Menjuarai Turnamen Pramusim Jadi Pertanda Buruk bagi Manchester United?

06.08.2025
Menjuarai Turnamen Pramusim Jadi Pertanda Buruk bagi Manchester United?
Menjuarai Turnamen Pramusim Jadi Pertanda Buruk bagi Manchester United?

Manchester United menjuarai Premier League Summer 2025 sebagai bagian dari tur musim panas mereka di Amerika Serikat. Namun, gelar ini tidak menjamin apa pun bagi mereka untuk musim berikutnya.

Sejarah menunjukkan bahwa pemenang piala pramusim seringkali tidak meraih hasil baik saat memasuki musim utama. Apakah ini pertanda buruk bagi “Setan Merah”?

Menakutkan

Manchester United, di bawah asuhan Ruben Amorim, menikmati musim panas yang impresif di Amerika Serikat, tak terkalahkan. Mereka memenangkan dua pertandingan berturut-turut, termasuk kemenangan 2-1 atas West Ham United dan kemenangan 4-1 atas Bournemouth, diikuti dengan hasil imbang 2-2 dengan Everton.

Rasmus Hojlund, Patrick Dorgu, Amad Diallo, dan pemain baru Bryan Mbeumo serta Cunha semuanya telah menorehkan prestasi, membuat para penggemar United optimistis menyambut musim baru. Namun, pencapaian di ajang piala persahabatan ini menimbulkan kekhawatiran, karena sejarah menunjukkan bahwa para pemenang piala persahabatan seringkali gagal mempertahankan performa mereka saat musim utama dimulai.

Menurut statistik The Guardian , dalam 10 tahun terakhir, hanya 2 dari 10 tim yang memenangkan piala persahabatan internasional utama yang mampu mempertahankan performa baik hingga musim utama. Contohnya, Manchester City memenangkan International Champions Cup 2018, tetapi hanya finis di posisi ke-3 Liga Inggris pada musim 2018/19.

Demikian pula, Liverpool memenangkan Audi Cup 2017 tetapi menyelesaikan musim Liga Inggris 2017/18 di posisi keempat. Hal ini membuat banyak penggemar Man United khawatir bahwa memenangkan Premier League Summer 2025 2025 bisa menjadi pertanda buruk.

Alasan utamanya adalah perbedaan antara piala persahabatan dan musim reguler. Piala pramusim biasanya memiliki tekanan yang lebih rendah, dan tim-tim sering bereksperimen dengan susunan pemain mereka. Hal ini mudah terlihat ketika MU menghadapi West Ham United atau Bournemouth, tim-tim yang sering menyulitkan mereka di musim reguler. Intensitas dan karakter pertandingan persahabatan juga tidak tinggi.

Sementara itu, musim reguler menuntut stabilitas dan performa tinggi, sesuatu yang kurang dimiliki Man United di musim 2024/25, ketika mereka finis di posisi ke-15. Pelatih Ruben Amorim dalam wawancara pascapertandingan juga mengakui: “Kami menjalani musim panas yang baik, tetapi musim reguler berbeda ceritanya.”

MU Harus Kembali ke Realita

Selain itu, sejarah Manchester United juga menunjukkan bahwa hasil di ajang persahabatan tidak selalu mencerminkan performa yang sebenarnya. Pada musim panas 2022, Man United memenangkan International Champions Cup, tetapi hanya menempati peringkat ke-6 di Liga Inggris pada musim 2022/23.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Premier League Summer 2025 2025 bisa menjadi pertanda buruk. Terlebih lagi, Manchester United belum menghadapi lawan yang benar-benar kuat dalam pertandingan persahabatan terakhir di AS. Kesuksesan di turnamen ini bisa menjadi pedang bermata dua, karena dapat dengan mudah menciptakan ilusi sebelum klub memasuki musim utama.

Namun, gelar juara Summer Series League juga merupakan hal yang positif. Gelar ini membantu Manchester membangun kepercayaan diri dan memungkinkan Amorim bereksperimen dengan taktik baru. Pemain muda seperti Ethan Williams dan Kobbie Mainoo diberi kesempatan untuk bersinar, sementara pemain baru Bryan Mbeumo dan Cunha juga tampil mengesankan.

Rasmus Hojlund atau Patrick Dorgu mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka, dan ini bisa menjadi fondasi untuk musim 2025/26. Meskipun memenangkan Premier League Summer 2025 mungkin merupakan pertanda buruk dalam hal statistik historis, itu bukanlah faktor penentu.

Manchester United perlu fokus mempertahankan performa dan konsistensi saat musim reguler dimulai pada 16 Agustus 2025. Bagi Amorim, ini adalah kesempatan untuk membangun kembali, dan hanya waktu yang akan membuktikan apakah Manchester United dapat mengatasi “kutukan” piala persahabatan.

Para penggemar Setan Merah berharap klub kesayangan mereka belajar dari sejarah dan menghindari mengulangi kesalahan masa lalu. Dengan investasi pada pemain dan taktik baru, Manchester United mungkin melihat secercah harapan, tetapi mereka harus membuktikannya di lapangan saat musim dimulai dua minggu lagi.

Scr/Mashable