Perebutan Sepatu Emas Eropa yang Dramatis: Kesempatan Terakhir bagi Kylian Mbappe dan Mohamed Salah

20.05.2025
Perebutan Sepatu Emas Eropa yang Dramatis: Kesempatan Terakhir bagi Kylian Mbappe dan Mohamed Salah
Perebutan Sepatu Emas Eropa yang Dramatis: Kesempatan Terakhir bagi Kylian Mbappe dan Mohamed Salah

Musim 2024/25 menyaksikan persaingan yang sangat ketat antara pencetak gol terbanyak di 5 kejuaraan nasional Eropa teratas.

Dari nama-nama veteran seperti Salah, Lewandowski, Kane, hingga fenomena seperti Retegui atau Marmoush, semuanya mengincar tujuan utama: Sepatu Emas Eropa.

Perlombaan Sepatu Emas Eropa 2024/25 sangat menarik karena Kylian Mbappe dan Mohamed Salah masih berpeluang mengejar Viktor Gyokeres di putaran akhir La Liga dan Liga Inggris.

Perebutan Sepatu Emas Eropa musim 2024/25 sangat menegangkan dan dramatis hingga putaran terakhir. Dengan posisi teratas saat ini dipegang Viktor Gyokeres dari Sporting CP dengan 39 gol, dapat dilihat bahwa ia memiliki keunggulan yang jelas.

Namun, dengan koefisien sebesar 1,5 dan telah berakhirnya Liga Portugal, perolehan poin Gyokeres sebesar 58,5 hanya sedikit lebih baik dari Kylian Mbappe (58 poin) dari Real Madrid dan Mohamed Salah (56 poin) dari Liverpool yang masih memiliki satu putaran pertandingan di Liga Spanyol dan Liga Inggris untuk menambah prestasinya.

Hal ini menciptakan perlombaan yang sama serunya di babak akhir. Baik Mbappe yang baru saja mencetak gol ke gawang Sevilla maupun Salah bertekad mencetak lebih banyak gol untuk mengejar dan bahkan melampaui Gyokeres.

Dengan koefisien 2 yang diterapkan pada liga-liga papan atas seperti La Liga dan Premier League, setiap gol mereka bernilai dua kali lipat, membantu total skor kedua bintang ini meningkat sangat cepat hanya dalam satu pertandingan. Hal ini membuat kesenjangan beberapa poin saat ini sepenuhnya mungkin untuk diisi di babak final.

Sebaliknya, Harry Kane, meski telah mencetak 26 gol dan 52 poin, tak lagi punya peluang memperbaiki rekornya karena musim Bundesliga telah berakhir. Hal yang sama terjadi pada Viktor Gyokeres di Liga Portugal. Oleh karena itu, Kane tak mampu memperbaiki posisinya di perebutan Sepatu Emas, meski sempat menempati posisi keempat dengan perolehan cukup tinggi.

Robert Lewandowski, pemain veteran Barcelona dengan 25 gol dan 50 poin, secara teoritis masih memiliki peluang untuk bersaing memperebutkan posisi lebih tinggi jika ia mencetak lebih banyak gol di putaran akhir La Liga. Akan tetapi, selisih skor sebenarnya antara Lewandowski dan kelompok teratas cukup besar, apalagi syarat untuk mengatasi minimal tiga pemain lain yang sedang dalam performa bagus bukanlah hal mudah. Oleh karena itu, kemungkinan ia dapat mengubah situasi dalam perlombaan ini sangat rendah.

Singkatnya, perebutan Sepatu Emas tahun ini tidak hanya menarik karena jumlah golnya tetapi juga menarik karena cara poin dihitung berdasarkan koefisien turnamen. Putaran akhir Liga Inggris dan La Liga menjadi laga “final” sesungguhnya bagi Kylian Mbappe dan Mohamed Salah karena mereka masih berpeluang mengejar atau melampaui Gyokeres yang masuk radar Arsenal.

Scr/Mashable