Kamera Luar Angkasa Temukan Simbol Misterius di Gurun Terpencil

20.04.2025
Kamera Luar Angkasa Temukan Simbol Misterius di Gurun Terpencil
Kamera Luar Angkasa Temukan Simbol Misterius di Gurun Terpencil

Sebuah kamera yang dipasang di Stasiun Luar Angkasa Internasional baru-baru ini menangkap simbol-simbol aneh di tengah lanskap gurun yang tandus.

“Ini menarik perhatian kami,” kata Charles Black, pendiri perusahaan livestreaming Bumi dan luar angkasa bernama Sen, kepada Mashable.

Sen memiliki tiga kamera yang ditempatkan di stasiun luar angkasa, salah satunya menghadap langsung ke Bumi dan merekam pemandangan seluas sekitar 250 x 150 kilometer. (Kamu bisa menonton tayangan ini secara langsung dalam video 4K beresolusi tinggi secara online. 4K merujuk pada tampilan horizontal sekitar 4.000 piksel, dan juga dikenal sebagai Ultra High Definition atau Ultra HD.)

Cuplikan terbaru menunjukkan apa yang tampak seperti “tulisan misterius raksasa yang terukir di pasir,” jelas perusahaan tersebut.

Simbol-simbol ini adalah contoh fenomena, baik alami maupun buatan manusia, yang tertangkap oleh kamera saat stasiun luar angkasa, yang berada sekitar 400 kilometer di atas Bumi, melintas dengan kecepatan 27.000 km/jam.

Pola-pola mirip huruf tersebut sebenarnya berasal dari aktivitas pertanian, yang terlihat sangat kontras dengan dataran gurun tandus di Tunisia, jelas Black.

Namun Sen tidak selalu langsung mengungkapkan apa yang sebenarnya terekam oleh kameranya. Apakah itu lahan pertanian yang dialiri air dari akuifer? Atau padang penggembalaan ternak? Bagaimana menurutmu?

“Kami ingin penonton ikut terlibat,” kata Black. “Ini mendorong perdebatan, diskusi, dan rasa ingin tahu. Kami beri label lokasi, tapi kami ingin penonton yang menebak, berdiskusi, dan memberi komentar.”

Cuplikan video 4K terbaru yang menunjukkan simbol-simbol seperti tulisan ini direkam pada 15 April 2025.

Siapa pun yang memiliki koneksi internet bisa menyaksikan rekaman dari kamera Sen. Dan mereka akan terus melihat pemandangan baru.

Stasiun luar angkasa mengorbit Bumi sekitar 16 kali sehari, dan setiap kali orbitnya sedikit bergeser ke barat. “Kapan pun kamu menonton, kamu bisa melihat sesuatu yang berbeda,” kata Black. “Kamu tak pernah tahu akan melihat apa.”

Mendapatkan izin untuk memasang kamera di stasiun luar angkasa bukanlah hal mudah. Sistem kamera Sen harus lolos uji Gangguan Elektromagnetik (EMI) untuk memastikan aktivitas kamera tidak mengganggu komunikasi dan frekuensi radio stasiun.

Sistem ini juga harus melewati tiga tinjauan keselamatan NASA. Selain itu, Sen harus menemukan modul host di stasiun luar angkasa multinasional yang sebesar lapangan sepak bola.

Kameranya dipasang di modul milik Badan Antariksa Eropa (ESA) di atas platform Airbus, yang menyediakan tenaga listrik dan akses sebagian dari saluran data NASA.

Namun, stasiun luar angkasa tidak akan selamanya mengorbit Bumi. Rencananya akan dideorbit secara perlahan menggunakan pesawat luar angkasa SpaceX sekitar tahun 2030, masuk ke atmosfer, dan sebagian besar akan terbakar (sisa pecahannya akan jatuh ke Samudra Pasifik).

Karena itu, Sen merencanakan kamera livestreaming masa depan yang dipasang di wahana lain, termasuk yang berada lebih jauh dari Bumi, agar penduduk Bumi dapat menikmati pandangan global secara real-time terhadap rumah kosmik kita yang sederhana ini.

Jika kamu menyaksikan tayangan kamera saat ini, kamu bisa melihat kota-kota besar seperti Las Vegas, pegunungan bersalju seperti Pegunungan Rocky, air laut biru kehijauan di Karibia, dan masih banyak lagi.

“Kamu akan melihat planet yang indah dan dunia tanpa batas,” kata Black.

Scr/Mashable