Semakin Moncer, Kylian Mbappe Aktifkan Mode ‘Cristiano Ronaldo’

26.08.2025
Semakin Moncer, Kylian Mbappe Aktifkan Mode 'Cristiano Ronaldo'
Semakin Moncer, Kylian Mbappe Aktifkan Mode 'Cristiano Ronaldo'

Penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe membuat Santiago Bernabeu menghidupkan kembali kenangan gemilang era Cristiano Ronaldo.

Dalam dua pekan pertama musim baru LaLiga 2025/26, Osasuna dan Oviedo menjadi korban tak berdaya dari Mbappe yang “tak pernah puas” – mencetak gol seperti bernapas dan mengubah gawang lawan menjadi wilayahnya sendiri. Orang-orang Madrid menyebut versi dirinya ini dengan nama yang familiar: “Mode CR7”.

Mulai Kecanduan Gol

Di Carlos Tartiere pada, Senin 25 Agustus dini hari WIB, Mbappe mencetak dua gol untuk membantu Real Madrid menang 3-0, menggagalkan upaya kembalinya Oviedo ke La Liga. Gol pembuka tersebut menjadi bukti transformasi paling jelas: menerima bola dari Arda Güler, berputar layaknya striker sejati, dan menyelesaikannya dengan apik. Itu adalah golnya yang ke-33 dalam 37 pertandingan sejak awal tahun 2025 – sebuah angka yang hanya dicapai Cristiano Ronaldo secara konsisten.

Patut dicatat, Mbappe telah mencetak 13 gol pembuka di La Liga sejak tiba di Bernabéu. Statistik ini bukan sekadar statistik kering, melainkan pertanda bahwa ia menjadi “kunci utama” untuk membongkar pertahanan lawan yang buntu. Saat pertandingan terhenti di ruang ganti, Mbappe adalah orang pertama yang membuka skor, yang menjadi fondasi kemenangan.

Dengan 47 gol untuk Real Madrid, Mbappe resmi melampaui Rafael Martin Vazquez, salah satu legenda klub. Namun, yang lebih penting, ia masuk dalam jajaran pencetak gol terbanyak di Eropa. Sejak awal musim lalu, Mbappe telah mengoleksi 47 gol, hanya di atas Harry Kane (45), Lewandowski (42), dan Guirassy (40).

Konsistensinya bahkan lebih menakutkan: tiga gol hanya dalam dua putaran pertama musim ini. Hal ini menunjukkan bahwa Mbappe bukan lagi sekadar bintang yang meledak secara bertahap, melainkan mempertahankan performanya sebagai mesin pencetak gol.

Pada titik ini musim lalu, Mbappe dikritik karena kurangnya arahan, permainannya yang setengah hati antara pemain sayap dan penyerang tengah. Namun kini, ia menjadi predator yang sempurna. Dengan fisik yang lebih kencang – ia telah bertambah empat kilogram sejak Piala Dunia – Mbappe tidak hanya lincah tetapi juga kuat dalam putaran dan tembakannya.

Xabi Alonso, pelatih Real Madrid, tak bisa menyembunyikan rasa puasnya: “Berat badannya naik 4 kg setelah Piala Dunia, dia terlihat sangat bagus. Saya suka melihat Mbappé berputar dan menembak seperti itu.” Faktanya, 12 gol dalam 7 pertandingan La Liga terakhir telah membuktikan bahwa area 16,50 meter kini menjadi “wilayahnya sendiri” bagi pemain Prancis tersebut.

Bayangan Ronaldo dalam Identitas Baru

Bukan tanpa alasan suporter Madrid menyebut Mbappe “CR7 baru”. Cara ia mencetak gol, obsesinya mencetak gol, serta ketangguhan fisik dan mentalnya mengingatkan kita pada Ronaldo di puncak kariernya.

Pada musim 2014/15, Cristiano Ronaldo mencetak 19 gol beruntun dari putaran ke-3 hingga putaran ke-12 La Liga – sebuah rekor hingga saat ini. Mbappe memang belum mencapai jumlah tersebut, tetapi dengan performanya saat ini, tak seorang pun berani menutup kemungkinan ia dapat mengulanginya, atau bahkan melampauinya.

Bedanya, Mbappe bukan sekadar “meniru” Ronaldo. Ia tidak perlu menjadi tiruan, melainkan memadukan kualitas CR7 dengan gayanya sendiri: kecepatan yang dahsyat, akselerasi dari sayap kiri, plus kepiawaian seorang striker serba bisa dalam menangani bola. Ronaldo adalah perwujudan kekuatan dan keagungan, sementara Mbappe membangun citra predator yang dingin, rapi, dan lebih modern.

47 gol hanyalah permulaan. Mbappe memulai perjalanan yang sama seperti Cristiano Ronaldo dulu – mengubah Bernabéu menjadi “kiblatnya” sendiri dengan memecahkan rekor-rekor baru. Para penggemar Real Madrid, yang dulu begitu ketat hingga tak pernah memaafkan setiap kegagalan, kini mulai melihat sosok yang familiar: seorang superstar yang dapat menentukan hasil pertandingan kapan saja.

Jika Ronaldo meninggalkan warisan dengan hasratnya yang tak pernah pudar, Mbappe menciptakannya kembali dengan gaya baru—tidak terlalu mencolok, tetapi sama efektifnya. Real Madrid sebenarnya tidak membutuhkan salinan Ronaldo, mereka membutuhkan Mbappe yang dapat mewarisi semangat CR7 untuk terus menulis babak emas. Dan saat ini, pemain Prancis tersebut sedang melakukannya.

Mbappe bukan hanya memasuki “mode CR7”, ia membuktikan bahwa ia mampu menciptakan “mode KM7” – sebuah versi baru dari hasrat, keberanian, dan kemampuan untuk menentukan hasil pertandingan. Jika ia mampu mempertahankan hasratnya untuk mencetak gol, Bernabéu akan kembali menyaksikan kelahiran seorang legenda hidup.

Scr/Mashable