Masa depan Vinicius Junior di Real Madrid semakin panas karena bintang Brasil itu menuntut kontrak baru dengan gaji yang setara dengan rekor Cristiano Ronaldo di puncak kariernya.
Menurut The Athletic, proses negosiasi antara kedua belah pihak terhenti karena gaji yang diinginkan Vinicius—sekitar 30 juta euro/tahun—jauh melebihi batas gaji Real Madrid sebesar 20 juta euro/tahun, level yang diterima Kylian Mbappe. Angka ini juga belum pernah terjadi sebelumnya di Bernabéu selain Ronaldo, dan disertai dengan “bonus perpanjangan kontrak” khusus yang belum pernah diterima CR7.
Real Madrid khawatir pemutusan struktur gaji akan menjadi preseden buruk, terutama mengingat dana gaji Barcelona yang membengkak masih relevan. Tak hanya masalah keuangan, performa Vinicius belakangan ini juga membuat dewan direksi khawatir.
Sumber mengatakan Xabi Alonso berencana untuk tidak memasukkannya ke dalam skuad untuk semifinal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 melawan PSG, tetapi kemudian mengubah rencananya ketika Trent Alexander-Arnold cedera. Bahkan ketika ia menjadi starter, Vinicius harus pindah ke sayap kanan, meninggalkan posisi favoritnya di kiri untuk Mbappé dan penyerang tengah untuk Gonzalo García.
Meski Alonso merasa sulit untuk mencadangkan Vinicius saat musim 2025/26 dimulai, ahli strategi asal Spanyol itu yakin bahwa anak didiknya perlu meningkatkan penampilannya dan tidak lagi “tak tersentuh” seperti sebelumnya.
Vinicius akan memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuannya saat Real Madrid menjamu Osasuna dalam pertandingan pembuka La Liga pada 19 Agustus – momen yang dapat menentukan posisi dan masa depannya di Bernabeu.
Arab Saudi Menyerah Kejar Vinicius
Raksasa Timur Tengah tidak lagi tertarik merekrut Vinicius dari Real Madrid.
Masa depan Vinicius Jr. di Real Madrid masih belum pasti karena perpanjangan kontraknya belum disepakati. Pemain Brasil ini yakin perannya yang semakin penting di skuad “Los Blancos” pantas mendapatkan gaji yang lebih tinggi, tetapi dewan Real Madrid bersikap hati-hati karena mereka berupaya menjaga keseimbangan keuangan.
Itulah sebabnya Vinicius pernah mengisyaratkan kemungkinan meninggalkan Bernabeu jika tuntutan finansialnya tidak terpenuhi. Di penghujung tahun 2024, klub-klub papan atas Arab Saudi langsung mengajukan tawaran mengejutkan: biaya transfer sebesar 300 juta euro, ditambah gaji hingga 200 juta euro per musim untuk pemain sayap Brasil tersebut. Langkah ini dianggap sebagai cara Vinicius untuk menekan Real Madrid.
Namun, strateginya belum membuahkan hasil yang diharapkan. Menurut Cadena SER, klub-klub di Arab Saudi memangkas pengeluaran secara drastis pada tahun 2025, terutama pada kesepakatan-kesepakatan “blockbuster” dengan tujuan tidak lagi berfokus pada perekrutan bintang-bintang terkenal, melainkan beralih ke penguatan proyek-proyek pembangunan berkelanjutan.
Tren ini sebagian berawal dari keinginan banyak pemain top, termasuk Vinicius, untuk tetap berkompetisi di kompetisi Eropa papan atas demi mempertahankan performa mereka menjelang Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, meskipun pernah menjadi destinasi potensial dengan gaji besar, Arab Saudi kini bukan lagi impian Vinicius.
Scr/Mashable
