Shin Tae-yong Tanggapi Tuduhan Kekerasan Terhadap Pemainnya

02.12.2025
Shin Tae-yong Tanggapi Tuduhan Kekerasan Terhadap Pemainnya
Shin Tae-yong Tanggapi Tuduhan Kekerasan Terhadap Pemainnya

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terus membantah tuduhan mantan anak didiknya dan menegaskan jika ada bukti yang menunjukkan dirinya melakukan kekerasan terhadap pemain, ia siap segera pensiun.

Awal minggu ini, bek tengah Jeong Seung-hyun (Ulsan HD) menyebabkan kegemparan dalam opini publik sepak bola Korea ketika ia menuduh pelatih Shin Tae-yong “menampar wajahnya.”

Segera setelah itu, pelatih Shin Tae-yong menanggapi pers Korea: “Saya akui bahwa saya bereaksi berlebihan kepadanya (Jeong Seung-hyun). Jika dia merasa tersinggung, saya dengan tulus meminta maaf. Namun, sama sekali tidak ada tindakan kekerasan. Jika ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa saya menyerang pemain tersebut, saya akan segera pensiun dan meninggalkan sepak bola.”

Sebelumnya, bek tengah Jeong Seung-hyun tiba-tiba mengungkapkan bahwa saat bekerja dengan pelatih Shin Tae-yong di Ulsan HD beberapa bulan lalu, dia ditampar wajahnya oleh ahli strategi ini.

Meskipun pelatih Shin mengatakan itu hanya candaan, sang gelandang tidak menganggapnya demikian. Pernyataan ini langsung menimbulkan kehebohan, terutama karena Jeong Seung-hyun dikenal sebagai orang yang pendiam dan jarang mengkritik siapa pun di depan umum.

Saat ini, Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) belum memberikan komentar resmi, tetapi banyak pendapat mengatakan bahwa jika insiden itu diverifikasi kebenarannya, hal itu dapat berdampak serius pada karier kepelatihan Shin Tae-yong.

Pada awal Oktober, Ulsan HD mengumumkan pemecatan pelatih Shin Tae-yong. Alasannya bukan hanya karena hasil yang buruk, tetapi juga karena sikap sang pelatih.

Klub Korea Selatan tersebut mengklaim memiliki bukti video yang menunjukkan pelatih Shin melakukan kekerasan terhadap para pemainnya. Selain itu, kualitas sesi latihan Ulsan HD di bawah asuhannya juga dikritik karena buruk.

Perburuan Pelatih Baru Timnas Indonesia: Nama Shin Tae-yong Dicoret, Kandidat Nomor 1 Terungkap

Di sisi lain, PSSI sedang mencari pelatih baru untuk menggantikan Patrick Kluivert, sehingga kemungkinan reuni dengan Shin Tae-yong pun sirna. Timur Kapadze, pahlawan Uzbekistan, muncul sebagai kandidat nomor satu untuk mengisi posisi panas Timnas Indonesia.

Dengan berakhirnya periode penuh gejolak di bawah Patrick Kluivert, posisi pelatih kepala tim nasional Indonesia terus menjadi salah satu topik terhangat di sepak bola Asia Tenggara. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) sedang aktif mencari kapten baru, dan di antara sejumlah kandidat potensial, satu nama muncul sebagai pilihan utama: Timur Kapadze, arsitek utama di balik keberhasilan Uzbekistan meraih kualifikasi Piala Dunia 2026 yang bersejarah.

Pencarian PSSI dimulai setelah mereka memutuskan untuk tidak bereuni dengan Shin Tae-yong , yang telah menghabiskan lima tahun di sepak bola Indonesia.

Meskipun sebagian Komite Eksekutif PSSI masih ingin memberi kesempatan lagi kepada ahli strategi Korea Selatam tersebut, ketua umum PSSI, Erick Thohir bersikeras dengan sikap “move on”-nya – sudah waktunya untuk move on. Keputusan ini membuka babak baru, dan induk sepak bola Indonesia itu dengan cepat menyaring lima kandidat potensial.

Menurut Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, daftar tersebut tidak termasuk Shin Tae-yong. Sebaliknya, PSSI mengalihkan perhatiannya kepada para ahli strategi Eropa, dengan mengirimkan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji ke Eropa untuk melakukan wawancara tatap muka. Namun, di antara nama-nama yang dirumorkan seperti juru taktik Irlandia Heimir Hallgrimsson hingga kemunculan Timur Kapadze baru-baru ini di Jakarta telah menarik semua perhatian kepadanya.

Media Uzbekistan, khususnya UZ Daily, bahkan mengklaim bahwa negosiasi antara Kapadze dan PSSI telah memasuki tahap akhir.

Mereka mengklaim bahwa ahli strategi berusia 44 tahun itu hanya “selangkah” lagi dari posisi panas Indonesia. Informasi ini diperkuat lebih lanjut oleh Kapadze sendiri yang mengakui bahwa ia telah melakukan kontak awal dengan Bapak Sumardji, meskipun ia menggambarkan percakapan tersebut “tidak spesifik”.

Daya tarik Timur Kapadze tak terbantahkan. Keberhasilannya membawa Uzbekistan ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah telah membawa namanya ke level baru. Ia dianggap sebagai pelatih dengan pemikiran taktis modern, berpengetahuan luas tentang sepak bola Asia, dan mampu membangun tim. Penolakannya untuk menjadi asisten Fabio Cannavaro di tim nasional Uzbekistan juga dipandang sebagai sinyal bahwa Kapadze siap menghadapi tantangan yang lebih besar, sebagai pelatih kepala.

Saat ini, PSSI masih merahasiakan identitas kelima kandidat terakhir. Namun, dengan negosiasi yang dikabarkan akan segera berakhir dan sinyal yang jelas dari kedua belah pihak, prospek Timur Kapadze menjadi penerus Patrick Kluivert untuk memimpin generasi pemain berbakat Indonesia semakin jelas.

Pencarian pelatih anyar Timnas Indonesia tampaknya akan segera menemukan jawabannya.

Scr/Mashable