Presiden Barcelona Sebut Real Madrid sebagai ‘Sirkus’

29.04.2025
Presiden Barcelona Sebut Real Madrid sebagai 'Sirkus'
Presiden Barcelona Sebut Real Madrid sebagai 'Sirkus'

Presiden Barcelona Joan Laporta membuat beberapa pernyataan penting tentang masalah seputar final Copa del Rey melawan Real Madrid pada, Minggu 27 April 2025.

Sebelum pertandingan, Real Madrid mengeluh dan melakukan tindakan keras untuk memberi tekanan pada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) tentang wasit. Namun, menghadapi sikap keras kepala RFEF, “Los Blancos” memutuskan untuk tetap menghadiri final sesuai rencana.

Dalam wawancara dengan RAC1 , presiden Barcelona Laporta berkomentar: “Saya melihatnya sebagai strategi, seperti sirkus. Kami ingin menjauh dari itu. Strategi kami adalah fokus pada sepak bola. Kami tahu pertandingan ini layak menjadi pertandingan paling seru di dunia. Kami melakukan apa yang perlu dan tidak ingin terlibat dalam hal-hal yang tidak relevan.”

Namun, Laporta juga mengatakan bahwa presiden Real Madrid Florentino Perez masih sangat sopan selama upacara penghargaan.

“Kami memiliki hubungan yang saling menghormati. Dia memberi selamat kepada kami,” kata Laporta.

Secara profesional, presiden Barcelona menilai pelatih Hansi Flick dan rekan-rekannya melakukan pekerjaan dengan baik. Dia terkejut ketika timnya memiliki peluang memenangkan treble musim ini.

Barcelona memimpin klasemen La Liga dengan selisih empat poin dari Real Madrid. Di Liga Champions, Flick dan timnya juga bersiap menghadapi Inter Milan di semifinal. Peluang meraih treble masih terbuka lebar bagi tim Catalan.

Dalam perkembangan lain, pimpinan Barcelona mencapai kesepakatan untuk memperpanjang kontrak pelatih Flick hingga 2027, tetapi akan resmi menandatanganinya pada akhir musim. Pimpinan senior klub senang dengan penampilan mengesankan tim tuan rumah di semua kompetisi musim ini.

Juara Copa Del Rey 2024/2025 Usai Kalahkan Real Madrid, Hansi Flick Bantu Barcelona Berkembang

Legenda Barcelona, Victor Valdes yakin gaya permainan Hansi Flick seharusnya sudah diterapkan di Blaugrana sejak lama.

“Saya sangat menikmati menyaksikan tim Barca saat ini karena pelatihnya memahami evolusi sepak bola dan telah membawa nafas baru ke formasi 4-3-3, dengan gaya permainan yang lebih dinamis,” kata Valdes seperti dikutip Sport .

Valdes yakin bahwa selama bertahun-tahun, timnya masih terpaku pada gaya permainan penguasaan bola dan operan, tetapi telah menunjukkan banyak keterbatasan dalam hal kekuatan fisik, kecepatan, dan persaingan. Dapat dikatakan bahwa Flick memberikan nafas baru ke dalam gaya permainan teknis Barca, membantu tim meningkat musim ini.

Pria berkelapal plontos yang juga pernah memperkuat Manchester United itu juga menambahkan: “Saya sangat terkesan dengan Barca asuhan Hansi Flick saat ini karena saya percaya dengan gaya sepak bola yang mereka mainkan, dan itu adalah gaya sepak bola yang seharusnya diadopsi oleh pelatih Barca sebelumnya sejak lama.”

Gaya kepelatihan Flick telah mendapat banyak perhatian musim ini, terutama taktiknya dalam mendorong tim untuk menjebak offside dan melakukan tekanan tinggi. Banyak ahli percaya bahwa ahli strategi Jerman terlalu berisiko dengan cara bermain ini.

Namun, efektivitas permainan itu tidak dapat disangkal. Flick memimpin Barcelona meraih Piala Super Spanyol dan Copa del Rey, sekaligus memuncaki La Liga dan mencapai semifinal Liga Champions.

“Real Madrid tidak pernah mudah dikalahkan. Finalnya dramatis, kedua tim memiliki momen-momen yang luar biasa, tetapi yang terpenting adalah tempo permainan dan cara Barca menghadapi situasi yang sulit,” tegas Valdes.

Seperti diketahui, Barcelona mengalahkan Real Madrid 3-2 di final Copa Del Rey 2024/25, Minggu 27 April 2025 dini hari WIB.

Dalam laga tersebut, Barcelona mengawali pertandingan dengan gemilang setelah unggul 1-0 lewat gol Pedri menit ke-28. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Real Madrid mampu bangkit dan menyamakan skor jadi 1-1 lewat gol tendangan bebas Kylian Mbappe menit ke-70. Tujuh menit berselang, El Real membalikan keadaan berkat gol sundulan A. Tchouaméni.

Namun, Barcelona tak menyerah. Tim asuhan Hansi Flick membuat skor jadi imbang 2-2 berkat gol Ferran Torres menit ke-84.

Hasil imbang 2-2 bertahan hingga 90 menit, sehingga laga harus dilanjutkan ke babak extra time.

Di babak tambahan waktu, Barcelona akhirnya mencetak gol pada menit 116 lewat aksi Jules Koundé. Skor 3-2 bertahan hingga peluit panjang dan memastikan Blaugrana jadi juara.

Scr/Mashable