PSG ‘Lampiaskan Amarah’ kepada Barcelona usai Kalah di Final Piala Dunia Antarklub 2025

16.07.2025
PSG 'Lampiaskan Amarah' kepada Barcelona usai Kalah di Final Piala Dunia Antarklub 2025
PSG 'Lampiaskan Amarah' kepada Barcelona usai Kalah di Final Piala Dunia Antarklub 2025

Pelatih Luis Enrique meminta dewan direksi Paris Saint-Germain (PSG) untuk merekrut dua bintang Barcelona setelah kekalahan melawan Chelsea.

Kekalahan 0-2 dari Chelsea di final Piala Dunia Antarklub 2025 menunjukkan kelemahan skuad Paris Saint-Germain, terutama di lini tengah. Pelatih Luis Enrique, yang pernah memimpin Barcelona, langsung meminta dewan direksi untuk memperkuat skuad dengan dua nama yang sudah tak asing lagi, Marc Casado dan Fermin Lopez.

Kedua gelandang muda ini semakin matang di Barcelona dan sangat diperhitungkan dalam rencana jangka panjang Hansi Flick. Namun, situasi keuangan tim Camp Nou yang tidak stabil memungkinkan mereka untuk berpisah jika menerima tawaran yang cukup menarik.

Menurut Fichajes, valuasi setiap pemain sekitar 70 juta euro, tetapi masih ada ruang negosiasi tergantung pada bentuk pembayaran dan persyaratan yang menyertainya.

Luis Enrique yakin Casado dan Fermin tidak hanya menghadirkan kualitas, tetapi juga semangat juang dan daya saing, yang kurang dimiliki lini tengah PSG. Mereka akan membantu menyeimbangkan skuad, terutama karena tim perlu membangun kembali skuad dengan kuat setelah gagal meraih gelar Piala Dunia Antarklub FIFA menyusul kekalahan telak dari Chelsea.

PSG telah menempatkan kedua nama tersebut dalam daftar prioritas mereka dan siap untuk segera bertindak, menunjukkan tekad kuat tim ibu kota Prancis tersebut untuk memperbaiki kesalahan mereka dan membidik musim baru yang ambisius.

Surat Kabar Prancis Kritik Luis Enrique

Pelatih PSG menjadi pusat kritik media Prancis atas tindakannya yang tak sedap dipandang di final Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 pada, Senin 14 Juli 2025 dini hari WIB.

Paris Saint-Germain tak hanya kalah dalam pertandingan, tetapi juga kehilangan citranya setelah kalah 0-3 dari Chelsea di final Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Saat peluit akhir dibunyikan di Stadion MetLife, ketegangan langsung meletus di antara para pemain kedua tim, yang berujung pada perkelahian yang riuh, dengan pelatih Luis Enrique menjadi pusat perhatian.

Saat Andrey Santos dan Achraf Hakimi berdebat, striker Chelsea Joao Pedro datang untuk melerai, tetapi tiba-tiba ia dipukul oleh Enrique hingga terjatuh dan memegangi wajahnya yang kesakitan. Rekaman televisi menunjukkan Enrique menyentuh leher Joao Pedro saat bertengkar, menyebabkan sang pemain terjatuh, yang memicu gelombang kritik pedas.

RMC Sport tanpa ragu menyebutnya sebagai “gestur menjijikkan” dan mengecam keras kurangnya pengendalian diri pelatih asal Spanyol tersebut. Selain itu, RMC juga mengkritik tindakan gelandang PSG, Joao Neves, yang menjambak rambut bek Marc Cucurella, tindakan yang membuat pemain muda tersebut menerima kartu merah langsung pada menit ke-85—kartu yang seharusnya bisa dihindari.

Sementara itu, L’Équipe menggambarkan insiden tersebut sebagai “bentrokan langsung” antara Enrique dan Pedro, dengan mengatakan bahwa pelatih PSG tersebut mencekik leher pemain Chelsea tersebut selama kekacauan tersebut. Surat kabar Prancis tersebut juga mencatat ketegangan di antara para pemain, dengan Gianluigi Donnarumma dan Hakimi berulang kali bertukar kata dengan Joao Pedro, sebelum Enrique turun tangan dan insiden tersebut menjadi tak terkendali.

Berbicara pada konferensi pers pascapertandingan, Enrique mencoba menjelaskan: “Saya mencoba mencegah pemain saya berkelahi. Saya yakin itu situasi yang bisa dihindari. Banyak sekali dorong-dorongan dan desakan yang terjadi.”

Namun, pembenaran ini tampaknya tidak meredakan gelombang kritik dari media dan penggemar.

Kemarahan Enrique muncul di saat yang sensitif, karena PSG baru saja menjalani musim yang sukses, memenangkan dua gelar domestik, menjuarai Liga Champions , dan mencapai final Piala Dunia Antarklub. Namun, di menit-menit terakhir musim, semuanya tertutupi oleh pemandangan buruk di Stadion MetLife.

Kekalahan telak dari Chelsea tak hanya merenggut kesempatan PSG untuk mencapai puncak dunia, tetapi juga mencoreng citra PSG. Enrique, sang ahli strategi berbakat yang dipuji banyak orang, kini menghadapi gelombang kritik atas kurangnya kendali dalam pertandingan yang ditonton ratusan juta orang di seluruh dunia.

Scr/Mashable