Mengapa McTominay, Elanga, dan Antony Berkembang Pesat setelah Meninggalkan Manchester United?

26.02.2025
Mengapa McTominay, Elanga, dan Antony Berkembang Pesat setelah Meninggalkan Manchester United?
Mengapa McTominay, Elanga, dan Antony Berkembang Pesat setelah Meninggalkan Manchester United?

Berbagi di podcast pribadinya, Rio Ferdinand menjelaskan mengapa banyak bintang bertransformasi dan bangkit kembali setelah meninggalkan Manchester United. Antony, Scott McTominay, Anthony Elanga adalah contoh tipikal.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena menarik telah terjadi di Manchester United. Banyak pemain tampaknya “bangkit kembali” dan bersinar terang tepat setelah meninggalkan Old Trafford. Bintang-bintang seperti Scott McTominay, Anthony Elanga, Antony dan yang terbaru Marcus Rashford telah membuktikannya dengan meyakinkan.

Scott McTominay, yang kerap dikritik di Manchester United, kini bermain sangat mengesankan di Napoli dengan 6 gol dan 4 assist. Ia menjadi faktor kunci membantu Napoli memimpin peringkat Serie A Liga Italia 2024/2025.

Demikian pula, Anthony Elanga di Nottingham Forest juga tampil sangat baik, membantu tim memiliki kesempatan bersaing untuk mendapatkan tempat zona Liga Champions.

Antony, yang jarang dimainkan di Man United, kini telah mencetak gol dan memberikan assist dalam dua pertandingan pertamanya untuk Real Betis. Dia bahkan memenangkan penghargaan pemain terbaik di kedua pertandingan. Marcus Rashford juga tampil mengesankan dalam debut Aston Villa di pertandingan Piala FA melawan Tottenham Hotspur.

Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, telah memberikan penjelasan tentang fenomena ini. Menurutnya, pemain bersinar setelah meninggalkan Man United karena mereka terbebas dari tekanan dan pengawasan ketat di klub terbesar di Inggris itu.

“Pemain seperti McTominay dan Elanga kini tampil sebagai pemain yang dinamis, bertransformasi, dan tampil dengan penampilan yang sama sekali baru. Tekanan untuk memenangkan gelar dan bermain untuk klub raksasa seperti Manchester United sudah hilang. Hal itu membuat mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka dengan bebas,” kata Ferdinand.

Tak hanya berhenti pada pemain yang hengkang, Ferdinand juga mengemukakan pendapatnya soal Alejandro Garnacho, salah satu talenta muda yang diharapkan ada di Man United. Ia memuji semangat juang dan keinginan pemain Argentina itu, dan membandingkannya dengan Luis Nani.

“Garnacho mungkin tidak memiliki statistik yang mengesankan, tetapi dia adalah salah satu dari sedikit pemain yang dapat memberikan tekanan pada pertahanan lawan. Garnacho selalu ingin mengoper bola, tidak takut kontak, dan memiliki kepercayaan diri yang istimewa,” tegas Ferdinand.

Perubahan ini menunjukkan bahwa tekanan di Manchester United dapat menjadi penghalang besar bagi perkembangan beberapa pemain. Menemukan lingkungan yang tepat, di mana pemain bebas mengembangkan kemampuan mereka, tampaknya menjadi kunci untuk bersinar.

Apakah tren ini akan berlanjut masih menjadi pertanyaan besar. Namun yang pasti, Manchester United perlu meninjau kembali cara mengelola dan mengembangkan talenta muda agar tidak terus kehilangan bintang-bintang berbakat.

Budaya Toksik dalam Manchester United

Mantan kiper Manchester United, Ben Foster yakin pesan “freedom” atau yang diartikan sebagai pesan merdeka Jadon Sancho kepada Marcus Rashford mencerminkan toksik dalam Manchester United.

Sancho menimbulkan kontroversi ketika ia meninggalkan komentar “freedom” di bawah unggahan media sosial Rashford setelah debutnya bersama Aston Villa di Piala FA pada 10 Februari. Menurut Foster, ini menunjukkan suasana pengap di ruang ganti Setan Merah.

“Apa yang dia lakukan? Itu konyol, karena faktanya Sancho masih digaji MU, begitu pula Rashford. Tindakan itu semakin memperjelas budaya toksik di MU – tempat di mana semua orang senang ketika seseorang pergi,” ujar Ben Foster dalam podcast pribadinya.

Sancho sempat “dibekukan” di bawah asuhan Erik ten Hag sebelum dipinjamkan ke Dortmund dan bergabung dengan Chelsea dengan klausul pembelian pada musim panas 2024. Sementara itu, Rashford juga tidak lagi diminati oleh Ruben Amorim. Menurut Goal, seiring dengan serangkaian penampilan buruk “Setan Merah”, citra tim menjadi semakin negatif.

Scr/(mashable)