Bisakah Michele Kang, seorang pengusaha Korea-Amerika, menjadi “penyelamat” bagi Olympique Lyon?
Klub Prancis bergengsi itu menghadapi degradasi karena krisis keuangan dan telah menyerahkan nasibnya di tangannya.
Pada tanggal 30 Juni, Lyon mengumumkan di situs web resminya: “Michele Kang telah ditunjuk sebagai Presiden dan CEO Eagle Football Club, dengan Michael Gehrlinger mengambil alih sebagai CEO.”
Pada saat yang sama, Lyon merilis pernyataan: “Michele Kang, anggota dewan Lyon sejak 2023, telah ditunjuk sebagai presiden tim putra. Dia akan secara aktif mendukung dewan Lyon, khususnya dalam proses banding ke Otoritas Manajemen Keuangan Nasional (DNCG).”
Pengumuman itu juga mengonfirmasi bahwa Presiden John Textor telah mengundurkan diri dari peran kepemimpinannya di Lyon.
Michele Kang berkata: “Lyon tengah memasuki fase yang sangat penting. Saya berterima kasih kepada Gehrlinger atas komitmen dan visinya dalam mengambil alih klub di Eagle Football. Saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Gehrlinger, manajemen, dan dewan Lyon untuk mendukung klub melalui proses DNCG dan seterusnya.”
Michele Kang, lahir tahun 1959, adalah seorang pengusaha Korea yang terkenal. Ibu Kang lahir di Korea, pergi ke AS untuk belajar sambil kuliah di Universitas Sogang, dan menunjukkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Ia dikenal luas atas keberhasilannya dengan perusahaan IT di bidang medis.
Dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar $1,2 miliar, Michele Kang memiliki beberapa klub sepak bola wanita yang sukses. Ia menduduki peringkat ke-11 di antara pemilik klub olahraga wanita terkaya di dunia. Salah satu keberhasilan yang menonjol adalah London City Lionesses, yang memenangkan Kejuaraan Wanita (Divisi Kedua) pada bulan Mei, dan memperoleh promosi ke Liga Super (Divisi Pertama). Ia juga memiliki Washington Spirit dan Olympique Lyon Feminin.
Kini, sebagai presiden tim putra, Michele Kang digambarkan sebagai “pengusaha, investor, dan filantropis Amerika.”Pengangkatan ini lebih dari sekadar perubahan kepemimpinan, karena Lyon sedang dalam kesulitan setelah terdegradasi ke Ligue 2 akibat krisis keuangan. DNCG telah memutuskan untuk menurunkan jabatan Lyon karena manajemen keuangan yang buruk, sehingga memaksa klub untuk mengajukan banding .
Kendati Michele Kang berkomitmen untuk mengumpulkan dana besar demi menyelamatkan Lyon, DNCG belum juga yakin. Badan tersebut mengharuskan Lyon yang terlilit utang lebih dari 500 juta euro untuk segera mengumpulkan setidaknya 175 juta euro agar tetap bertahan di Ligue 1. PSG bahkan akan membayar 50 juta euro sekaligus untuk Bradley Barcola, alih-alih membayar secara mencicil seperti yang disepakati sebelumnya, demi mendukung Lyon.
Lyon kini telah menyelesaikan tinjauan keuangan dan menandatangani kontrak dengan badan manajemen keuangan UEFA untuk klub tersebut. Jika banding tersebut berhasil, Lyon masih dapat berpartisipasi dalam Liga Eropa UEFA musim depan.
Nasib Lyon dan Michele Kang menarik perhatian besar di Prancis. Jika seorang pemimpin wanita Asia dapat menyelamatkan klub besar Eropa dari jurang kehancuran dan mengembalikannya ke puncak, itu akan menjadi citra ikonik olahraga modern.
RMC Sport juga membagikan kisah menarik saat Michele Kang pernah mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui siapa Lionel Messi saat masih bermain untuk PSG , yang menunjukkan bahwa “Michele Kang sangat diapresiasi atas strategi manajemennya, kepercayaan penuhnya kepada para ahli lapangan, dan dukungannya terhadap struktur tim.”
Michele Kang kini menjadi wanita Korea-Amerika pertama yang memimpin tim putra Ligue 1. Ia juga mendorong pembangunan pusat pelatihan terpisah untuk sepak bola wanita dan stadion berkapasitas 20.000 tempat duduk yang didedikasikan untuk tim wanita.
Scr/Mashable
