Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelajaran dari Kekalahan Melawan Irak

07.10.2025
Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelajaran dari Kekalahan Melawan Irak
Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelajaran dari Kekalahan Melawan Irak

Timnas Indonesia sempat kalah 0-2 dari Irak di Stadion Gelora Bung Karno pada kualifikasi Piala Dunia 2026, memperlihatkan kesenjangan kelas dan kesalahan taktis.

Dalam perjalanan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Asia, Timnas Indonesia menjalani sore yang tak terlupakan melawan Irak – lawan tangguh dari Timur Tengah yang dikenal sebagai “Singa Mesopotamia”. Pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 6 Juni 2024 menjadi tonggak sejarah yang tak terlupakan, bukan karena kemenangannya, melainkan karena pelajaran berharga berupa pengalaman dan semangat berkompetisi.

Pilihan Taktis Tidak Seperti yang Diharapkan

Pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong kemudian mengambil keputusan berani: memulai pertandingan pukul 16.00 – dengan harapan memanfaatkan iklim Jakarta yang panas dan lembap untuk menyulitkan Irak. Namun, rencana itu justru menjadi bumerang. Sebagian besar pemain naturalisasi Indonesia yang bermain di Eropa tidak terbiasa dengan suhu dan kelembapan tinggi, yang menyebabkan kekuatan fisik mereka menurun drastis di pertengahan babak pertama. Irak dengan cepat mengendalikan permainan dan memanfaatkan kelelahan tim tuan rumah.

Titik balik terjadi pada menit ke-59 ketika Jordi Amat diusir keluar lapangan karena pelanggaran brutal di luar kotak penalti. Pertahanan Indonesia pun berantakan, dan mereka kebobolan dua gol pada menit ke-54 dan ke-88 – Aymen Hussein mencetak gol dari titik penalti dan Ali Jassim memastikan kemenangan 2-0 untuk Irak.

Absennya Amat membuat pertahanan Indonesia kehilangan poros utamanya. Di sisa waktu, tim tamu terus menekan, memaksa pertahanan Garuda melakukan kesalahan beruntun.

Kesenjangan Kekuatan dan Pelajaran untuk Babak Kualifikasi Keempat

Ini bukan pertama kalinya Indonesia kalah melawan Irak. Sebelumnya, pada leg pertama di Basra tahun 2023, mereka kalah 1-5, dalam pertandingan yang menunjukkan perbedaan fisik, kecepatan, dan kemampuan mengambil keputusan.

Namun, kekalahan ini juga membantu tim Asia Tenggara menyadari batas kemampuannya sebelum memasuki babak kualifikasi keempat Piala Dunia 2026. Menghadapi tim-tim kuat seperti Arab Saudi atau Irak di periode mendatang akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk lebih matang – tidak hanya dalam taktik tetapi juga semangat kompetitif.

Timnas Indonesia kini perlu mengesampingkan kekecewaan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya menuju perjalanan selanjutnya. Karena dalam mimpi Piala Dunia 2026, setiap pelajaran, sepahit apa pun, merupakan fondasi bagi kedewasaan tim yang berambisi menulis ulang sejarah.

Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong pada awal tahun dan sejauh ini berada di jalur yang tepat, tetapi ujian terberatnya akan datang minggu depan ketika Timnas Indonesia memainkan dua pertandingan menentukan di Arab Saudi untuk lolos ke AS tahun depan.

Sektor yang Bisa Membuat Timnas Indonesia Kalah dari Arab Saudi dan Irak di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pada tahun 2025, Indonesia memainkan 6 pertandingan, termasuk 4 pertandingan di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dan 2 pertandingan persahabatan. Hasil tersebut menunjukkan rapuhnya pertahanan mereka. Mereka kebobolan 11 gol hanya dalam 4 pertandingan pertama, yang paling parah adalah kekalahan 1-5 dari Australia dan 0-6 dari Jepang.

Namun, ada juga hal positif saat bermain di kandang sendiri. Indonesia berhasil menjaga clean sheet dalam dua kemenangan melawan Bahrain (1-0) dan Tiongkok (1-0). Dalam pertandingan persahabatan, mereka bermain imbang 0-0 dengan Lebanon dan mengalahkan Tionghoa Taipei 6-0.

Namun, kelemahan Kluivert dan timnya adalah ketidakstabilan saat bertandang. Di babak sebelumnya, mereka kalah 1-5 dari Irak di laga tandang, sementara mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi dalam pertandingan persahabatan. Hal ini diprediksi akan sangat menyulitkan Indonesia ketika harus bertandang ke kandang Arab Saudi dalam rangkaian pertandingan berikutnya.

Irak: Stabil tapi Berbahaya

Irak – yang dijuluki “Singa Mesopotamia” – tidak memiliki rekor pertahanan yang impresif pada tahun 2025. Setelah 6 pertandingan, mereka hanya mencatatkan clean sheet sekali, yaitu saat mengalahkan Yordania 1-0. Di pertandingan-pertandingan lainnya, mereka sering kebobolan: imbang 2-2 dengan Kuwait, kalah 1-2 dengan Palestina, dan kalah 0-2 dari Korea Selatan.

Secara total, Irak telah kebobolan 7 gol sejak awal tahun. Namun, mereka tetap menunjukkan kegigihannya dengan meraih kemenangan penting melawan Hong Kong (2-1) dan Thailand (1-0).

Dengan bentuk seperti ini, Irak bukannya tak terkalahkan, tetapi gaya bermain fisik dan pengalaman regional mereka membuat mereka menjadi lawan tangguh bagi Indonesia.

Arab Saudi: Stabilitas yang Tangguh

Dibandingkan dengan Indonesia dan Irak, Arab Saudi menunjukkan stabilitas yang luar biasa. Di ronde 3, mereka hanya kebobolan 1 gol dalam 4 pertandingan, kalah 1-2 dari Australia. Di tiga pertandingan tersisa, “Elang Biru” mencatat clean sheet melawan China (1-0), Jepang (0-0), dan Bahrain (2-0).

Arab Saudi tidak hanya tampil baik di babak kualifikasi, mereka juga tampil mengesankan dalam pertandingan persahabatan FIFA pada bulan September 2025. Mereka mengalahkan Makedonia Utara 2-1 dan bermain imbang 1-1 dengan Republik Ceko.

Dengan pertahanan yang disiplin dan solid, tim asuhan pelatih Herve Renard dianggap sebagai tantangan terbesar di grup Indonesia.

Secara keseluruhan, Timnas Indonesia jelas berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan dalam hal pertahanan dibandingkan kedua lawannya. Irak memang agak tidak stabil tetapi tetap sangat berbahaya, sementara Arab Saudi menunjukkan soliditas dan semangat sebagai tim papan atas Asia.

Untuk menciptakan kejutan di babak 4, Indonesia perlu meningkatkan konsentrasi dan organisasi pertahanan secara menyeluruh, terutama di laga tandang. Kesalahan apa pun dapat dengan cepat merusak peluang mereka untuk lolos .

Scr/Mashable