Trio Martin Zubimendi – Declan Rice – Martin Odegaard telah memperkenalkan lini tengah Arsenal yang fleksibel, kuat, dan tidak terduga, menandakan masa depan yang menjanjikan bagi The Gunners.
Bagi para penggemar Arsenal, laga persahabatan melawan Athletic Club lebih dari sekadar kemenangan 3-0. Itu adalah momen di mana para penggemar dapat menyaksikan lini tengah Meriam London disokong oleh trio kelas dunia: Martin Zubimendi, Declan Rice, dan Martin Odegaard.
Setelah menunggu selama musim panas, pelatih Mikel Arteta akhirnya memperkenalkan “otak” barunya, dan debutnya tidak mengecewakan.
Sejak Arsenal berhasil merekrut Martin Zubimendi dari Real Sociedad, antusiasme penggemar semakin tinggi. Secara teori, kombinasi penguasaan bola Zubimendi yang luar biasa , kekuatan dan dinamisme Declan Rice, serta kreativitas kapten Martin Odegaard seharusnya dianggap sebagai formula yang sempurna.
Namun, pelatih berusia 43 tahun itu tidak terburu-buru. Penantian itu membuat debut ketiganya di Emirates semakin luar biasa. Dan apa yang terjadi di lapangan membuktikan ekspektasi tersebut.
Arsenal tidak hanya menguasai permainan sepenuhnya, tetapi juga menunjukkan evolusi taktis yang hebat. Sorotan paling menonjol adalah fleksibilitas dan pertukaran posisi yang cerdas antara Zubimendi dan Rice.
Ini bukan pasangan gelandang bertahan yang kaku. Sebaliknya, mereka bergerak sebagai satu kesatuan, dengan satu gelandang bertahan turun ke dalam untuk bertahan sementara yang lain bergerak maju, menciptakan ketidakpastian dan opsi serangan tak terduga dari lini kedua.
Keserbagunaan ini menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi setiap individu. Dengan Zubimendi sebagai jangkar bola, Declan Rice tidak lagi terbatas pada peran bertahan semata. Ia dapat beroperasi sebagai mesin shuttle, berlari dengan kecepatan tinggi untuk menerobos pertahanan lawan.
Dengan perisai yang kokoh di belakangnya, Martin Odegaard sepenuhnya terbebas dari tugas bertahan, sehingga memungkinkannya untuk fokus menciptakan peluang, mencari ruang, dan memberikan umpan-umpan mematikan.
Performa melawan Athletic Club menunjukkan lini tengah Arsenal yang tangguh sekaligus luwes; mampu mengendalikan permainan sekaligus menciptakan perbedaan. Ini adalah keseimbangan sempurna antara bertahan dan menyerang, antara kekuatan dan kecerdasan.
Mikel Arteta telah mengalami evolusi yang signifikan, membuat timnya jauh lebih berbahaya dan tak terduga. Meski hanya laga persahabatan, trio Zubimendi – Rice – Odegaard membuktikan bahwa kombinasi ini bukan sekadar kombinasi di atas kertas.
Trio inilah yang menjadi fondasi, mesin dan harapan terbesar ambisi Arsenal untuk menaklukkan gelar juara di musim baru.
Rice Sebut Zubimendi ‘Penyihir’ Arsenal
Declan Rice terkesan dengan Martin Zubimendi setelah kemenangan Arsenal atas Athletic Bilbao. Gelandang baru tersebut memberikan assist yang luar biasa bagi Viktor Gyokeres untuk mencetak gol pembuka.
Bursa transfer musim panas 2025 telah membuat Arsenal sibuk dengan sejumlah pemain baru. Viktor Gyokeres bergabung dari Sporting Lisbon dengan nilai transfer besar untuk memimpin lini serang musim depan. Selain itu, Mikel Arteta juga telah mendatangkan Christian Norgaard, Christian Mosquera, dan terutama Martin Zubimendi untuk memperkuat lini tengah.
Di antara mereka, Zubimendi dengan cepat meninggalkan kesan mendalam bagi rekan-rekan setimnya. Di Instagram, gelandang Spanyol ini mengunggah serangkaian foto yang mengabadikan momen-momen tak terlupakan selama pramusim bersama Arsenal. Tak lama kemudian, Declan Rice meninggalkan komentar dengan ikon “tongkat ajaib” – sebuah perbandingan yang lucu namun tersirat bahwa Zubimendi adalah seorang “penyihir” di lini tengah.
Zubimendi melakoni debutnya bersama Arsenal dalam laga persahabatan melawan AC Milan, namun penampilan paling impresifnya terjadi saat kemenangan atas Athletic Bilbao di Emirates, di mana ia memberikan umpan silang akurat kepada Viktor Gyokeres yang menyundul bola ke gawang – gol pertama pemain Swedia tersebut untuk Arsenal.
Usai pertandingan, pelatih Mikel Arteta memuji pemain baru tersebut: “Kualitas umpan Zubi sungguh luar biasa. Dia bermain fantastis hari ini dan terlibat dalam banyak situasi penting.” Arteta juga mengatakan bahwa gol ini sangat bermakna secara psikologis bagi Gyokeres, sekaligus menyoroti kontribusi Kai Havertz – yang juga mencetak gol indah dalam pertandingan ini.
Dengan performa Zubimendi saat ini, ditambah integrasi cepat Gyokeres dan rekrutan lainnya, Arsenal menantikan pertandingan pembuka Liga Inggris 2025/26 melawan Manchester United dengan percaya diri dan ekspektasi tinggi.
Scr/Mashable