan efek positif pada empat pertandingan tersisa pada kualifikasi Piala Dunia 2026,” kata Patrick.
“Semua pemain baik itu lokal atau diaspora harus tampil sebagai sebuah tim, dan pemain lokal sama pentingnya dengan pemain abroad di Timnas. Keduanya adalah jantungnya Timnas Indonesia, karena bukan tentang naturalisasi. Mereka datang untuk Timnas Indonesia, semuanya penting jika mendapatkan panggilan membela Timnas Indonesia,” tambahnya.
Timnas Indonesia saat ini menyisakan 4 pertandingan tersisa di kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Kluivert, setiap laga adalah final yang harus dimenangkan dan menentukan nasib skuad Garuda.
“Saya adalah orang yang suka dengan tekanan. Dengan tekanan saya bisa benar-benar tampil baik. Poin pentingnya adalah kami bisa terus berusaha yang terbaik. Saya tidak takut dengan tekanan dan saya akan menerapkan prinsip dan pemikiran saya kepada para pemain dengan segala tekanan yang ada sebagai satu tim untuk beberapa pertandingan ke depan,” jelas pelatih yang pernah menangani timnas Curacao tersebut.
Scr/(mashable)